Sonora.ID - Berikut adalah paparan mengenai Qada dan Qadar dalam Islam, lengkap dengan contohnya.
KH Moh Zuhri Zaini, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, menjelaskan bahwa beriman kepada takdir Allah, baik yang baik maupun buruk, merupakan bagian dari rukun iman yang keenam.
Menurutnya, menerima takdir bukan berarti pasif, melainkan aktif berusaha dan tawakal.
Contohnya, jika seseorang sakit, ia diperintahkan untuk berobat. Allah yang menyembuhkan, namun melalui perantara obat. Jika Allah berkehendak, meskipun berobat, seseorang tidak akan sembuh.
Kiai Zuhri menekankan bahwa manusia merencanakan, namun Allah yang menentukan.
Oleh karena itu, tugas manusia adalah memilih yang baik dan berusaha sebaik mungkin.
Meskipun hasilnya tidak sesuai harapan, bisa jadi itu adalah yang terbaik menurut Allah.
Menurut Adam Mohammad Homsyah, menerima takdir Allah dengan penuh keikhlasan adalah kunci untuk menyelamatkan diri.
Jika seseorang tidak menerima takdir-Nya, maka ia akan menderita.
Orang yang berakal sehat akan mengakui ketentuan Allah, karena Dia adalah yang Maha Kuasa di alam semesta ini.
Kiai Zuhri juga berpesan kepada umat Islam, khususnya Nahdliyin, untuk tetap berikhtiar dalam menentukan nasibnya sendiri.
Meskipun nasib sudah ditentukan oleh Allah, manusia tetap diberikan kebebasan untuk berusaha dan berikhtiar sesuai dengan perintah-Nya.
Demikian paparan mengenai Qada dan Qadar dalam Islam dan contohnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Khutbah Jumat 28 Maret 2025, Tentang Meraih Malam Lailatul Qadar