Bagikan :
Dihadapkan pada tantangan digitalisasi, Sonora berinovasi dengan berbagai cara untuk mempertahankan audience pendengar lama sekaligus untuk merangkul audience baru.
“Sonora kini bertransformasi ke dalam berbagai platform untuk menjangkau audience yang semakin banyak dan semakin luas” jelasnya.
Tidak hanya mempersembahkan konten audio sebagai produk konvensionalnya sebagai radio. Mempertimbangkan karakteristik audience muda yang lebih berminat terhadap konten visual.
Kini, Sonora mengaplikasikan konsep Watching Radio. Sebuah Konsep yang memungkinkan audience dapat menikmati konten visual yang ditayangkan di media sosial baik Instagram, Twitter (X), TikTok, Youtube maupun facebook.
Konten-konten audio selama ini ada di radio juga disajikan dalam bentuk yang bisa dilihat melalui live streaming.
Implikasinya, Sonora terus berbenah diri untuk menyediakan perangkat yang baik demi memproduksi konten visual. Dari sisi Sumber daya manusia, perlu sekali pembekalan dan pelatihan yang cukup agar dapat tampil baik di depan kamera.
Baca Juga: Menyikat Kepala Bayi Bisa Buat Rambutnya Lebat dan Sehat, Mitos atau Fakta?
Tidak hanya itu, cara audience mengkonsumsi berita dan informasi yang instan melalui portal berita mendorong Sonora untuk mengembangkan sonora.id. Melalui platform ini, para pembaca juga sekaligus dapat mendengarkan siaran radio secara streaming.
Strategi lain untuk mempertahankan eksistensi brand Sonora di mata masyarakat. Sonora terus aktif bersinergi dengan berbagai pihak untuk menyelenggarakan event-event/Off Air.
Sonora juga terus berupaya hadir untuk membantu masyarakat yang tertimpa musibah melalui program Sonora Peduli.
