Find Us On Social Media :
Dr. Ekanita Meivita Sembiring, Sp.Kj dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Palembang dalam acara Bincang Dokter (14/06/2021) (Sonora Palembang)

Kerap Disamakan, Ini Perbedaan antara Cemas dan Depresi, Catat!

Endah Tri Lestari,Jati Sasongko - Selasa, 15 Juni 2021 | 11:30 WIB

Palembang, Sonora.ID - Semua orang pasti pernah mengalami perasaan cemas, namun bila dirasakan berlebihan maka sesorang dapat mengalami gangguan.

Dr. Ekanita Meivita Sembiring, Sp.Kj dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Palembang dalam acara Bincang Dokter (14/06/2021) mengatakan cemas termasuk dalam gangguan kejiwaan.

Cemas lebih ke perasaan kuatir yang berlebihan dan tidak terkendalikan. Sementara depresei lebih ke perasaan sedih, mudah lelah, perasaan tidak berguna dan kehilangan minat,” ujarnya.

Ia menambahkan cemas dan depresi dapat dialami segala usia mulai dari anak-anak, remaja, dewasa dan lansia.

Baca Juga: 3 Tips Kendalikan Rasa Cemas ala Konsultan, Hati-hati Bisa Ubah Perilaku!

“Cemas banyak dialami usia muda 20 sampai 40 tahun, depresi di usia muda juga lansia 50 sampai 60 tahun,” tukasnya.

Kecemasan ditandai khawatir yang berlebihan, bisa mengalamai gejala fisik seperti keringat dingin, jantung berdebar, otot tegang, kepala sakit.

"Keluhan fisik yang muncul, makanya mereka sering berobat ke dokter fisik atau dokter umum dan spesialis. Jika berlebihan dan diterapi, beberapa waktu dan tidak ada perbaikan dari dokter umum baru dibawa ke psikiater,” ujarnya.

Pikiran yang fokus kepada hal-hal yang membuat cemas itu sendiri membuat orang merasa cemas seperti memikirkan masalah sehari-hari, mau makan apa? adalah contoh penyebab cemas.

Baca Juga: Cemas vs Gangguan Kecemasan, Konsultan: Cemas Itu Hal yang Positif!