8 Contoh Tinjauan Pustaka beserta Tahap Membuatnya, Lengkap!

24 Januari 2023 07:45 WIB
Ilustrasi Contoh Tinjauan Pustaka
Ilustrasi Contoh Tinjauan Pustaka ( Freepik.com)

Sonora.ID - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat, sedangkan pustaka adalah kumpulan bahan-bahan rujukan dan perkakas perangkat lunak.

Sehingga tinjauan pustaka adalah hasil dari meninjau atau pandangan atas kumpulan bahan rujukan dalam sebuah karya ilmiah atau karya tulis tertentu.

Tinjauan pustaka atau disebut juga kajian pustaka (literature review) adalah sebuah aktivitas untuk meninjau atau mengkaji kembali berbagai literatur yang telah dipublikasikan oleh akademisi atau peneliti lain sebelumnya terkait topik yang akan diteliti (Taylor & Procter).

Beberapa tahapan dalam membuat tinjauan pustaka adalah:

  1. Membuat outline
  2. Mencari literatur
  3. Menyusun dengan bahasa sendiri

Baca Juga: Cara Menulis Daftar Pustaka yang Benar Lengkap dengan Contohnya

Berikut ini adalah 8 contoh tinjauan pustaka.

Contoh 1

Tinjauan Pustaka

Contoh Tinjauan Pustaka

Contoh 2

Dalam suatu penetian diperlukan dukungan hasil-hasil penelitian yang telah ada sebelumnya yang berkiatan dengan penetian tersebut.

Dari penelitian Eddy Rifai (1995) telah banyak ditemukannya sistem personalisasi di lembaga pemasyarakatan di Indonesia karena pada dasarnya sistem pemasyarakatan di Indonesia. Baru pada tahap merubah namanya dari sistem kepenjaraan menjadi sistem pemasyarakatan, tetapi praktek pelaksanaanya masih berada pada sistem kepenjaraan yang dikarenakan adanya berbagai keterbatasan, seperti perundang-undangan, sarana dan prasarana dan lain sebagainya. Sehingga upaya penuntasan persionalisasi harus segera dilakukan.

Sedangkan dari penelitian Mansila M. Moniaga (2015) dari jurnalnya yang berjudul “Sanksi Hukum Terhadap Anak di Bawah Umur Menurut Sistem Hukum Indonesia Dan Akibat Pidana Penjara” mengungkapkan sistem kenjaraan dan personalisasi terhadap anak sering dijumpai di lembaga pemasyarakatan Indonesia sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi pola kehidupan serta cap atau label masyarakat tentang anak-anak yang keluar dari penjara sebagai anak-anak yang memiliki perilaku tidak baik.

Dengan demikian maka persionalisasi yang ada di dalam lembaga pemasyarakatan harus segera mungkin untuk di anatasi sebagai persiapan sentral menghadapi bonus demografi di Indonesia.

Baca Juga: Ratusan Generasi Muda Pelajari Industri Komunikasi Melalui Festival MF Communications 2022

Contoh 3

Secara bahasa istilah diskusi awal mulanya berasal dari kata “disculture” yang artinya sesuatu keadaan jelas dengan cara-cara dilakukan iala melalui pemecahan atau menguraikan (to clear away by breaking up or culturing). Menurut Basyiruddin Usman (2002), pengertian diskusi adalah proses yang mampu melibatkan dua individu atau lebih, saling berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan, bertukar informasi, dan mempertahankan pendapat. Dalam upaya memecahkan masalah-masalah tertentu (problem solving) dengan langkah rasional dan objektif.

Dengan demikian upaya menumbuhkan wacana diskusi terhadap generasi muda sangatlah penting dilakukan yang tujuanya untuk membentuk sikap kritis dan peka sekaligus menelaah lebih dalam terhadap fenomena sosial yang ada, selain itu juga upaya peningkatan diskusi mengintegrasikan kebersamaan untuk mengasah ilmu pengetahuan, sebab Kusumah Indra (2007) mengatakan bahwa akal kolektif lebih kuat daripada akal individual.

Misalnya hal yang patut dijadikan tema diskusi adalah fenomena media massa yang sedang ramai menjadi pembicaraan publik karena adanya pemblokiran media khususnya Islam yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan alasan memproteksi konflik horizontal (agama) dan sekaligus mencegah pertumbuhan terorisme di Indonesia. Oleh karena itu disinilah menjadi alasan mengapa peran pemuda harus ikut berdiskusi sebagai sikap kritis, mengingat pemuda adalah masa depan bangsa.

Contoh 4

Pengertian generasi emas menurut adalah generasi muda yang menjadi penerus bangsa nilai produktif, berharga dan memiliki kegunaan apabila dilakukan pengelolaan dengan baik. Generasi ini akan ada di Indonesia pada tahun 2045 (Mungin Eddy Wibowo, 2012)

Dari bahasan generasi emas di atas dapat dikatakan bahwa diakui atau tidak generasi emas menjadi harapan besar yang dianggap mampu untuk mensejahteraan masyarakat Indonesia secara utuh, apalagi setelah 71 tahun kemerdekaan. Langkah untuk meningkatkan generasi emas ini salah satunya ialah dengan melakukan penekanan peluang yang dinamakan bonus demografi (demographic dividend).

Bonus demografi sendiri menurut Wongboonsin (2003) dalam paparan kepala BKKBN Nasional Prof. dr. Fasli Jalal, PhD, SpGK di Universitas Udayana diartikan sebagai keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh menurunnya Rasio Ketergantungan sebagai hasil penurunan fertilitas jangka panjang. Sehingga dalam upaya itu semua diperlukanlah kebijakan strategis dalam pembangunan bidang pendidikan untuk memaksimalkan bonus demografi yang dialami bangsa Indonesia pada tahun 2020-2035.

Harapan tentang generasi emas melalui bonus demografi tentu menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk menjadi lebih baik. Akan tetapi berbagai problematika mengimplementasikan kemajuan generasi emas melalui sebuah pembangunan pendidikan terlebih bahasa masih sangat kurang padahal ini semua adalah landasan dasar dalam mewujudkan persaingan di era pasar global.

Oleh karena itu dalam menyiapkan generasi emas dan menyambut peluang bonus demografi yang dialami oleh bangsa Indonesia pada tahun 2020-2035 hal yang paling mendasar adalah menyiapkan keahlian bahasa sebab bahasa dalam arti subjektif akan mampu meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia.

Baca Juga: Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal, Buku, Internet hingga Skripsi, Panduan Lengkap!

Contoh 5

Protein Sel Tunggal

Istilah Protein Sel Tunggal (PTS) diartikan sebagai protein murni atau kasar yang bersumber dari mikroba dengan sel satu atau banyak yang sederhana, misalnya khamir, jamur, bakteri, dan ganggang. Beberapa penelitian terdahulu yang mendasari penelitian ini antara lain.

Pawignya, H. (2011). Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta yang berjudul Pembuatan Protein Sel Tunggal dari Limbah Nanas dengan Proses Fermentasi.

Tujuan penelitian ini adalah mempelajari keterkaitan variable-variabel : pH, penambahan nutrisi, dan waktu fermentasi terhadap hasil protein serta mencari konstanta kecepatan pertumbuhan spesifik.

Penelitian ini dilakukan dengan berbagai cara yang terdiri sari 3 tahapan yaitu: persiapan bahan, pembuatan starter, dan fermentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa limbah nanas secara lebih lanjut dapat dimanfaatkan menjadi Protein Sel Tunggal. Berdasarkan pandangan kinetika fermentasi dapat diketahui konstanta kecepatan pertumbuhan spesifik adalah sebesar 0.0562/jam.

Susanna dkk (2007). Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia yang berjudul Pemanfaatan Spirulina platensis sebagai Suplemen Protein Sel Tunggal (PST) Mencit (Mus musculus)

Berdasarkan penelitian tersebut, diperoleh hasil penelitian bahwa biomassa kering S. Pengaru plantesis lebih baik daripada bahan pakan pelet.Bertambah atau berkuangnya berat badan mencit dapat terjadi saat penambahan biomassa kering Spirulina platensis kepada mencit (Musmusculus).

Berat badan mencit akan bertambah sampai hari ke 12 dan mulai menurun pada hari ke-13 serta pada hari ke-14 menjadi puncak terjadinya penurunan. Perbedaan nyata dapat dihasilkan dari pemberian biomassa kering S. platensis kepada mencit secara statistik (p < 0.05) antara sebelum pemberian dan setelah pemberian selama 17 hari.

Contoh 6

Penelitian Terdahulu

Penelitian – penelitian sejenis ini telah dilakukan sebelumnya, beberapa penelitian terdahulu yang mendasari penelitian ini antara lain

Saidah (2017). Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang yang berjudul Regenerasi Pengukir Muda dan Eksistensi Kearifan Budaya Ukir Jepara (Studi Kasus di Desa Mulyoharjo, Kabupaten Jepara)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana eksistensi budaya ukir dan proses sosialisasi pewarisan tradisi seni ukir yang berlangsung di kalangan keluarga pengrajin ukir kepada generasi muda serta mengidentifikasi berbagai hambatan yang muncul dalam proses sosialisasi dan pewarisan tradisi seni ukir Jepara di kalangan generasi muda Desa Mulyoharjo Kecamatan Jepara.

Hasil dari penelitian menunjukan adanya proses pewarisan tradisi seni secara turun-temurun melalui proses sosialisasi yang tak sempurna ukir di Desa Mulyoharjo. Kondisi tersebut berakibat pada munculnya krisis regenerasi pengukir muda, hal ini juga berakibat buruk pada eksistensi kearifan budaya ukir jepara yang mulai tergerus oleh zaman.

Adha (2015). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret yang berjudul Analisis Pembelajaran Informal “Nyantrik” Keris di Padepokan Brojobuwono, Wonosari, Gondangrejo, Karanganyar.

Berdasarkan penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa latar belakang berdirinya Padepokan Brojobuwono dikarenakan adanya daya tarik yang kuat dari empu Basuki terhadap dunia perkerisan dan keinginan beliau untuk melestarikannya. Proses pembelajaran nyantrik keris mencakup komponen pembelajaran yang terdiri atas materi, metode, tujuan, sumber, media, dan evaluasi.

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa cantrik dapat membuat keris, mempunyai pengetahuan tentang keris, dapat membuat sekaligus memiliki perubahan sikap menuju arah yang lebih baik dari sebelumnya, dilihat dari selama dan seelah melaksanakan proses pembelajaran nyantrik.

Contoh 7

Contoh Tinjauan Pustaka

Contoh Tinjauan Pustaka

Contoh Tinjauan Pustaka

Contoh 8

Contoh Tinjauan Pustaka

Contoh Tinjauan Pustaka

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Baca Juga: Isu Reza Arap Selingkuh, Bahkan Wendy Ikut Trending di Twitter

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm