Duet BKKBN Kalsel dan Lanal Banjarmasin, Gelar Bakti Sosial dan KB Atasi Stunting

14 Desember 2023 09:33 WIB
Susur Sungai Bhakti Sosial Kesehatan dan KB yang dipusatkan di Desa Baruh Jaya, Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS)
Susur Sungai Bhakti Sosial Kesehatan dan KB yang dipusatkan di Desa Baruh Jaya, Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) ( )

Hulu Sungai Selatan, Sonora.ID – Menggandeng Lanal Banjarmasin, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar Susur Sungai Bhakti Sosial Kesehatan dan KB yang dipusatkan di Desa Baruh Jaya, Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), pada Rabu (13/12).

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan bakti sosial tersebut meliputi Sosialisasi Remaja Genting (Impelentasi Nyata Genre Cegah Stunting, Sosialisasi Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB), Pelayanan KB MKJP dan pemeriksaan USG Ibu Hamil.

Selanjutnya juga ada Pelayanan Sunatan masal, Pelayanan Kesehatan Umum, Pelayanan Kesehatan Gigi, Pelepasan Borneo Mupen on the Road, dan Penyerahan bantuan kepada Anak Usia di bawah 2 tahun yang Terindikasi Stunting Berupa Telur untuk Keluarga Berisiko Stunting dan Susu Ibu Hamil.

Di sela-sela kegiatan, Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel, Ramlan menjelaskan, tujuan utama digelarnya kegiatan Susur Sungai Bhakti Sosial ini adalah menurunkan angka stunting melalui kolaborasi dengan semua eleman mitra kerja dan pemerintah daerah serta pemerintah desa pada keluarga yang berisiko stunting.

Baca Juga: Kepala Perwakilan BKKBN Sulut Buka Pelaksanaan Reviu Program Percepatan Penurunan Stunting

“Melalui kegiatan ini kita berharap ada peningkatan perubahan prilaku masyarakat dalam percepatan penurunan stunting,” ujar Ramlan.

Selain tujuan utama tersebut, kegiatan baksi sosial ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan capaian KB MKJP dengan memperluas akses pelayanan KB di wilayah dan sasaran khusus.

“Juga ada upaya peningkatan pengetahuan remaja terkait edukasi gizi dan pencegahan anemia untuk mencegah kelahiran bayi stunting,” sambungnya.

Ramlan menilai, kegiatan ini menjadi penting untuk dilakukan agar dapat mendukung pencapaian Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting di Provinsi Kalsel, khususnya di Kabupaten HSS.

Tak lupa ia mengapresiasi dan menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Kalsel beserta seluruh Organisasi Perangkat Daerah terkait serta mitra kerja terkait, atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan sehingga Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi ini dapat terselenggara dengan baik.

“Semoga Tuhan YME senantiasa memberikan rahmat dan Ridha-NYA kepada kita semua,” harapnya.

Dalam sambutanya, Mayor Laut Kesehatan Lanal Banjarmasin, Mutia Indrasakti mengatakan, menyambut tahun emas 2045, semua pihak harus mempersiapkan generasi penerus dengan baik, salah satunya yang terbebas dari stunting.

Baca Juga: BKKBN Sulsel Luncurkan Sekolah Lansia di Kota Palopo

Dengan kolaborasi yang baik, Mutia meyakini angka stunting dapat diturunkan pada saat Indonesia, khusunya Kalsel mengalami bonus demografi.

“Mempunyai tanggung jawab untuk mempersiapkan generasi yang terbebas dari stunting,” ujar Mutia.

Melalui kegiatan susur sungai bakti sosial ini diharapkan masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera.

Ia berharap kepada instansi lain di luar kesehatan dan pendidikan turut serta dan peduli terhadap upaya penurunan stunting.

Dengan begitu, tujuan pembangunan kesehatan nasional di bidang kesehatan dapat tercapai dengan baik.

“Kami sangat yakin melalui kerjasama semua pihak, kesehatan masyarakat akan meningkat,” imbuhnya.

Sementara itu, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Sulkan mengatakan upaya percepatan penanganan stunting merupakan tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah kabupaten kota, pemerintah desa, serta seluruh elemen masyarakat.

Menurutnya, upaya pencegahan stunting bisa dilakukan sejak masa perencanaan kehamilan. Pasangan usia subur disarankan untuk membatasi jarak kelahiran yang terlalu dekat, terlebih jika pasangan sudah memiliki faktor resiko terlebih dahulu, seperti usia yang terlalu muda.

Untuk itu, program KB hadir sebagai solusi untuk membatasi kelahiran, demi pembentukan keluarga yang sehat dan sejahtera.

“Ungkapan “banyak anak banyak rezeki”, tidak bisa kita telan secara mentah-mentah. Alangkah lebih bijak jika kita mengutamakan kesejahteraan dan kesehatan tiap anggota keluarga terlebih dahulu,” ucapnya.

Atas nama pemerintah provinsi kalimantan selatan, ia mengaku sangat mendukung upaya percepatan penurunan stunting dan pelaksanaan program bangga kencana oleh BKKBN.

“Intinya stunting bisa dicegah sejak anak masih dalam kandungan, terutama pada fase 1000 hari pertama kehidupan,” pungkasnya.

Baca Juga: Edukasi Mahasiswa KKN Tematik Stunting, Ramlan Titip Pesan Hindari Kawin Muda

PenulisFakhrurazi
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm