15 Contoh Teks Eksposisi Tentang Pendidikan Beserta Strukturnya

4 Juli 2023 09:00 WIB
ilustrasi, contoh teks eksposisi tentang pendidikan
ilustrasi, contoh teks eksposisi tentang pendidikan ( id.depositphotos.com)

Pendidikan merupakan hal yang penting bagi setiap manusia. Dengan pendidikan, manusia akan belajar banyak hal, termasuk belajar untuk lebih dewasa, mandiri, dan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.

Hal itu sesuai dengan definisi pendidikan sendiri, baik itu menurut KBBI maupun menurut ahli pendidikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam bentuk pengajaran yang bertujuan untuk mendewasakan orang atau kelompok orang tersebut.

Sementara itu, menurut M.J Lavengeld, pendidikan merupakan upaya dalam membimbing manusia yang belum dewasa ke arah kedewasaan. Selain itu, pendidikan juga merupakan suatu usaha dalam menolong anak untuk melakukan tugas-tugas hidupnya dengan mandiri dan bertanggung jawab secara sosial. Lavengeld juga mendefinisikan pendidikan sebagai usaha untuk mencapai penentuan diri dan bertanggung jawab.

Dari definisi-definisi tersebut, bisa kita simpulkan bahwa pendidikan sangatlah penting bagi pembentukan kedewasaan manusia. Dengan pendidikan, seorang manusia bisa lebih dewasa, mandiri, dan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya. Selain itu, pendidikan juga mampu membuat orang menentukan jati diri dan masa depannya sendiri. Hal ini sesuai dengan apa yang diucapkan Lavengeld bahwa pendidikan adalah usaha untuk penentuan diri.

  • 8. Pendidikan Karakter Bagi Anak

(Tesis) 

Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa. Sadar atau tidak ketika mendidik anak-anak. Maka hasil akhirnya adalah masa depan bangsa ini. Saat ini dunia pendidikan sedang berbenah. Kurikulum yang ada saat ini. Memang sudah baik, namun bagi beberapa pengamat pendidikan. Ada yang perlu diperbaiki dan dikembangkan.

Saat ini dalam pendidikan kita. Hasil akhir adalah nilai dan dianggap sebagai standar akhir. Pada akhirnya saat ini kita melihat. Banyak orang-orang pintar di Indonesia. Namun sayang kepintaran mereka kadang hanya untuk membodohi orang lain. Ilmu yang mereka miliki lebih kepada mengejar hedonisme dunia. Ingin lebih pintar dan kaya dari orang lain.

(Argumentasi)

Saat ini memang sudah tidak ada ranking disekolah. Ini sebagai perbaikan dari sistem lama. Dimana pendidikan dibuat hanya mencetak orang pintar. Mengajak anak untuk bersaing agar pintar. Padahal semangat pendidikan adalah menumbuhkan pemikiran kepada anak. Apa yang mereka inginkan dan apa keahlian mereka untuk dikembangkan. Hal yang paling penting dalam pendidikan adalah karakter.

Banyak dinegri ini orang-orang pintar. Namun banyak pula orang-orang pintar yang menjadi koruptor. Mengapa hal ini bisa terjadi? Kebanyakan mereka tidak diajarkan memiliki karakter jujur dan pintar. Karakter inilah yang menjadikan anak-anak lebih berguna dimasyarakat.

Jika anda menemukan orang pintar dengan karakter suka menolong. Maka yang terjadi adalah ia akan bersemangat membantu masyarakat.

Kepintarannya menjadi kebermanfaatan untuk orang lain. Di sinilah membangun karakter menjadi penting bagi pendidikan. Agar tidak hanya menjadikan orang pintar namun bermanfaat

(Reorientasi)

Pendidikan karakter memiliki fungsi dalam pendidikan. Kita sudah saatnya merubah orientasi. Tidak hanya menjadikan orang pintar. Namun seseorang yang berkarakter dan pintar.

