Randu Alas Menolak Meranggas, Mekar Saat 'Panas' di Kebun Raya Purwodadi

11 September 2020 07:20 WIB
Randu Alas Menolak Meranggas, Mekar Saat 'Panas' di Kebun Raya Purwodadi
Randu Alas Menolak Meranggas, Mekar Saat 'Panas' di Kebun Raya Purwodadi ( )

Surabaya, Sonora.ID - Randu Alas (bombax ceiba) menjadi salah satu spesies atau jenis tanaman di Kebun Raya Purwodadi (KRP) yang justru mekar saat musim panas atau kemarau.

Seakan menolak meranggas, pohon berukuran raksasa ini menunjukkan keindahan bunga merah cantik yang bersemi saat Agustus hingga September.

Supervisor Markom & Revenue KRP, Gilang Haryo Wisnu Broto mengatakan bahwa tipe atau jenis tanaman di KRP adalah tanaman rendah iklim kering atau tanaman rendah kering. Saat musim kemarau meranggas atau berguguran seperti pohon jati.

Baca Juga: Jakarta PSBB Lagi, Pemprov Jawa Tengah Justru Belum Memberlakukan

"Tapi ada salah satu tanaman maskot KRP yaitu randu alas atau bahasa latinnya bombax ceiba, bunganya mekar saat musim kemarau. Puncaknya bulan Agustus-September. Bunganya berwarna merah," kata Gilang saat mengantar keliling kru Sonora dengan Golf Car di area KRP, Kamis (10/09/2020).

Pohon randu alas ini bisa terlihat jelas saat pengunjung memasuki gerbang utama KRP yang tumbuh diantara spesies tanaman lainnya. Tak jarang juga digunakan pengunjung untuk berswafoto. "Sering digunakan untuk foto sesi prewed dan bahan properti," ujarnya.

Gilang mengatakan, diantara 11 ribu lebih spesies tanaman di KRP yang ada dibawah tanggungjawab Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sebagian besar adalah tanaman kering, selain tanaman endemik.

Baca Juga: Seorang Gadis 14 Tahun di Lampung Diperkosa Oleh Teman Facebook

"Juga ada anggrek selop atau anggrek sepatu yang merupakan tanaman endemik. Tanaman endemik dari jawa timur yang tempat asalnya di gunung Semeru," ungkapnya.

Daun-daun kering atau serasah pada musim panas atau kemarau akan banyak terlihat, berguguran dari berbagai jenis tanaman atau pohon.

Mulai serasah daun jati, bungur, mahoni dan lainnya. Bahkan, khusus di forested area, ranting, dahan hingga pohon yang patah dan jatuh mati pun sengaja dibiarkan seperti layaknya di hutan.

"Menebang pohon adalah opsi terakhir. Sebelum ditebang, dilihat dulu tanaman itu koleksi atau bukan. Jika tanaman koleksi dibiarkan membusuk karena tercatat di registrasi. Mulai ditanam, pertumbuhannya seperti apa, oleh tim LIPI dicatat. Hingga kemudian mati itu dibiarkan sampai jadi tanah. Setelah jadi tanah dan benar-benar habis baru dihapus dari registrasi. Konservasi, forested area, dibiarkan seperti hutan pada umumnya. Ranting, batang jatuh dibiarkan, hanya mengambil sampah dari pengunjung. Disini juga ada mesin pencacah dan pengolah serasah jadi kompos," urai Gilang.

Ia menambahkan, setelah sempat ditutup selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada saat awal akibat pandemi Covid-19, KRP kembali dibuka dengan penerapan protokol kesehatan.

Baca Juga: Karena Pandemi Covid-19, Imgirasi Manado Beri Kelonggaran Perpanjangan Izin Tinggal bagi Orang Asing

"Sempat ditutup beberapa bulan awal pandemi dan dibuka sejak 27 Juli 2020. Beroperasi secara normal dengan penerapan protokol kesehatan, masker, jaga jarak, hand sanitizer. Weekday buka mulai jam 07.00 pagi sampai 04.00 sore, weekend mulai jam 06.30 sampai 05.00 sore," jelasnya.

Pengunjung juga dapat membawa sepeda sendiri hingga memanfaatkan fasilitas penyewaan sepeda, shuttle bus keliling kebun melewati spot menarik hingga penyewaan golf car. 

Bagi pengunjung yang ingin beristirahat dan menikmati sensasi ngopi di area KRP juga dapat datang ke "Manalagi Cafe" dengan konsep outdoor. 

Sirkulasi udara terbuka, sinar matahari  dan luasan area KRP untuk menjaga jarak akan menjadi lengkap bila pengunjung tetap menerapkan protokol kesehatan untuk berwisata alam meski di tengah pandemi. 
 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm