Sonora.ID – Setiap organ tubuh Anda memiliki jadwal tertentu untuk bekerja lebih maksimal atau justru beristirahat. Maka, penting untuk memahami ritme dan jam biologis tubuh untuk meningkatkan kinerja dan juga mencegah infeksi virus.

Belakangan ini masyarakat tengah dihebohkan oleh wabah virus corona yang menyebabkan puluhan korban meninggal di negara China.

Itu sebabnya, Anda perlu lebih waspada dan mulai memahami ritme dan jam biologis tubuh Anda agar risiko terinfeksi virus bisa berkurang.

Baca Juga: Korban Bertambah, 25 Orang di China Meninggal Dunia Akibat Virus Corona

Lantas, apa hubungan jam biologis tubuh dengan infeksi virus?

Dilansir dari berbagai sumber, ritme sirkadian atau biasa disebut dengan jam biologis tubuh tidak hanya mempengaruhi siklus tidur saja. Namun juga mampu memengaruhi sistem kekebalan tubuh, suhu tubuh, produksi hormon, toksisitas obat dan, berbagai fungsi tubuh lainnya. 

Jam biologis mengikuti aktivitas fisik, mental dan perilaku manusia dalam 24 jam. Selain itu, jam biologis juga bisa dipengaruhi oleh kondisi cahaya di lingkungan sekitar.

Baca Juga: Satu Pasien RSPI Sulianti Suroso Diduga Terinfeksi Virus Corona

Ritme sirkadian yang terganggu bisa meningkatkan kerentanan tubuh terhadap infeksi virus.

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa respon tubuh manusia terhadap infeksi virus bergantung pada jam-jam tertentu dalam waktu 24 jam, entah itu pagi atau malam hari.

Ini terjadi karena ritme sirkandian tubuh Anda ternyata juga ikut memengaruhi kemampuan virus untuk berkembang biak dan menyebar pada berbagai sel dalam tubuh. 

Hal ini pun ternyata sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukkan waktu pemberian vaksin influenza memengaruhi seberapa efektif kerja vaksin tersebut terhadap tubuh manusia.

Baca Juga: Korban Makin Bertambah, Seperti Apa Gejala Virus Coronavirus?

Intinya, tingkat keparahan infeksi apa pun berbeda-beda pada setiap orang, tergantung kapan virus penyebab infeksi tersebut masuk ke tubuh manusia.

Penelitian yang diterbitkan dalam Proceeding National Academy of Sciences tahun 2016 mempelajari hubungan antara ritme sirkadian dengan kerentanan tubuh tikus terhadap, atau perkembangan infeksi virus herpes pada waktu yang berbeda sepanjang hari.

Hasilnya, jam biologis tubuh dalam sel tikus nyatanya memberikan pengaruh terkait seberapa berhasil virus berkembang di dalam tubuhnya.

Baca Juga: Ribuan Orang Terinfeksi, Virus Corona Bisa Menular Antar-Manusia

Pekerja shift malam lebih rentan

Berdasarkan  berbagai penelitian tersebut, para peniliti menyimpulkan jika orang yang bekerja mengikuti sistem shift umumnya memiliki jam biologis tubuh yang terganggu karena siklus tubuh tidak normal.

Pada malam hari, tubuh Anda memasuki tahap relaksasi. Sedangkan bagi para pekerja shift malam, Anda diharuskan untuk melawan keinginan tubuh yang secara naturak ingin beristirahat dan memaksakan tubuh Anda agar tetap berfungsi selama bekerja.

Baca Juga: Jelang Imlek, Kemenkes Imbau Masyarakat Waspada Terhadap Virus Corona

Jika Anda bekerja melawan siklus tidur alamiah Anda, maka Anda menjadi kelelahan dan tidur terganggu.

Kelelahan dapat menyebabkan perubahan mood, menurunnya kemampuan kognitif dan refleks, dan membuat Anda lebih mudah dihinggapi penyakit.

Nah, hal inilah yang membuat para pekerja shift malah lebih rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus.

Baca Juga: Karyawan Diduga Terjangkit Virus Corona, Gedung BRI II Diisolasi