Penajam, Sonora.ID – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berencana untuk menerapkan program air bersih gratis kepada masyarakat.
Namun program air bersih gratis masih memerlukan kejelasan konsep sebelum bisa diwujudkan secara menyeluruh.
"Kami belum melihat rancangan program ini secara utuh termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD), apakah air gratis ini nanti tercantum disitu," kata Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Penajam Paser Utara (PPU), Rusbani.
Ia mengatakan, kata gratis memiliki banyak pengertian sehingga perlu diperjelas agar tak menimbulkan kebingungan di masyarakat.
"Kalau masyarakat ini kan air gratis taunya tidak membayar sama sekali, padahal bisa saja yang dimaksud hanya pembebasan biaya untuk rumah ibadah misalnya, atau sambungan rumah (SR) baru bagi masyarakat berpenghasilan rendah, atau bahkan batasan konsumsi air dengan volume tertentu," jelasnya.
Rusbani mengatakan, apabila pembiayaan tersebut benar-benar digratiskan, berdasarkan estimasi kasar perhitungannya membutuhkan anggaran senilai Rp43 miliar untuk satu tahun.
"Kalau iuran itu gratis semua, tentu akan menjadi beban yang besar," ujarnya.
Ia juga menambahkan, persoalan gratis serupa dengan program pemerintah provinsi terkait kuliah gratis yang menyebutkan persyaratan usia dan domisili.
"Nah air gratis ini juga begitu, ada banyak kemungkinan realisasi programnnya, itu yang harus segera diperjelas," tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti dampak negatif apabila air gratis sepenuhnya diterapkan, yakni memicu pemakaian air tidak teratur.
"Masyarakat akan semena-mena menggunakan air, jadi semakin boros. Saya rasa itu tidak mendidik," tambahnya.
Olehnya itu Rusbani menegaskan bahwa alternatif gratis menurutnya memiliki banyak kemungkinan.
"Karena kita ketahui kalau sepenuhnya gratis ini di daerah lain belum ada," pungkasnya. (*Adv)