12 Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam, Terlengkap!

10 Januari 2024 12:30 WIB
12 Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam
12 Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam ( Freepik)

7. Kemarau

Musim kemarau identik dengan musim kering dan langka air. Negara Indonesia memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau merupakan musim antara bulan April – Oktober. Kemarau tahun ini terpantau lebih kering dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya akibat adanya El-Nino. Situasi itu juga meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan, kelangkaan sumber air, serta memperparah polusi udara di sejumlah kota besar. Sejumlah daerah terpantau mengalami kekeringan parah, padahal musim kemarau belum mencapai puncak. Namun sejak bulan Juni, kekeringan sudah melanda sejumlah daerah. Penduduk sulit mencari sumber air bersih, sawah kering, serta debit air sungai dan waduk pun surut. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah yang telah mengalami kekeringan, yaitu sejumlah wilayah di Jawa dan Madura bagian selatan. “Masyarakat diimbau waspada dan berhati-hati terhadap kekeringan yang bisa berdampak pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan, berkurangnya ketersediaan air tanah dan kebakaran lahan,” kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal. Kebakaran hutan dan lahan telah terjadi di sejumlah daerah di Sumatera dan Kalimantan. Cuaca yang panas membuat proses pemadaman kian sulit. Di Aceh misalnya, sedikitnya 39,5 hektar lahan terbakar, beberapa diantaranya adalah lahan gambut yang telah ditanami sawit warga. Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad mengatakan, angin yang berhembus kencang juga mempercepat pergerakan api. Dari data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Provinsi Kalteng menunjukkan sedikitnya terjadi 64 kejadian kebakaran sejak Januari. Dari 64 kejadian itu terdapat 112,4 hektar hutan dan lahan terbakar. Di Desa Sungai Segajah Jaya, Rokan Hilir, Riau, lahan seluas 60 hektar terbakar. Di Jambi, lebih dari 45 hektar lahan terbakar dan lebih dari 77 persen di kebun masyarakat serta sisanya di hutan. Ancaman kebakaran, terutama di Kabupaten Merangin dan Batanghari, meningkat. “Daerah-daerah itu tidak diguyur hujan selama 21-30 hari,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Sultan Thaha Jambi Kurnianingsih. Badan Nasional Penanggulangan Bencana memfokuskan upaya antisipasi kebakaran lahan di enam provinsi dengan kawasan gambut yang luas. Provinsi tersebut adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Baca Juga: 10 Contoh Kalimat Baku dan Tidak Baku dalam Bahasa Indonesia yang Baik

8. Gempa Es

Gempa es disebabkan oleh gletser. Seorang peneliti mempelajari bagaimana gletser membuat gempa es di antartika. Gempa es tersebut disebabkan oleh gravitasi dan gelombang pasang surut. Gaya gravitasi menyebabkan aliran ES Whilans tertarik. Tarikan gaya gravitasi menimbulkan daratan es pecah dengan lebar sekitar 482 km ke arah Laut Ross. -Interpretasi Gelombang dan pasang mendorong lempeng es Ross, menghantam gletser yang turun. Gletser terhenti. Saat gelombang surut, es tiba-tiba maju dengan gerakan yang setara dengan gempa berkekuatan 7 pada skala Richter.

9. Pelangi

Pelangi ataupun bianglala adalah sebuah fenomena alam yang dapat terjadi dikarenakan pembiasan dari cahaya matahari oleh butir-butir air. Pelangi memiliki bermacam-macam warna yang sejajar serta ada di langit. Pelangi juga dianggap pula sebagai sebuah gejala optik. Pada umumnya pelangi itu bentuknya busur. Masing-masing ujungnya mengarah kepada titik yang juga berbeda. Pelangi juga tampak sebagai sebuah busur cahaya yang ujungnya mengarah kepada horizon di saat hujan ringan. Tidak jarang pelangi dapat dilihat pada sekitar air terjun yang sangat deras.  Pelangi juga muncul karena cahaya membias serta menyimpang untuk menjauhi partikel. Saat matahari itu terbenam maka langit juga akan menjadi merah dikarenakan sinar matahari yang melewati atmosfer yang jauh lebih tebal dari keadaan matahari pada siang hari. Pelangi tak akan terlihat pada malam hari ataupun saat mendung. Hal ini juga menandakan jelas kalau pelangi merupakan peristiwa alam dikarenakan pembiasan cahaya. Pada awalnya cahaya matahari yang melewati tetes hujan kemudian dibiaskan atau dibelokkan pada tengah tetes hujan sehingga membuat cahaya putih yang berubah menjadi sebuah warna spektrum. Pelangi dapat kita lihat saat sedang hujan dan matahari bersinar dari sebuah sisi yang berlawanan arah. Posisi kita juga harus ada pada antara matahari serta tetesan air dengan matahari pada belakang kita. Mudahnya seperti ini, kita sebagai seorang pengamat, matahari, serta pusat busur dari pelangi sudah mesti selalu berada pada satu garis lurus. Kita dapat menikmati keindahan warna-warni pada pelangi yang terdiri dari warna merah, hijau, jingga, kuning, nila, biru, dan ungu.

10. Hujan Asam

Hujan asam adalah peristiwa turunnya zat asam dari atmosfer ke bumi akibat pencemaran udara yang tinggi. Hujan asam bisa turun ke bumi dalam bentuk butiran salju, kabut, atau serpihan kering. Hujan asam terjadi karena adanya pembakaran bahan bakar fosil dari kendaraan pembangkit tenaga listrik, atau pabrik-pabrik. Ketika pembakaran bahan bakar fosil terjadi, senyawa sulfur dioksida dan nitrogen dioksida terlepas ke atmosfer. Gas kimia ini bereaksi dengan air, oksigen, dan senyawa membentuk larutan asam sulfat dan nitrat. Saat hujan asam turun ke bumi, larutan asam mengalir ke perairan dan masuk ke dalam tanah. Hujan asam membuat air mengandung asam dan menyerap senyawa aluminium yang ada di antara air dan tanah. Air yang tercemar zat asam menjadi tidak sehat untuk hewan-hewan yang ada di lingkungan air. Selain hewan, hujan asam juga dapat merusak kehidupan tanaman, terutama yang ada di dataran tinggi. Senyawa dalam hujan asam yang masuk ke tanah dan mengambil nutrisi yang dibutuhkan tanaman dari dalam tanah sehingga tanaman mati. Hujan asam dapat dicegah dengan cara membatasi polusi yang menyebabkan hujan asam ini. Kita harus mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan menggantinya dengan bahan bakar yang ramah lingkungan. Di rumah, kita juga dapat membantu mencegah hujan asam dengan hemat energi dalam pemakaian listrik.

Baca Juga: 10 Contoh Kalimat Permisi dalam Bahasa Indonesia di Kehidupan Sehari-hari

11. Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bumi memiliki efek seperti rumah kaca, yaitu panas matahari terperangkap oleh atmosfer bumi. Gas-gas di atmosfer seperti karbon dioksida (CO2 ) dapat menahan panas matahari sehingga panas matahari terperangkap di dalam atmosfer bumi. Normalnya, pada siang hari matahari menyinari bumi sehingga permukaan bumi menjadi hangat, dan pada malam hari permukaan bumi mendingin. Akan tetapi, akibat adanya efek rumah kaca, sebagian panas yang harusnya dipantulkan permukaan bumi diperangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer. Inilah mengapa bumi menjadi semakin hangat dari tahun ke tahun. Gas-gas yang ada di dalam efek rumah kaca antara lain uap air (H2O) dengan tingkat polusi 36-70%, karbondioksida (CO2), 9-26%, metana (CH4), 4-9%, ozon (O3), 3-7%, nitrous oxide (N2O), serta klorofluorokarbon (CFC) atau freon dan hidroklorofluorokarbon (HCFC) . Sebenarnya, gas-gas tersebut juga diperlukan agar bumi tidak terlalu dingin, Namun, sejak revolusi industri, gas-gas seperti karbon dioksida, metana, dan gas berbahaya lainnya menjadi semakin bertambah di atmosfer sehingga konsentrasinya semakin meningkat akibat ulah manusia. Efek rumah kaca disebabkan antara lain (1) penebangan dan pembakaran hutan secara liar yang meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, (2) pencemaran laut yang banyak membuat musnah ekosistem di dalamnya sehingga laut tidak dapat menyerap karbon dioksida lagi, (3) industri pertanian; pertanian dalam skala besar (industri) menggunakan pupuk yang sangat banyak yang akan melepaskan gas nitrous oxide ke atmosfer yang merupakan gas rumah kaca, (4) limbah industri dan tambang industri seperti pabrik semen, pabrik pupuk, dan penambangan batu bara yang menghasilkan gas karbondioksida, (5) limbah rumah tangga yang menghasilkan gas metana dan karbon dioksida yang dihasilkan dari bakteri-bakteri pengurai sampah. Efek rumah kaca memiliki akibat yang sangat buruk bagi kehidupan manusia. Jika efek rumah kaca dibiarkan, maka bumi akan menjadi semakin panas. Memanasnya bumi dapat mencairkan es yang ada di kutub utara maupun selatan. Jika es di kutub mencair, maka permukaan air laut akan semakin tinggi yang tentu akan berdampak buruk pada seluruh wilayah di dunia. Selain itu, efek rumah kaca juga akan mengakibatkan berkurangnya lapisan ozon sehingga sinar ultraviolet matahari dapat tembus ke permukaan bumi yang dapat mematikan makhluk hidup di dalamnya. Manusia harus menjaga lingkungan agar bumi tetap bersih sehingga kehidupan dapat terus berlangsung dan terhindar dari bencana.

12. Kebakaran Hutan

Hutan adalah merupakan wilayah yang luas dan ditumbuhi oleh berbagai jenis tumbuhan sehingga memiliki daya serap karbon dioksida yang tinggi. Hutan juga merupakan penghasil oksigen terbesar di bumi. Oksigen yang dihasilkan oleh hutan sangat bermanfaat bagi manusia dan hewan untuk bernafas. Itulah sebabnya hutan mendapat julukan sebagai paru-paru dunia. Luas hutan dunia semakin hari semakin berkurang. Salah satunya disebabkan oleh faktor manusia yang merusak hutan tanpa memikirkan akibat yang ditimbulkan. Kebutuhan manusia untuk membuka lahan pertanian dan perkebunan membutuhkan biaya yang tinggi dalam persiapan lahan. Lalu, mereka kemudian mengambil jalan pintas dengan membakar hutan karena murah dari segi biaya dan efektif dari segi waktu. Banyak orang-orang melakukan penebangan liar dan membakar hutan untuk bercocok tanam. Setelah tanah tidak subur lagi, mereka akan berpindah tempat mencari lahan baru dengan membakar hutan kembali. Sangat banyak sekali dampak kebakaran hutan bagi manusia. Hutan yang terbakar akan sulit dipulihkan seperti semula. Hilangnya tumbuh-tumbuhan menyebabkan lahan terbuka, sehingga mudah erosi, dan tidak kuat menahan banjir. Pohon-pohon hutan hujan tropis membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk tumbuh kembali. Manusia harus saling bantu-membantu dalam menjaga kelestarian alam. Hutan yang diberikan sang Pencipta harus dijaga dan dimanfaatkan tanpa merusak hutan tersebut. Hutan yang terjaga kelestariannya akan berguna untuk kelangsungan hidup manusia.  

Baca Juga: 12 Contoh Cerita Liburan Sekolah di Rumah: Singkat, Pendek, Menarik

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm