Perahu itu terapung-apung karena banjir dan akhirnya menjadi Gunung Tangkuban Parahu.

7. Legenda Danau Toba

Legenda Danau Toba berasal dari Sumatera Utara.

Menceritakan seorang petani yang bertemu dengan ikan ajaib.

Ikan itu ternyata seorang putri cantik yang dikutuk karena melanggar hukum aturan kerajaan.

Petani dan putri itu pun menikah, namun sang putri meminta petani itu untuk tidak memberitahu kepada orang-orang tentang masa lalunya.

Tak lama mereka berdua memiliki seorang anak laki-laki.

Namun ajaibnya anak itu tidak pernah merasaka kenyang, dan lapar terus.

Suatu hari, anaknya itu diminta sang ibu untuk mengantarkan makanan kepada ayahnya.

Namun, ia malah tidak mengantarkan makanan itu. Ia justru memakannya dan tertidur di rumahnya.

Ayahnya yang sudah lama menunggu akhirnya pulang ke rumah karena lapar sedari tadi.

Saat melihat anaknya yang tertidur, marahlah si petani itu dan mengatakan bahwa anak itu adalah anak ikan.

Petani itu langsung menyadari kesalahannya, tapi sudah terlambat.

Tiba-tiba saja, anak dan istrinya hilang entah kemana.

Di tempat ia berdiri, keluarlah air yang sangat deras.

Air itu meluap hingga membentuk sebuah danau yang sekarang dikenal dengan nama Danau Toba.

Baca Juga: 15 Contoh Cerita Pendek Bahasa Indonesia Lengkap, Beragam Tema

8. Legenda Candi Prambanan

Legenda populer selanjutnya adalah tentang Candi Prambanan yang berasal dari Yogyakarta.

Berkisah tentang Roro Jonggrang yang tidak ingin dinikahi oleh Bandung Bondowoso.

Roro Jonggrang akan menikah hanya saja dengan syarat yang berat yakni Bandung Bondowoso harus membuat seribu candi sebelum Matahari terbit.

Bandung Bondowoso dibantu oleh kekuatan ajaib untuk membuat seribu candi.

Roro Jonggrang tahu kemudian meminta tolong warga kerajaan, karena dia tidak mau menikah dengan Bandung Bondowoso.

Ia juga punya akal dengan meminta para dayang membakar banyak jerami dan menumbuk lesung supaya seolah-olah Matahari sudah terbit dan keramaian sudah terjadi.

Karena sudah pagi, kekuatan ajaib yakni bantuan dari luar itu menghilang.

Setelah itu, Bandung Bondowoso menghitung dan ternyata candinya hanya ada 999 buah.

Ini artinya Bandung Bondowoso tidak bisa menikahi Roro Jonggrang karena kurang satu candi lagi.

Betapa marahnya Bandung Bondowoso mengetahui hal itu.

Ia kemudian langsung mengubah Roro Jonggrang menjadi batu untuk melengkapi candinya yang kurang sebuah dengan kekuatannya sendiri.

9. Timun Mas

Diceritakan ada seorang janda yang menginginkan seorang anak bernama Mbok Sirni.

Suatu hari ia didatangi oleh raksasa yang ingin memberi seorang anak dengan syarat apabila anak ia sudah dewasa harus diserahkan ke raksasa itu untuk disantap.

Mbok Sirni yang setuju akhirnya menerima biji mentimun dari raksasa yang kemudian ditanam dan dirawat.

Setelah dua minggu diantara buah ketimun yang ditanamnya ada satu yang paling besar dan berkilau layaknya emas.

Dengan hati-hati Mbok Sirni membelah buah dan ternyata di dalamnya terdapat seorang bayi cantik yang kemudian diberi nama timun emas.

Semakin hari timun emas tumbuh menjadi gadis jelita yang menawan dan menggemaskan.

Suatu hari datanglah raksasa untuk menagih janji.

Raksasapun mengejarnya.

Timun emaspun kemudian menebarkan biji timun ajaib yang menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya.

Raksasapun memakannya tapi buah timun itu malah menambah tenaga raksasa, lalu timun emas menaburkan jarum, dalam sekejap tumbuhlan pohon-pohon bambu yang sangat tinggi dan tajam sehingga kaki raksasa menjadi berdarah-darah.

Timun emas pun membuka bingkisan garam dan ditaburkannya.

Dalam Seketika hutanpun menjadi lautan luas sehingga raksasa dengan kakinya yang luka menjadi kesakitan saat melewatinya.

Yang terakhir Timun Emas akhirnya menaburkan terasi, seketika terbentuklah lautan lumpur yang mendidih, akhirnya raksasa pun mati.

Akhirnya Timun Emas dan Mbok Sirni hidup bahagia dan damai.

Baca Juga: 8 Contoh Cerpen Tentang Kehidupan Sehari-hari, SIngkat dan Menarik

10. Keong Mas

Legenda Keong Mas berasal dari wilayah Jawa Timur.

Bercerita tentang dua saudara perempuan yang memiliki sifat berbeda.

Pada zaman dahulu kala, hidup seorang raja yang bernama Kertamarta.

Ia memimpin sebuah kerajaan yang makmur dan sentosa, kerajaan tersebut adalah kerajaan Daha.

Ia memiliki dua orang putri bernama Candra Kirana dan Dewi Galuh.

Pada suatu waktu, Pangeran Inu Kertapati datang ke sebuah istana untuk melamar Candra Kirana.

Dewi Galuh yang diam-diam pun menaruh hati ke pangeran tersebut dan berusaha menyingkirkan Candra Kirana dari kerajaan dengan bantuan seorang penyihir.

Candra Kirana kemudian difitnah dan dikeluarkan dari kerajaan dan oleh si penyihir jahat diubah menjadi seekor keong.

Kata penyihir, kutukannya akan hilang jika ia bertemu dengan Raden Inu Kertapati.

Si pangeran pun terus mencari keberadaan kekasihnya, ia yakni bahwa Candra Kirana belum meninggal.

Akhirnya keduanya pun bertemu. Candra Kirana akhirnya kembali ke wujud aslinya.

Mereka kembali ke istana dan menceritakan peristiwa sebenarnya ke raja.

Gantian Dewi Galuh yang melarikan diri ke hutan.

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News