  • 9. Pembelajaran Kepribadian untuk Membentuk Karakter Siswa

(Tesis)

Pembelajaran merupakan salah satu aspek yang sangat berarti serta diperlukan di dalam kehidupan ini. Dengan terdapatnya pembelajaran, seorang pasti saja dapat menciptakan jati diri mereka. Ada pula jati diri itu sendiri sebetulnya dapat tercipta sebab terdapatnya kepribadian seorang.

Nah, menjawab perihal tersebut, pemerintah berupaya membentuk kepribadian tersebut dengan sebagian metode.

Salah satunya merupakan dengan mengganti Kurikulum Satuan Pendidikan ( KTSP) jadi kurikulum 13. Pergantian ini nyatanya membagikan ketentuan terdapatnya sesuatu wujud pembelajaran kepribadian di dalam sistem pembelajaran di Indonesia.

(Argumentasi)

Pembelajaran kepribadian merupakan suatu pembelajaran yang lebih menekankan kepada sisi keahlian dari siswa secara orang.

Dapat dikatakan kalau pembelajaran kepribadian itu sendiri ialah sesuatu wujud pembelajaran yang berupaya buat menggali kemampuan dalam diri seorang orang. Bila di bangku sekolah, hingga orang tersebut merupakan siswa ataupun partisipan didik.

Pembelajaran kepribadian tersebut amatlah berarti biar nantinya dapat menggali bakat- bakat tersembunyi yang dipunyai oleh masing- masing siswa.

Serta yang berarti buat digarisbawahi merupakan kalau tiap- tiap siswa pasti saja memiliki kemampuan, bakat, serta pula kecerdasan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Tidak hanya itu, bidang yang mereka minati serta kuasai pula nyatanya berbeda.

Seseorang siswa yang tidak pintar di dalam satu pelajaran belum pasti dia merupakan siswa yang berarti bodoh. Di bidang yang lain dia pastilah mempunyai keahlian serta pula keunggulan tertentu.

Serta dengan terdapatnya pembelajaran kepribadian, hingga pintar ataupun tidaknya seseorang partisipan didik.

Di mana perihal ini tidak lagi melulu didetetapkan oleh pintar ataupun tidaknya ia di dalam kelas. Guru pula tidak diperkenankan membagikan label bodoh kepada siswa bila kebetulan dia tidak pandai di dalam perihal mata pelajaran kelas.

Pembelajaran kepribadian ini nyatanya pula sudah diupayakan oleh pemerintah. Ialah dengan membagikan kurikulum terkini dalam dunia pembelajaran yang diketahui dengan Kurikulum 13.

Dengan terdapatnya kurikulum ini, hingga pemerintah berupaya melaksanakan penggalian kemampuan di tiap- tiap siswa serta pula berupaya menanamkan kepribadian dari siswa itu sendiri.

(Penegasan Ulang)

Pembelajaran kepribadian merupakan bekal semenjak dini untuk siswa di masa yang akan datang. Siswa butuh mempunyai perilaku toleran semenjak dikala ini dengan sesamanya.

Mereka pula wajib mempunyai kemampuan ataupun skill yang dapat dibanggakan biar bangsa ini beberapa tahun ke depan betul- betul sanggup menanggapi serta mengalami kemajuan era yang terus menjadi berkembang.

  • 10. Pentingnya Bahasa Inggris

(Tesis)

Pada era global ini, bahasa Inggris sebagai bahasa internasional yang digunakan berbagai negara menjadi penting untuk dikuasai.

(Argumen)

Pada tahun 2021, Statista kembali mempublikasi data mengenai bahasa yang paling banyak digunakan secara internasional.

Hasilnya, bahasa Inggris tetap menempati peringkat satu dengan perkiraan sebanyak 1,5 miliar pembicara di dunia.

Sejatinya, menguasai bahasa Inggris memiliki berbagai keuntungan. Contohnya, seseorang bisa menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi secara luas dengan orang dari berbagai negara.

Sehingga, ketika berkomunikasi baik melalui media sosial, maupun ketika sedang berada di luar negeri, seseorang bisa menggunakan Bahasa Inggris untuk bertukar pikiran dan menyampaikan informasi.

Selain itu, bahasa Inggris juga sangat penting untuk menjelajahi informasi dan mendapatkan wawasan baru. Hal itu disebabkan karena informasi baik dalam bentuk jurnal, artikel, dan lain sebagainya banyak tersedia dalam bahasa Inggris.

