Bagikan :
Sonora.ID - Tanaman hidrofit adalah tanaman yang telah beradaptasi untuk tumbuh dalam kondisi rendah oksigen (anaerob) yang terkait dengan air.
Tumbuhan ini telah beradaptasi dengan kondisi tanah anaerobik dengan mengembangkan metode alternatif untuk mengumpulkan oksigen seperti lentisel hipertrofi pada kulit pohon alder berbintik; batang berongga dari spesies semak dan rumput; dan sel berisi udara (aerenkim) pada akar cattail.
Ciri-ciri tumbuhan hidrofit:
1. Retensi Air: Tanaman membutuhkan air untuk bertahan hidup; tanaman biasanya memiliki kemampuan untuk menyerap dan menahan air, sehingga mereka dapat bertahan hidup di antara siklus penyiraman. Karena tumbuhan air selalu terendam air, maka tumbuhan tersebut tidak memerlukan retensi air seperti tumbuhan non-air.
2. Daun pipih: Beberapa tumbuhan air mengapung di permukaan air; sebagian besar tumbuhan air memiliki daun pipih yang berfungsi sebagai pengapungan sebagian tumbuhan. Teratai adalah contoh tanaman ini.
Baca Juga: Berikut Ini 20 Cara Tumbuhan Melindungi Diri, Tema 2 Kelas 6 SD
3. Akar berbulu: Jika dibandingkan dengan akar dan struktur batang, hidrofit didukung oleh air; kebanyakan hidrofit memiliki akar kecil dan berbulu. Ini dirancang untuk menyerap oksigen dari air, dan karena tanaman selalu terendam air sepenuhnya, struktur akar yang panjang dan tebal tidak diperlukan. Salvinia, pakis air yang mengambang bebas, merupakan salah satu tumbuhan dengan akar berbulu.
4. Kantung udara: Banyak hidrofit yang memiliki kantung udara (ruang) yang memungkinkan tumbuhan mengapung di permukaan air. Penting untuk diperhatikan bahwa beberapa tanaman air, seperti buttercup, akan mengapung sedikit saat terendam air.
Contoh hidrofit yang paling umum adalah
- Teratai (Nelumbo)
- Hydrilla, tumbuhan yang biasa terlihat di kolam, danau, dll
- Eichhornia yang biasa disebut Eceng Gondok.
- Trapa
- Vallisneria
- Potamogeton
- Salvinia
-Kangkung
- Keceng gondok
- Padi
- Bunga lili
- Selada laut
