Sonora.ID – Artikel ini berisi contoh khutbah Jumat setelah Idul Adha, singkat namun menyentuh hati yang dapat dijadikan referensi bagi yang membutuhkan.
Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu momen istimewa yang mengajarkan umat Islam tentang nilai-nilai pengorbanan, keikhlasan, kesabaran, ketaatan, dan nilai berbagi sekaligus.
Maka dari itu, banyak tema khutbah Jumat setelah Idul Adha yang dapat diangkat oleh khatib saat sholat Jumat.
Materi khutbah setelah Idul Adha dapat mengingatkan jamaah untuk terus menjaga dan mengamalkan spirit ibadah kurban dan haji dalam kehidupan sehari-hari, meskipun Idul Adha telah berlalu.
Nah, berikut rekomendasi 3 khutbah Jumat setelah Idul Adha yang singkat namun menyentuh hati.
Baca Juga: 3 Khutbah Jumat tentang Idul Adha, Kurban dan Haji yang Menyentuh Hati
1. Khutbah Jumat Setelah Idul Adha
الحَمْدُ للهِ الّذِي خَلَقَ الخَلْقَ لِعِبَادَتِهِ، وَأَمْرُهُمْ بِتَوْحِيْدِهِ وَطَاعَتِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَكْمَلُ الخَلْقِ عُبُودِيَّةً للهِ، وَأَعْظَمَهُمْ طَاعَةً لَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَاِبهِ.
أَمَّا بَعْدُ، أَيُّهَا الْاِخْوَانُ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ
Jemaah, salat Jumat yang selalu dirahmati oleh Allah Swt.
Pada hari ini, semua umat muslim di seluruh dunia tengah merayakan Hari Raya Iduladha.
Selain itu, perayaan Iduladha kali ini cukup spesial karena bertepatan dengan hari Jumat yang tentunya banyak keberkahan yang diberikan oleh Allah Swt kepada umatnya.
Selawat serta salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw. Semoga pada kita senantiasa menjadi pengikutnya dan diberikan perlindungan hingga akhir zaman.
Pada kesempatan kali ini, khatib akan menyampaikan sedikit informasi mengenai hari tasyrik terutama keutamaan yang bisa didapatkan.
Hari tasyrik merupakan hari pertama setelah Iduladha hingga dua hari berikutnya. Terdapat keutamaan yang bisa didapatkan pada hari tasyrik sebagai berikut:
1. Hari berzikir dan bertakbir
Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an:
وَاذْكُرُوا اللّٰهَ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْدُوْدٰتٍ ۗ
Artinya: “Dan berzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya. Yaitu hari-hari Tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah). (QS Al Baqoroh 203).
2. Hari dikabulkannya doa
Doa yang dianjurkan di hari Tasyrik, yaitu membaca Do’a sapu jagad. Allah Swt berfirman:
فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاقٍ, وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu.
3. Hari bersenang-senang untuk menyantap makanan
Nabi Muhamad saw mengatakan bahwa Iduladha dan hari Tasyrik adalah hari kaum muslimin untuk menikmati makanan.
4. Hari Iduladha dan hari tasyrik: hari yang paling mulia
Hari tasyrik disebut sebagai yaumul qoor karena pada hari ini, orang yang berhaji berdiam di Mina. Pada hari ini semua orang akan berkumpul dan berdiam diri dimina hingga dua hari berikutnya.
2. Khutbah Jumat Setelah Idul Adha
الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزّمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضُ الشُّهُوْرِ وَالأَيَّامِ وَالَليَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلَ يُعَظَّمُ فِيْهَا الأَجْرُ والحَسَنَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ. أمَّا بعْدُ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