Misalnya, pada tahun 2012 saja, artikel Bahasa Inggris yang tersedia dalam Wikipedia mencapai 4 juta artikel, sedangkan dalam bahasa Indonesia hanya tersedia sekitar 200 ribu artikel saja.

Selain itu, menghadapi era global saat ini, bahasa Inggris juga menjadi syarat yang cukup umum untuk berbagai bidang pekerjaan. Maka, seseorang dengan kemampuan bahasa Inggris dapat memiliki kesempatan kerja yang lebih baik.

(Penegasan Ulang)

Menguasai bahasa Inggris penting karena mendatangkan banyak manfaat karena dengan bahasa Inggris, seseorang bisa berkomunikasi dengan masyarakat dunia, menjelajahi informasi, dan mendapatkan kesempatan bekerja yang lebih luas.

Contoh Teks Eksposisi Tentang Pendidikan

  • 11. Etika Akademik

Tesis:

Bidang akademik tidak hanya mengutamakan prestasi atau capaian di bidang pendidikan. Namun, etika akademik juga harus dijunjung tinggi di dalam semua kegiatan pendidikan.

Etika akademik harus dimiliki oleh setiap insan yang terlibat di bidang pendidikan. Etika pendidikan yang baik dapat membuat insan pendidikan memiliki karakter positif di mata orang lain.

Argumentasi:

Etika akademik perlu dimiliki oleh semua insan yang terlibat di dunia pendidikan. Etika akademik yang baik menggambarkan karakter kepribadian yang baik pula.

Salah satu contoh etika pendidikan yang baik adalah memiliki sikap jujur. Sikap jujur tentunya mencegah mahasiswa dan dosen melakukan tindakan plagiarisme atau mencontek karya orang lain.

Tindakan tersebut dapat mencerminkan nilai pendidikan yang menjunjung tinggi kejujuran. Etika atau perilaku seperti ini tentunya akan membuat insan pendidikan lebih dihargai oleh siapa pun.

Selain itu, etika pendidikan yang baik juga dapat dibuktikan dengan sikap profesional dalam proses pembelajaran.

Misalnya, penggunaan fasilitas pendidikan untuk keperluan studi, menjalin hubungan kinerja baik dengan rekan sesama akademisi, dan lain sebagainya.

Penegasan Ulang:

Etika pendidikan sangat penting dimiliki oleh insan pendidikan, termasuk mahasiswa dan dosen.

Etika pendidikan dapat tercermin dari sikap jujur, tanggung jawab dalam menggunakan fasilitas pendidikan, menjalin kinerja baik dengan insan pendidikan lainnya, dan tindakan positif lainnya.

Tumbuhnya sikap atau etika pendidikan yang baik tentu saja akan memberikan dampak positif dalam kegiatan akademik yang berlangsung.

  • 12. Pendidikan Karakter Remaja

Remaja adalah masa yang dialami oleh semua anak-anak pada saat SMP. Masa ini merupakan masa perubahan dimana dimulai pada umur 10 hingga 21 tahun. Pada masa ini, remaja juga melakukan pencarian identitas dirinya. Pada masa ini pula, remaja harus mendapatkan pendidika karakter demi menjadi generasi yang memiliki kepercayaan diri, peduli, santun dan kreatif.

Masa remaja merupakan masa yang sulit, karena membutuhkan pengendalian diri yang lebih dibandingkan masa anak-anak. Masa remaja inilah membutuhkan peran orang dewasa untuk mengarahkan ke perilaku baik. Bila pengendalian dilakukan secara baik, maka remaja akan menjadi anak yang membanggakan orang tua.

Pendidikan karakter dapat membentuk anak menjadi berprestasi. Dalam pendidikan karakter, ditekankan pula nilai religius yang dapat meningkatkan kebaikan remaja untuk tumbuh sebagai manusia yang peka lingkungan sosial. Selain itu, remaja juga diajarkan tentang nilai toleransi dan berpegang pada nilai-nilai kemanusian. Harapannya, remaja ini memiliki sifat pengasih dan nilai- nilai kemanusiaan yang tinggi.

Nilai-nilai kemanusiaan dan kecerdasan yang dimilikki, membuat remaja dapat bersaing dalam negeri ataupun internasional. Remaja memiliki kegiatan-kegiatan yang positif dan siap menciptakan ide-ide cemerlang untuk kemajuan daerah asal ataupun negara.

Dengan demikian, nilai-nilai positif dari pendidikan karakter dapat membentuk remaja yang cerdas. Tidak hanya cerdas dalam ilmu namun dalam berkemanusiaan. Mereka pun dapat bersaing dengan dunia internasional. Hal ini dapat membentuk remaja dengan karakter yang kuat. serta nilai positif dalam pendidikan karakter membuat remaja lebih terarah dan memiliki budi pekerti yang positif.

  • 13. Guru Jadi Faktor Penentu Keberhasilan Pendidikan

Tenaga pendidik atau pengajar termasuk guru merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan pendidikan.

Oleh karena itu, nasib para guru termasuk jaminan hidup juga harus diperhatikan. Namun, kenyataannya nasib ribuan tenaga pendidik guru honorer masih sangat menyedihkan.

Padahal mereka dituntut memiliki kinerja sama dengan guru PNS atau guru tetap.

Terjadinya beberapa kali demonstrasi yang dilakukan oleh para guru honorer menunjukkan bahwa pemerintah harus lebih memperhatikan kesejahteraan guru honorer.

Pemerintah harus melakukan evaluasi kembali terkait kebijakan tentang pengangkatan guru honorer yang sudah bekerja bertahun-tahun dengan gaji sangat rendah.

Beberapa guru honorer di Jawa Timur bahkan hanya mendapat gaji Rp400.000 per bulan. Gaji yang diberikan tidak sebanding dengan pekerjaan full time yang mereka kerjakan dari pagi hingga sore.

Hingga saat ini masih banyak guru honorer yang bertahan dengan pekerjaan yang mereka miliki.

Besar harapan mereka suatu saat nanti bisa menjadi karyawan tetap dan mendapatkan gaji layak serta tunjangan untuk masa pensiun.

Namun, kenyataannya banyak guru honorer yang bekerja puluhan tahun hingga hampir pensiun tanpa diangkat menjadi guru tetap.

Bagaimana mungkin seorang guru honorer sanggup bertahan hidup dengan kondisi seperti itu? Bagaimana jika akhirnya banyak guru honorer memilih pekerjaan lainnya?

Tentu saja dalam kurun waktu tertentu banyak sekolah akan kekurangan guru. Hal ini karena kenyataannya hampir setengah guru di sekolah merupakan guru honorer.

Jika tidak ada pengangkatan guru baru dan guru honorer memilih pekerja lain, maka kegiatan belajar mengajar di sekolah bisa terhambat. Masalah lainnya di bidang pendidikan pun bisa terjadi.

Guru merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan.

Nasib guru terutama guru honorer harus lebih diperhatikan agar tidak mendapat gaji yang rendah seperti sekarang.

Jika tidak ada upaya tegas untuk mengatasi permasalahan ini, maka permasalahan lainnya dalam bidang pendidikan bisa terus terjadi dan lebih besar.

Oleh karena itu, sudah semestinya pemerintah mengambil tindakan tegas dalam mengatasi masalah tersebut.

  • 14. Pendidikan Karakter

Manusia memiliki kemampuan untuk terus belajar dan bertransformasii, hal tersebut sebagaimana dasar dan esensi dari pendidikan karakter yang jarang teraplikasikan. Di Indonesia sendiri penerapan pendidikan karakter masih sebatas pada penekanan moralitas.

Pendidikan moral memang perlu, namun porsinya terkadang timpang dengan berbagai aspek lainnya, seperti pemahaman dan logika. Selain itu, pendidikan karakter di Indonesia sejauh ini dalam aplikasinya masih searah, yaitu guru menerangkan dan siswa mendengarkan.

Moralitas juga erat kaitannya dengan “humanisme”, atau cara bagaimana manusia dapat memanusiakan orang lain. Namun, untuk mencapai humanisme terkadang banyak orang lupa jika dibutuhkan beberapa unsur pendukung—tidak sebatas pada teori-teori moralitas.

Sebagaimana kita ketahui, melalui sekolah murid-murid sudah dicekoki dengan berbagai teori moralitas tentang hukum-hukum kebenaran dan keburukan. Bukannnya hal tersebut salah, namun murid masih perlu diajak berpikir terkait pemaham adanya suatu teori benar dan salah tersebut.

Ketika para murid dapat melakukan pemahaman atas analisis yang dilakukan bersama pengajar, maka murid dapat mengerti esensi dari suatu kebenaran, dan dapat menemukan jawaban “mengapa kebenaran harus dilakukan”.

Penanaman pendidikan karakter sejak dini memang dibutuhkan pembenahan secara mendalam mulai dari sistem pendidikan yang telah ada. Kurikulum, bahan ajar, hingga kualifikasi pendidik adalah beberapa hal utama yang mesti dibenahi kembali.

Jika pendidikan karakter menerapkan prinsip humanisme dan pemahaman, bukan tidak mungkin Indonesia di masa depan akan bebas dari para pejabat yang korupsi dan akan lebih toleran terhadap berbagai perbedaan.

  • 15. Pendidikan Remaja

Usia remaja adalah periode transisi manusia dari masa anak anak menuju awal dewasa, di mana secara psikis akan memiliki ego dan kepribadian yang lebih rentan. Hal tersebut dikarenakan manusia yang memasuki remaja akan berusaha mencari identitas diri.

Jika pada masa anak-anak ruang keluarga adalah yang utama, di masa remaja manusia akan berusaha mencari ruang di luar keluarga. Tentu lingkungan akan sangat berpengatuh terhadap perkembangan anak-anak yang memasuki usia remaja.

Selain karakter yang berubah, bentuk tubuh dan fisik remaja akan mengalami transisi dari sebelumnya. Beberapa organ vital akan aktif dan di usia ini remaja secara naluriah akan mencari tahu berbagai hal tentang seksualitas.

Indonesia adalah salah satu negara yang masih menganggap seksualitas adalah hal yang tabu dan menurup rapat rapat berbagai hal yang menyinggung seks. Hal tersebut di masa sekarang ternyata memiliki dampak yang serius bagi remaja, terutama yang kemudian mencari tahu sendiri tentang seksualitas.

Rasa ingin tahu yang tinggi dan hasrat seksualitas yang mulai aktif di usia remaja, tidak sedikit menimbulkan berbagai dampak negatif dalam masyarakat, beberapa di antaranya adaah kehamilan di luar nikah hingga kasus pelecehan seksual.

Di zaman yang menawarkan berbagai akses informasi yang tidak terbatas ini, pendidikan seks usia remaja tentu adalah hal yang penting dilakukan. Namun kendalanya adalah usaha tersebut harus melawan kebudayaan yang ada di Indonesia sendiri.

Tidak hanya lembaga pendidikan seperti sekolah yang harus mengkampanyekan edukasi tentang alat reproduksi, namun lingkup keluarga juga memiliki peranan yang penting.

Keluarga harus ikut berperan dalam edukasi remaja, agar mereka tetap mengganggap keluarga sebagai rumah untuk kembali. Selain itu tawar menawar dengan budaya tabu juga harus dipertimbangkan, karena bagaimanapun budaya kita akan menganggap aneh membicarakan seks di meja makan keluarga.

Namun perlu dipahami jika pendidikan remaja yang masih fokus pada seksualitas masih terlalu sempit. Di laur seksualitas, masih banyak hal yang harus diperhatikan, seperti etika, budi pekerti, tanggung jawab, pemahaman, dan penalaran.

Jadi, jika ada pendapat yang menyatakan pembentukan karakter manusia ada pada masa tumbuh kembang anak (usia di bawah 10 tahun), maka hal tersebut salah besar, karena manusia akan selalu bertransformasi hingga akhir hayatnya.

Demikian beberapa contoh teks eksposisi tentang pendidikan yang bisa dijadikan referensi. Semoga bermanfaat.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm