Hustle Culture: Produktivitas Tidak Linear dengan Jam Kerja Berlebih!

8 Oktober 2021 17:35 WIB
Hustle culture
Hustle culture ( https://pixabay.com/photos/youtuber-blogger-screenwriter-2838945/)

Sonora.ID – Sudah pasti sebagian besar dari masyarakat saat ini tidak begitu asing dengan istilah hustle culture yang kerap kali diungkapkan, baik oleh mahasiswa atau pun para pekerja kantoran.

Istilah ini menjadi sangat popular dikalangan generasi sekarang akibat adanya perubahan alur industri yang bergerak begitu cepat, sehingga semua orang berlomba-lomba untuk selalu bisa menjadi sosok yang dapat diandalkan dan produktif setiap saat.

Meskipun sudah sangat popular, tidak menutupi fakta bahwa masih terdapat beberapa yang tidak mengetahui tentang hustle culture dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial.

Baca Juga: Inilah Zodiak Tak Kenal Lelah dan Miliki Loyalitas Tinggi Pada Pekerjaan

Hustle Culture

Istilah hustle culture dapat diartikan sebagai lingkungan yang memiliki laju sangat cepat sehingga membuat masyarakat bekerja tanpa henti untuk dapat mengimbangi pergerakan tersebut.

Bekerja tanpa henti yang menjadi highlight dalam hustle culture ini menjadi sebuah fondasi yang kuat bagi generasi sekarang untuk meraih goals yang sudah ditargetkan sedemikian rupa.

“Don’t stop when you’re tired,” kata seseorang dengan hustle culture yang sudah menjadi rutinitas sehari-hari.

Frasa ini menjadi salah satu yang sering digunakan untuk mempropagandakan hustle culture di kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Baru Memulai Karir? Ini Jenis Pekerjaan Yang Cocok Menurut Shio

Selain itu, frasa popular seperti T.G.I.F (Thanks God, It’s Friday) sudah tidak begitu relevan di mata para pelaku hustle culture.

Mereka saat ini lebih terbiasa dengan frasa T.G.I.M (Thanks God, It’s Monday).

Bagi mereka, bekerja keras tanpa henti merupakan syarat penting untuk bisa mencapai kesuksesan di masa depan; tanpa adanya ruang untuk otak dan tubuh beristirahat barang sejenak.

Bahkan, tidak jarang hustle culture membuat mereka mempunyai rasa bersalah apabila tidak memiliki extra hours untuk menjadi sosok yang produktif.

Pada kenyataannya, jam kerja dan produktif merupakan dua hal yang bertentangan; tidak linear sama sekali.

Baca Juga: Merasa Bersalah Ketika Gagal dalam Pekerjaan? Ini Kata Master Trainer

Menurut studi yang dilakukan oleh Pencavel di tahun 2014, seseorang yang bekerja di bawah ambang 48 jam akan memiliki output yang proporsional dan sesuai dengan target.

Di sisi lain, seseorang yang bekerja lebih dari ambang batas kemampuannya akan menghasilkan output menurun yang beriringan dengan naiknya jumlah jam kerja.

Tidak hanya memengaruhi output, jam kerja yang berlebihan juga ternyata dapat membuat para karyawan merasakan stress dan kelelahan secara emosional dan berdampak ke psikologisnya.

Jika hal tersebut terus dirasakan, maka akan terjadi burn out yang menurunkan performa sesesorang dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Baca Juga: Mudah Bosan dengan Pekerjaan yang Monoton? Ini 3 Tips Untuk Memulai Karier Baru

Penyebab Hustle Culture Menjadi sebuah Trend       

Walaupun dapat menyebabkan burn out dan menurunkan output yang dimiliki oleh seseorang, hustle culture tetap menjadi sebuah trend yang berkembang seiring berjalannya waktu.

Ini disebabkan akibat adanya kemudahan bagi seseorang dalam mengakses media sosial dan mengunggah banyak achievement yang mereka dapat sepanjang hidupnya.

Sebenarnya, hal itu sah-sah saja untuk dilakukan karena setiap orang berhak dan bertanggung jawab dengan media sosialnya masing-masing.

Tetapi, hal ini tidak menghilangkan realita bahwa achievements yang sudah diunggah dapat menjadi pemicu timbulnya rasa iri dan worthless.

Baca Juga: Cemas Berlebih terhadap Pekerjaan? Kenali Gejala Ergophobia dan Cara Mengatasinya

Tidak jarang generasi saat ini merasa insecure apabila ada seseorang yang sudah selangkah lebih maju dari mereka. Namun, satu fakta yang terlewat adalah, 'Everyone has their own pace and timeline'.

Oleh karena itu, seseorang harus mulai belajar untuk lebih bijak dalam memandang konten-konten dari orang lain.

Achievement yang dimiliki orang lain tidak dapat menjadi suatu patokan bahwa hidup yang sedang dijalani adalah sebuah kegagalan.

Karena pada kenyataannya, semua orang telah berusaha dengan baik; sesuai dengan porsi kemampuannya masing-masing.

Terlalu memaksakan diri untuk mencapai target yang ingin dicapai hingga menormalisasikan hustle culture bukan sebuah pertanda yang baik.

Baca Juga: Jangan Kaget! Karena Kepribadiannya 6 Zodiak Ini Sangat Berpotensi Jadi Orang Sukses

Burn out yang dihasilkan akibat hustle culture dapat membuat penderitanya mengalami mental yang tidak stabil.

Selain itu, hustle culture juga membuat fisik seseorang menjadi lemah.

Tak jarang, para remaja dan pekerja di usia produktif sudah mengalami back pain yang menahun.

Untuk itu, mulailah belajar untuk menyadari bahwa kesehatan mental dan fisik jauh lebih penting daripada hal apa pun.

Baca Juga: Ini Dia 10 Pekerjaan yang Paling Dicari Selama Pandemi Covid-19

Menjadi sosok yang sehat secara mental dan fisik itu mahal; tidak semua orang dapat hidup dengan kesempatan itu.

Luangkan waktu untuk beristirahat dan bermain dengan orang yang terkasih. Hargai setiap waktu yang dimiliki agar tidak menyesal di kemudian hari.

Stop making hustle culture as a trend that you’re proud of to do!

Mulai sekarang, belajarlah untuk mengatur waktu dengan baik. Ingat, produktivitas tidak linear dengan jam kerja yang berlebih.

Hustle culture bukan sebuah tren yang harus dibanggakan; hustle culture itu bencana.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm