Semester I 2023, Ekspor Komoditas Pertanian Sulsel Tembus Angka 3,3 Triliun

2 Agustus 2023 17:35 WIB
Kopi menjadi salah satu dari 10 komoditas unggulan Sulsel yang bernilai ekspor tinggi
Kopi menjadi salah satu dari 10 komoditas unggulan Sulsel yang bernilai ekspor tinggi ( Dok Kopipedia)

Makassar, Sonora.ID - Nilai ekspor komoditas pertanian di Sulawesi Selatan pada semester I/2023 atau sepanjang Januari - Juli mencapai Rp 3,3 Triliun.

Angka ekspor tersebut dirilis Balai Karantina Pertanian Makassar pada Media Gathering yang digelar di Makassar, Rabu (2/8/2023).

Kepala Balai Karantina Pertanian Makassar, Lutfi Natsir kepada awak media mengatakan, terdapat 10 komoditas unggulan Sulsel yang punya pasar ekspor besar. Deretan komoditas itu antara lain, cabai, manggis, jagung, talas, porang, kacang mede dan turunannya.

Ada pula kopi biji, kakao dan turunannya, kelapa dan turunannya, cengkeh, serta lada biji. Sementara, untuk komoditas sarang burung walet, masih didominiasi antar area sebesar 85,98 ton dengan frekeuensi sebanyak 1.133 kali.

"Semester I tahun 2022 lalu nilai ekspor Rp2,1 Triliun. Tapi Alhamdulillah dalam waktu 7 bulan bisa dicapai Rp3,3 Triliun. Kami optimis akhir tahun bisa mencapai 5 - 6 Triliun," ujar Lutfi.

Lutfi menyebut, rumput laut dan porang mendominasi ekspor pertanian pada semester I tahun ini. Negara tujuan ekspor komoditas tersebut antara lain China dan Australia. Selain 10 komoditas unggulan yang ada, Karantina Makassar saat ini melakukan pembinaan terhadap petani nanas di kabupaten Barru agar dapat menembus pasar ekspor.

Baca Juga: Udang, Tuna, Lemuru, dan Tongkol Jadi Penyumbang Produksi Perikanan Tertinggi Jatim Selama 2022

Petani bernama Hasman itu merupakan petani milenial yang memulai berkebun nanas sejak 2020 pada lahan seluas 4 hektar. Kini, perkebunnan nanas Hasman telah berkembang menjadi 60 hektar dengan jumlah pohon kurang lebih 18 ribu batang.

"Saat ini petani nanas di Barru sudah berkembang menjadi 7 desa di bawah binaan Hasman," ucap Lutfi.

Menurut Lutfi, nanas asal Barru ini memasok beberapa daerah di Sulsel antara lain Maros, Pangkep, Pinrang, Pare - Pare dan Makassar. Bahkan, nanas Barru tersebut juga mengisi pasokan di kepulauan Sulawesi dan Kalimantan.

Lebih jauh, Lutfi menuturkan, saat ini beberapa produk pertanian di Sulsel telah dilengkapi alat-alat seperti kode QR, RFID (Radio-Frequency Identification), blockchain, dan sistem manajemen basis data. Itu digunakan untuk mendukung implementasi traceability produk pertanian.

"Dengan adanya sistem traceability yang efektif, seluruh rantai pasokan produk pertanian menjadi lebih terencana, terkelola, dan transparan," tutupnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm