3 Negara yang Melarang Keras Masyarakatnya Merayakan Hari Natal

20 Desember 2023 07:00 WIB
Ilustrasi Natal
Ilustrasi Natal ( Pexels)

Sonora.ID - Berikut ulasan selengkapnya mengenai "3 Negara yang Melarang Keras Masyarakatnya Merayakan Hari Natal".

Hari raya Natal merupakan salah satu bentuk perayaan hari besar bagi para umat nasrani.

Pada hari itu dianggap istimewa lantaran sosok Yesus Kristus lahir kedunia.

Yesus merupakan juru selamat sekaligus Tuhan yang disembah oleh umay kristiani.

Umumnya hari raya natal di penuhi dengan cinta kasih serta kehangatan tersendiri.

Namun nyatanya sampai sekarang tidak semua umat nasrani bebas merayakan natal pada beberapa negara.

Yap, perayaan natal pada beberapa negara memang dibatasi.

Bahkan ada negara yang dengan tegas akan menghukum oranh yang merayakan natal di kawasan tersebut.

Tidak hahya akan dihukum secara tegas dan keras tetapi juga akan dijatuhi hukuman mati.

Negara manasajakah yang dimaksud? berikut ulasan selengkapnya mengenai hal tersebut:

Baca Juga: 35 Ide Kado Natal yang Menarik dan Berkesan, Paling Lengkap!

Somalia

Melansir dari CGTN Africa, Pemerintah Somalia telah melarang perayaan Natal dan Tahun Baru di wilayahnya sejak lama.

Aturan ini telah ditetapkan sejak 2009 dengan mengadopsi Syariah.

Salah satu alasan utama Natal dan Tahun Baru dilarang di negara mayoritas Muslim itu adalah khawatir dengan kemunculan serangan dari kelompok Islamis.

"Perayaan-perayaan tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan Islam," kata seorang pejabat di kementerian urusan agama, dikutip Selasa (19/12/2023).

Meskipun dilarang untuk dirayakan secara terbuka, seperti di hotel dan tempat umum, warga asing masih diperbolehkan untuk merayakan hari raya Kristiani di rumah masing-masing.

Jimale mengatakan bahwa larangan Natal berlaku bagi penduduk Muslim dan ditetapkan untuk mencegah potensi serangan oleh kelompok Islamis militan Al-Shabaab kepada orang-orang yang berkumpul di hotel atau tempat umum lainnya.

Namun, perayaan akan diizinkan di kompleks dan basis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika yang berbasis di Somalia untuk mendukung perlawanan pemerintah terhadap militan terkait Al-Qaeda tersebut.

Baca Juga: 3 Sumber Pendapatan Negara di Indonesia, Materi Ekonomi Kelas XII 

Korea Utara

Di negara pimpinan Kim Jong Un ini, sebagian besar warga negaranya adalah agnostik (pandangan bahwa Tuhan tidak dapat diketahui dan mungkin tidak akan dapat diketahui) dan ateis (tidak percaya Tuhan).

Menurut berbagai sumber, umat Kristiani tidak bisa bebas merayakan hari kelahiran Yesus tersebut.

Jika ketahuan, mereka dapat diancam hukuman mati.

Melansir dari Express, Natal tidak pernah dirayakan secara terbuka di Korea Utara sejak dinasti Kim mulai membatasi kebebasan beragama pada tahun 1948.

Brunei Darrussalam

Melansir dari The Independent, negara yang dipimpin oleh Sultan Hassanal Bolkiah ini melarang perayaan Natal secara terbuka.

Namun, umat Kristiani dapat merayakannya secara tertutup dan melapor kepada pihak berwenang.

Larangan yang ditetapkan sejak 2014 lalu ini muncul seiring dengan meningkatnya kekhawatiran terkait perayaan natal berlebihan yang mampu menimbulkan kesesatan pada penduduk muslim di Brunei Darussalam.

Baca Juga: 5 Contoh Pengumuman Libur Natal dan Tahun Baru Perusahaan Untuk Karyawan dan Konsumen

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm