Agar lebih jelas, berikut adalah beberapa contoh kalimat yang menggunakan majas metonimia, seperti dikutip dari buku Majas, Idiom, dan Peribahasa Super Lengkap (2015) oleh Ainia Prihantini:
Sejak duduk di bangku SMP, Anin gemar membaca Chairil Anwar. (Maksudnya: puisi-puisi karya Chairil Anwar)
Sebelum naik kapal, ayah dan ibu selalu minum Tolak Angin. (Obat herbal untuk masuk angin)
Erdi tak pernah lupa naik Garuda Indonesia tiap kali ke Makassar. (Maskapai penerbangan)
Taufik Hidayat berhasil menyumbangkan emas untuk Indonesia. (Maksudnya: medali emas)
Contoh lain dalam kehidupan sehari-hari juga menunjukkan penggunaan majas ini secara luas:
Putri selalu ngemil Dua Kelinci saat menonton bola. (Makanan ringan merek Dua Kelinci)
Kopi Kapal Api paling nikmat saat hujan turun.
Saat mudik, keluarga Putri naik Kijang. (Mobil merek Toyota Kijang)
Bela menyelesaikan tugas kuliah dengan Acer. (Laptop merek Acer)
Gita dan teman-temannya makan di McDonald's kemarin. (Restoran cepat saji)
Ibu mencuci pakaian pakai Attack. (Detergen merek Attack)
Makanan favorit Dita adalah Indomie. (Mi instan merek Indomie)
Rizki membeli Mentos di toko dekat rumah.
Ratih lebih suka minum Aqua dibanding merek lain.
Adik pergi ke rumah temannya naik Legenda. (Motor)
Kakak naik Sancaka saat pulang ke Yogyakarta. (Kereta api)
Aku baru beli Samsung terbaru. (Gadget atau ponsel)
Tahun lalu, paman beli sepatu Skechers.
Ana rutin merawat kulit dengan Vaseline.
Rudi lebih suka masak dengan Totole.
Intan bahagia saat Andre membelikannya Floridina. (Minuman)
Majas metonimia memberi warna dalam berbahasa, membuat penyampaian terasa lebih akrab dan kontekstual. Jadi, tanpa kita sadari, kita sering menggunakan majas ini dalam percakapan sehari-hari!