8 Contoh Cerita Fantasi Pendek beserta Strukturnya, Lengkap!

Diperbaharui 22 Desember 2022 13:13 WIB
Ilustrasi Contoh Cerita Fantasi Pendek beserta Strukturnya
Ilustrasi Contoh Cerita Fantasi Pendek beserta Strukturnya ( Freepik.com)

Sonora.ID - Pencinta film pasti tidak asing dengan genre fantasi, pasalnya salah satu genre atau aliran film yang menjadi favorit banyak orang adalah kisah fantasi, jumlahnya pun terbilang banyak di industri film dunia.

Dikutip dari Gramedia.com, cerita fantasi adalah cerita yang menampilkan tokoh, alur, latar, dan tema yang derajat kebenarannya diragukan, baik menyangkut hampir seluruh maupun hanya sebagian ceritanya.

Cerita fantasi juga adalah sebuah karangan yang dibuat dengan daya imajinasi atau khayalan seseorang yang di dalamnya terdapat berbagai kisah.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, fantasi adalah gambar atau bayangan dalam angan-angan, khayalan.

Biasanya cerita ini berisi khayalan sang penulis sehingga tidak ada orang yang bisa membatasi dan menilai benar atau salah dari cerita yang dibuat tersebut.

Karena tidak terbatas ide-ide unik, tak heran banyak orang yang suka dengan genre cerita atau film fantasi.

Salah satu cerita yang dipelajari saat duduk di bangku sekolah adalah cerita fantasi ini, salah satu contohnya adalah cerita legendaris Harry Potter.

Masih dikutip dari sumber yang sama, berikut ini adalah struktur cerita fantasi:

  1. Orientasi. Pengenalan yang dimulai dari teman, tokoh, dan alur yang ditulis oleh pengarang.
  2. Konflik. Memunculkan suatu masalah yang merupakan inti dari jalannya cerita fantasi.
  3. Resolusi. Jalan keluar dari masalah yang ada.
  4. Ending. Akhir dari cerita, bisa bahagia atau sedih.

Baca Juga: 11 Contoh Cerita Fabel Singkat, Berisi Pesan Moral untuk Anak

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah 8 contoh cerita fantasi pendek.

1. Istana Bulan

Hari ini adalah hari Minggu, hari di mana aku sedang libur sekolah, sehingga bisa menghabiskan waktu bersama keluarga. Tepat di hari ini juga aku ingin bercerita tentang mimpiku semalam.

Aku berada di sebuah tempat yang tidak aku kenal, aku khawatir, aku bingung, aku cemas, dan sambil berkata, “aku ini ada di mana, orangtuaku tidak ke mana?” Ketika berada di sana, hanya ada satu jalan yang bisa ditempuh oleh setiap orang. Tanpa berlama-lama kau menyusuri jalan setapak itu.

Selama perjalanan banyak sekali pohon-pohon dan bunga-bunga indah yang menghiasi pinggiran jalan itu. Aku seperti mendapatkan udara segar ketika menyusuri jalan itu. Setelah sekian lama aku berjalan, akhirnya tibalah aku di sebuah istana yang sangat besar dan megah. Aku ingin masuk ke dalam istana itu dan melihat isi dari istana tersebut. Namun, apa boleh buat aku yang dari antah beranta tidak bisa masuk ke dalam istana itu.

Aku kembali menuju ke tempat awal aku berada dengan membawa rasa kecewa yang cukup besar. Dalam perjalanan pulang aku bertemu dengan seorang putri cantik, ia bernama Elizabeth. Kecantikan yang dimiliki oleh Elizabeth seperti bidadari dan tanpa berpikir panjang aku langsung bertanya, “saat ini aku berada di mana?” Elizabeth menjawab, “kamu sedang berada di halaman istana bulan.” Aku langsung terkejut mendengar jawaban dari Elizabeth.

Kemudian, jam alarm-ku berbunyi, sehingga aku terbangun dari mimpiku itu. Dari mimpi itulah aku selalu berpikir, “apakah istana bulan itu benar adanya?”

2. Penghapus Ajaib

Aku adalah seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sering dikenal siswa yang selalu mendapatkan nilai-nilai pas-pasan. Aku juga tak tahu mengapa selalu mendapatkan nilai pas-pasan. Nilai-nilai pas-pasan yang aku miliki membuat diriku selalu berada di peringkat bawah.

Aku seperti selalu merasa kecewa karena selalu mendapatkan nilai yang tidak bisa memuaskan diriku dan orangtuaku. Padahal hampir setiap hari aku selalu belajar dan tidak lupa untuk mengerjakan PR.

Orangtuaku tidak pernah marah kepadaku ketika aku mendapatkan nilai yang jelek. Mereka selalu mendukung dan selalu berkata,”selama nilai yang kamu dapatkan berasal dari kejujuran kami tidak akan pernah marah dan kecewa”. Seperti ada suatu hal yang dapat membuat hatiku terasa sejuk, sehingga aku merasakan ketenangan yang belum pernah aku rasakan.

Keesokan harinya ketika aku berangkat sekolah, aku bertemu dengan temanku di tengah jalan dan kami pun mengobrol sambil berjalan ke sekolah. Berbeda dengan diriku, temanku ini sangat pintar serta selalu mendapatkan nilai bagus. Aku pun merasakan kebahagiaan ketika berjalan dengan temanku ini, ia selalu memberikan semangat kepada diriku supaya jangan pernah menyerah untuk mendapatkan nilai bagus.

Hujan turun dengan sangat deras, sehingga membuat diriku terpaksa menunggu hujan reda. Sangat disayangkan, hujan yang aku tunggu-tunggu supaya reda tak kunjung datang. Aku tidak ingin berlama-lama di sekolah, jadi aku memberanikan diri untuk hujan-hujanan sampai rumah.

Aku berlari-lari sangat kencang supaya diriku tidak terlalu lama terkena hujan. Hingga pada saat aku berlari aku terpeleset oleh sebuah penghapus kecil. Aku pun bingung mengapa ada sebuah penghapus kecil yang tergeletak di tengah jalan. Anehnya lagi, penghapus itu tidak segera aku tinggal malah aku bawa pulang. Aku dan penghapus itu seperti ada sebuah kemistri.

Sesampainya di rumah, ibu langsung menyiapkan baju baru untuk diriku dan segera menyuruhku untuk mandai. Setelah selesai mandi aku mulai mengerjakan PR di kamar dan sambil bergumam, “aneh penghapus ini malah aku bawa pulang”. Tak disangka-sangak penghapus itu menjawab, “aku bisa membantumu untuk mendapatkan nilai bagus”. Aku terkejut mendengar jawaban dari penghapus itu.

Keanehan kalau penghapus itu bisa berbicara dan rasa penasaranku yang tinggi membuat diriku memberanikan diri untuk membuktikan apa yang dikatakan oleh penghapus itu. Kebetulan sekali bahwa hari ini sedang ada ujian matematika.

Setiap pertanyaan yang muncul, aku cermati dengan teliti supaya tidak salah menjawab. Lagi dan lagi aku terkejut karena penghapus itu bergerak sendiri dan bergerak ke arah jawaban yang telah aku tulis. Aku pun berkata di dalam hati, “benar-benar penghapus ajaib”. Tiba-tiba jawaban yang aku tulis dihapus oleh penghapus itu.

Penghapus itu selalu mengganti jawabanku yang salah. Hingga pada akhirnya hal yang selalu ku harapkan terwujud. Aku pun selalu membawa penghapus itu saat berangkat ke sekolah.

Hingga pada suatu hari aku menyimpan penghapus itu di dalam kantong seragam sekolah. Aku pulang dengan rasa bahagia karena mendapatkan nilai bagus. Tiba-tiba hujan turun dengan sangat lebat, karena aku lupa membawa jas hujan, aku berlari sekencang-kencangnya agar cepat sampai rumah.

Setelah sampai rumah dengan keadaan basah kuyup, aku langsung memegang kantong seragam. Benar saja penghapus ajaib itu hilang begitu saja seperti ditelan bumi. Aku merasa kecewa dan khawatir akan mendapatkan nilai yang kurang bagus lagi. Di balik kekecewaanku selalu terselip harapan dan doa agar penghapus ajaib kembali kepada diriku.

Baca Juga: 6 Contoh Pidato Singkat tentang Agama, Berisi Pesan dan Nasihat

3. Ramalan Bintang

Hazel sedang memainkan piano miliknya sambil sesekali meneguk jus blueberry dan memakan fettucini carbonara yang ia beli tadi pagi. Sekarang sudah menjelang sore, Hazel belum beranjak dari piano. Padahal, mamanya sudah memanggilnya dari tadi tapi Hazel diam tak menghiraukan.

Kali ini, ke 1000 kalinya mama meneriaki Hazel.

“Hazel, ayo ikut mama ke tempat MbokoZevo. Mau melihat bola kristalnya yang baru”

“Ya sudah, Hazel ikut”

Hazel dan mamanya sudah sampai di rumah MbokoZevo.

“Tumbenan kau dan kau ke sini?” secara antusias MbokoZevo menyambut dengan ramah.

“Kami ingin melihat ramalan bintang dari bola kristal berwarna biru laut untuk memastikan besok bukan hari sial bagi putriku karena besok ia akan mengadakan acara sesembahan dan tolong carikan tanggal ulang tahunnya. Tanggal 12 Enorologi”

“Baik ku ambilkan sebuah bola kristal itu agar besok kau dan anakmu tidak terkena sial oleh Frozcie”

“Ikuti ucapanku Hazel. BombazoBazaokaPetorinjusBlak!”

Hazel mengikuti petunjuk MbokoZevo.

“Baik sudah. Bayaranya hanya 90 porip”

“Baik mboko, ini uangnya” mama menyerahkan uang itu kepada MbokoZevo.

Esoknya,

Hazel dipakaikan kostum yang telah dibelikan mamanya di pasar.

“Ayolah nak, percaya. MbokoZevo pasti benar”

Hazel mengangguk mengerti. Sebenarnya ia berpikir, manusia biasa mana mungkin bisa mengubah nasib seseorang dan yang bisa hanyalah tuhan.

Hazel telah sampai di acara sesembahan kepada Nattel. Nattel tersenyum senang melihat Hazel datang di tempatnya.

Namun ketika Hazel diajak Zesco pergi menaiki kapal menuju pulau Batho, kapal mereka terkena arus badai. MbokoZevo tersenyum puas melihat kesenangan abadinya karena ia bisa berkuasa dengan Ramalan Bintang.

4. Perubahan Bentuk

Entah sudah berapa lama aku dalam keadaan seperti ini, suatu keadaan yang membuat diriku hanya bisa berjalan dengan perlahan untuk menuju ke tempat yang aku inginkan, terkadang aku merasa iri dengan makhluk lainnya yang memiliki kecepatan dalam bergerak. Suka atau tidak suka, aku perlu menerima semua keadaan ini.

Kesedihanku semakin bertambah karena tak ada orang tuaku yang menemani diriku dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Perasaan campur aduk, mulai dari merasa kesepian, merasa kesedihan, hingga merasa kecewa. Perasaan-perasaan itu terkadang membuat diriku patah semangat untuk menjalani hidup.

Sebelum ibuku meninggalkanku untuk menjalani kehidupannya, ia berpesan “bersabarlah, nak karena suatu saat nanti tubuh kamu akan berubah menjadi indah”. Kurasa semua perkataan ibuku bohong, sampai saat ini saja tubuhku masih belum berubah. Entah sampai kapan aku harus hidup dengan tubuh seperti ini.

Kekecewaanku semakin bertambah ketika ada makhluk lain yang mengejekku kalau  tubuh yang aku miliki sangat jelek dan pergerakanku sangat lambat. Aku selalu berharap dan berdoa supaya kondisi tubuhku ini akan mengalami perubahan.

Doa dan harapanku yang aku tunggu-tunggu tak kunjung datang, sehingga aku diejek lagi oleh beberapa makhluk lain. Lagi dan lagi aku merasa kecewa dengan keadaan yang aku miliki.

Hingga pada suatu hari, tubuhku mengalami perubahan yang cukup drastis. Aku pun merasa terkejut karena bukan hanya bergerak pelan, tetapi tubuhku menjadi tidak bisa bergerak dan hanya bisa diam di suatu tempat saja. Lagi dan lagi aku kecewa karena tubuhku menjadi tidak bisa bergerak.

Meskipun tidak bisa bergerak, diriku masih menyimpan cadangan makanan, sehingga aku masih bisa bertahan hidup. Dalam kondisi yang tidak bisa bergerak ini, aku tetap berharap dan berdoa supaya tubuhku mengalami perubahan dan aku bisa melihat keindahan dunia.

Doa dan harapan yang sudah kutunggu lama akhirnya terwujud aku pun merasakan kebahagiaan. Kebahagiaanku tak bisa digambarkan dengan kata-kata, wujudku berubah menjadi sangat indah. Doa dan harapanku untuk melihat dunia menjadi terwujud karena aku bisa terbang dengan mudah. Perubahan wujud yang aku alami membuat makhluk hidup lainnya merasa kagum. Sekarang aku dikenal dengan hewan pemakan nektar atau yang sering kita kenal kupu-kupu.

Baca Juga: 9 Contoh Karya Seni Dua Dimensi Lengkap dengan Penjelasan

5. Batu Menangis

Ada seorang anak perempuan yang sangat manja. Ia suka membeli barang-barang mewah padahal ibunya hanyalah seorang penjual kayu bakar. Meskipun begitu, jika ia tidak dituruti kemauannya, ia akan marah. Ia akan mulai merajuk dan menangis hingga ibunya menuruti segala permintaannya.

Ia selalu meminta dibelikan ini itu tanpa memikirkan apakah ibunya memiliki uang atau tidak. Ibunya selalu berusaha sabar meskipun untuk mengumpulkan uang saja, ia harus berjalan sangat jauh dari hutan ke kota untuk menjual kayu bakarnya.

Suatu ketika, anak perempuan tersebut meminta ibunya menemaninya membeli baju baru di kota. Ia membeli baju sangat banyak dan meminta ibunya untuk membawakan semua barang belanjaannya. Ia memperlakukan ibunya seperti layaknya seorang pembantu.

Saat sedang perjalanan pulang, ada seseorang yang memanggil gadis itu. “Hai gadis cantik, sungguh cantik parasmu. Sedang bersama ibumu kah dirimu?” Tanya pemuda tersebut. Gadis tersebut merasa malu untuk mengakui ibunya yang berpakaian lusuh. Gadis itu berkata, “Bukan, dia adalah pembantuku”.

Mendengar pernyataan tersebut, ibunya sangat kecewa dan sedih. Tanpa terasa sang ibu berdoa kepada Tuhan, “Ya Tuhan, aku sangat kecewa. Aku marah mempunyai anak yang hatinya keras bagaikan batu. Lebih baik jadikan dia batu saja” Ibunya berkata demikian sembari meninggalkan anaknya sendirian. Ibu itu berlari pulang dengan hati yang sangat kecewa.

Tiba-tiba langit menggelegar, dan gadis itu berubah menjadi batu. Batu tersebut menangis dan mengeluarkan air mata, “Huhuhuh ibu maafkan aku” Begitu tangisnya. Tangisnya membesar dan membuatnya menjadi danau dengan patung anak perempuan disampingnya. Ia dikutuk menjadi batu menangis selamanya.

6. Dunia Cokelat

Segerombolan anak sedang berjalan-jalan ditengah hutan. Anak-anak tersebut adalah Willy, Jo, Hans, dan Kimberly. Mereka berempat menemukan sebuah rumah besar yang terbuat dari coklat. Saat masuk, ia menemui pemilik rumah coklat tersebut. Pemilik rumah tersebut adalah seorang nenek renta yang terlihat baik hati.

Saat masuk ke dalam rumah, mereka berempat dibuat takjub oleh berbagai hidangan coklat yang ada. Bahkan dari dinding rumah, engsel pintu, dan berbagai benda lainnya semuanya terbuat dari coklat. Hans dan Jo yang sangat menyukai coklat amat senang menemukan rumah yang terbuat dari serba coklat ini.

Nenek tersebut mempersilahkan keempatnya untuk memakan coklat apapun yang ia mau sepuasnya. Jo dan Hans dengan lahap memakan semua coklat yang dihidangkan dengan rakus. Sedangkan Kimberly tidak suka coklat dan Willy hanya memakan sedikit saja.

Nenek tersebut memaksa Kimberly dan Willy agar menyantap coklat lebih banyak lagi. Willy jadi menyadari ada yang tidak beres dengan ini, ia mulai meminta Jo dan Hans untuk berhenti menyantap coklat dan pulang. Nenek itu menjadi marah. Kimberly yang menyadari bahwa ini sudah tidak benar, memaksa Hans dan Jo untuk segera keluar rumah.

Jo dan Hans kekenyangan, ia hampir saja tidak sanggup untuk berlari. Untungnya, Kimberly dan Willy membantunya dengan senang hati. Nenek itu menjerit dan memekik seram melihat keempat anak tersebut meninggalkan rumah coklatnya. Tetapi, nenek tersebut tidak bisa berbuat apa-apa karena tenaga Kimberly dan Willy sudah cukup membantu kedua teman lainnya untuk pergi.

Sesampainya dirumah, mereka menceritakan kejadian yang ia alami kepada Kakek Hans. Kakek Hans mengatakan bahwa sebenarnya itu adalah jebakan dari penyihir agar anak-anak tadi bisa menjadi santapan makan malamnya. Mereka berempat bergidik ngeri.

Baca Juga: Contoh Carpon Bahasa Sunda Singkat, Ada Tiga Cerita Pondok yang Menarik!

7. Pensil Ajaib

Laila adalah seorang gadis miskin yang pandai. Sebagian besar waktunya ia gunakan untuk belajar dan juga membantu orangtuanya. Selain itu, Laila juga suka menghabiskan waktunya untuk menggambar.

Sayangnya, kini ia tidak dapat menggambar lagi karena pensil yang dimilikinya sudah hampir habis dan sangat pendek sehingga tidak dapat digunakan lagi. Laila juga tidak bisa membeli pensil baru karena tidak memiliki cukup uang.

Dalam keseharian Laila, ia membantu orangtuanya memunguti plastik yang ada di jalan. Saat tengah mengambil plastik. Laila menemukan ada sebuah pensil yang tergeletak di jalan. Laila mengambilnya dengan senang, ia akan dapat menggambar lagi sepulang mencari plastik.

Saat di rumah, Laila mulai mengeluarkan pensil yang ia temukan tadi di jalan. Laila mencoba menggambar bunga di kertasnya. Alangkah kaget ia ketika selesai menggambar bunga, tiba-tiba bunga tersebut menjadi bunga sesungguhnya dan tergeletak diatas kertas tempat ia menggambar.

Laila merasa kaget dan tidak percaya. Ia mulai menggambar ayam untuk memastikan apakah yang ia lihat memang nyata. Sesaat setelah ia menggambar ayam, alangkah kagetnya tiba-tiba di hadapannya ada seekor ayam hidup yang berkokok sangat kencang.

Kini ia menyadari bahwa ia memiliki sebuah pensil ajaib. Dengan sigap ia segera menggambar berbagai keperluan yang dibutuhkan oleh keluarganya. Ia menggambar beras, makanan, lauk-pauk, uang, dan berbagai kebutuhan lainnya.

Saat orangtua Laila datang, alangkah kagetnya mereka melihat rumah dipenuhi banyak benda yang mereka butuhkan. Ibunya hampir menangis karena merasa sangat bahagia karena kebutuhan mereka dapat tercukupi.

Meskipun begitu, Laila menggunakan pensil ajaibnya dengan bijak. Ia tidak sembarangan menciptakan benda dengan pensil ajaibnya. Ia tahu bahwa bersikap berlebihan nantinya akan menimbulkan petaka baik untuk dirinya maupun dengan keluarganya.

8. Avatar

Ada empat pengendali elemen yang ada di bumi ini. Elemen tersebut adalah air, api, tanah, dan udara. Empat pengendali tersebut disebut dengan Avatar. Sayangnya, mereka sering bertengkar dan adu kekuatan untuk membuktikan siapa yang paling kuat.

Ketika Avatar Air beradu dengan Avatar Udara, yang terjadi adalah hujan deras disertai angin ribut. Ketika Avatar Udara beradu dengan Avatar Api, yang terjadi adalah kebakaran hutan yang sangat mencekam. Di antara mereka saling merasa paling kuat, dan kelakukan keempatnya membuat penduduk bumi resah.

Di antara empat Avatar tersebut, Avatar Tanah adalah yang paling bijak. Suatu hari ia mengumpulkan ketiga teman lainnya untuk mendiskusikan keresahan yang dirasakan oleh penduduk bumi. Ia meminta kepada setiap Avatar untuk melakukan tugasnya tanpa membuat kerusakan.

Avatar Tanah memberikan bagian setiap Avatar tempat untuk menyalurkan energinya. Avatar Air diminta mengisi setiap sumber mata air, Avatar Tanah untuk setiap lahan tandus, Avatar Api menyinari bumi dengan matahari, dan Avatar Udara untuk menggerakkan setiap kincir. Penduduk Bumi menjadi senang dan tidak perlu lagi takut bencana sering datang sesering sebelumnya.

Baca Juga: 7 Contoh Resensi Novel beserta Strukturnya, Lengkap dengan Penjelasan

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm