Lengah! Gagal Pertahankan Adipura, Begini Analisa Pengamat Lingkungan

1 Maret 2023 08:45 WIB
Pemulung di TPA Basirih (dok)
Pemulung di TPA Basirih (dok) ( Smart FM Banjarmasin / Juma)

Lalu, yang kedua kata Hamdi, pengelolaan sampah di TPA yang tidak dilakukan dengan metode sanitary landfill atau penutupan, juga menjadi titik lemah.

"Padahal, penilaian tertinggi ada di TPA," tekannnya.

Disamping itu, Hamdi beranggapan, Pemko Banjarmasin sempat lengah selama pandemi Covid-19 melanda.

Terbukti, banyak rumput liar tumbuh dan pohon-pohon ditebang tanpa ada penggantian. Misalnya di kawasan S. Parman yang sekarang terasa gersang dan Haryono M.T banyak pohon yang mati.

"Tentu mengganggu keindahan kota. Seakan kota ini tidak terawat," tegasnya.

Lebih jauh, Ia juga membeberkan bagaimana perjuanganya dulu meraih penghargaan Adipura

Baca Juga: BSF ke-7, Pemilihan Putra-Putri Sasirangan 2023 Dimulai

Awalnya, pada 2005 lalu Kota Banjarmasin ditetapkan sebagai kota terkotor. Lalu di tahun 2015, pihaknya baru bisa merubah predikat itu.

"Perlu perjuangan panjang dan harus konsisten. Segera evaluasi dan kumpulkan semua Dinas terkait untuk sama-sama berbenah. Itu yang saya lakukan dulu saat menjabat sebagai Kadis LH," tuntasnya.

Dalam acara Penghargaan Adipura 2022 yang diadakan oleh Kementerian LHK, Jakarta. Banjarmasin bersaing dengan 258 Kabupaten/Kota yang ada di seluruh Indonesia.

Dari semua itu hanya 150 Kabupaten/Kota yang meraih penghargaan, ada 5 Adipura Kencana, 80 Piala Adipura, 61 Sertifikat Adipura, dan 4 Plakat Adipura.

Dan dalam Penghargaan Adipura 2022 kali ini dimana sempat terhenti selama 3 tahun karena pandemi, Banjarmasin hanya bisa membawa pulang Sertifikat Adipura untuk Kategori Kota Besar.

Yang mana ini adalah sebuah bukti penurunan kualitas penanganan sampah di Kota Banjarmasin setelah sebelumnya terakhir kali mendapatkan Piala Adipura 2018.

Juga Kota Banjarmasin kalah bersaing dengan daerah lain yang ada di Kalimantan Selatan dalam mendapatkan Piala Adipura, sepert Kota Banjarbaru, Kandangan, Barabai, Marabahan, dan Tanjung yang mana 5 daerah ini berhasil membawa pulang Piala Adipura 2022.

Sertifikat Adipura ini diserahkan langsung oleh Menteri LHK RI, Siti Nurbaya kepada Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin Ikhsan Budiman. di  Auditorium Gedung Manggala Wana Bakti, Kementerian LHK, Jakarta.

 Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm
Kota Banjarmasin gagal mempertahankan penghargaan Adipura. Pada penilaian tahun 2022, Pemko Banjarmasin hanya membawa sertifikat, saat pengumuman penghargaan Adipura yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Selasa (28/2).