Karakteristik Teks Hikayat: Tujuan, Nilai-Nilai, dan Contohnya

5 Oktober 2023 19:45 WIB
Karakteristik teks hikayat lengkap dengan tujuan teks hikayat, nilai-nilai, dan contohnya.
Karakteristik teks hikayat lengkap dengan tujuan teks hikayat, nilai-nilai, dan contohnya. ( freepik.com)

Sonora.ID - Apa itu teks hikayat? Hikayat merupakan salah satu jenis cerita rakyat yang berisikan tentang cerita, kisah, ataupun dongeng.

Dalam hikayat biasanya menggambarkan penyajian unsur penceritaan yang menonjolkan suatu kemustahilan dan kesaktian dari para tokohnya.

Cerita hikayat ini hampir sama dengan cerita sejarah, namun di dalamnya memuat cerita yang tidak masuk akal dan mengandung keajaiban.

Cerita hikayat juga biasanya menggunakan bahasa Melayu Kuno atau Klasik sehingga terkadang sedikit sulit untuk dipahami.

Tujuan Teks Hikayat

Berikut adalah tujuan penulisan dari teks hikayat, diantaranya:

  • Sebagai sarana untuk menumbuhkan semangat bagi pembaca.
  • Sebagai sarana untuk menghibur.
  • Sebagai sarana untuk meramaikan suatu acara maupun suasana.
  • Sebagai sarana untuk menyampaikan nilai-nilai luhur.

Baca Juga: 7 Perbedaan Hikayat dan Cerpen, Lengkap dengan Penjelasannya

Karakteristik Teks Hikayat

Mengutip dari buku Bahasa Indonesia SMA/MA Tingkat Dasar, dalam cerita hikayat memiliki ciri khas atau karakteristik tersendiri dari karya sastra lainnya. 

Adapun karakteristik teks hikayat di antaranya sebagai berikut.

(a) Bahasa

Dalam cerita hikayat bahasa yang digunakan adalah bahasa melayu lama.

(b) Kemustahilan

Penceritaan karya sastra hikayat biasanya mengandung suatu kemustahilan. Kemustahilan di sini baik dari segi penceritaan maupun dari kebahasaannya. Kemustahilan ini diartikan sebagai sesuatu yang tidak nalar atau tidak logis.

(c) Kesaktian

Dalam sebuah cerita selalu terdapat tokoh begitu pula dengan cerita hikayat. Tokoh dalam cerita hikayat digambarkan sebagai sosok yang sakti. Misalnya, dalam salah satu cerita hikayat tokoh utama dapat menghilang.

(d) Istana Sentris

Cerita rakyat hikayat digambarkan dengan latar kerajaan. Dibuktikan dengan adanya latar tempat, waktu, dan suasana.

(e) Anonim

Anonim berarti tidak diketahui secara pasti siapa pengarang cerita hikayat ini. Hal tersebut dikarenakan cerita yang disampaikan secara lisan. Bahkan, dahulu masyarakat mempercayai bahwa cerita yang disampaikan benar nyata adanya.

Nilai-Nilai dalam Cerita Hikayat

Dalam cerita hikayat mengandung banyak nilai-nilai kehidupan diantaranya seperti nilai moral, agama, budaya, sosial, pendidikan, dan keindahan.

(a) Nilai Moral

Moral berkaitan dengan penetapan standar baik buruknya suatu perilaku. Secara umum, nilai moral mencakupi nasihat yang berkaitan dengan perilaku, budi pekerti, kesopanan, kesantantunan yang diperoleh pembaca dari teks cerita hikayat. 

Contoh konkrit nilai moral diantaranya yaitu menghargai, menolong orang lain, bersikap baik, dan lain sebagainya. 

(b) Nilai Agama

Agama memberikan nilai-nilai kehidupan bagi manusia. Agama memberikan pengaruh dalam kehidupan sehari-hari. 

Dalam calam cerita hikayat, nilai-nilai keagamaan ditandai dengan adanya penggunaan kata yang berhubungan dengan Tuhan, kehidupan ghaib, akhirat, dan nilai religius lainnya. 

Dalam kehidupan sehari-hari nilai keagamaan dapat berupa patuh pada perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya.

(c) Nilai Sosial

Nilai sosial berkaitan dengan hubungan antar masyarakat. Nilai-nilai sosial dapat dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai sosial diantaranya seperti kerja sama, rukun, bersosialisasi, dan lain-lain.

(d) Nilai Budaya

Budaya berarti adanya suatu kebiasaan yang dilakukan masyarakat tertentu dan memiliki makna, sehingga enggan meninggalkannya. Nilai budaya yang ada di masyarakat, misalnya, budaya santun kepada siapa saja.

(e) Nilai Pendidikan

Pendidikan berkaitan dengan upaya manusia untuk menuju kedewasaan, kematangan cara berpikir, dan penguatan karakter. Contoh kehidupan sehari hari, misalnya. seperti sekolah.

Contoh Teks Hikayat yang Singkat

Hikayat Si Miskin dan Marakarma

Hikayat Si Miskin dan Marakarma dimulai saat seorang raja bernama keinderaan terkena sumpah dari Batara Indera. Seorang raja beserta istri menjadi hidup miskin dan sengsara dalam sebuah hutan di negeri bernama antah berantah dengan dipimpin oleh seorang raja yakni Indra Dewa. Kedua pasangan ini kerap disebut sebagai si miskin yang setiap harinya selalu memperoleh siksaan dan penganiayaan dari para penduduk sekitar. Salah satu siksaan dan penganiayaan berupa dilempari batu.

Beberapa tahun kemudian, kedua pasangan ini diberikan momongan berupa anak laki-laki yang dinamai Marakarma, artinya anak dalam kesukaran. Anak kedua pasangan tersebut merupakan anak semata wayang sehingga dia selalu merawatnya dengan rasa penuh kasih sayang. Pada suatu hari, si miskin menggali tanah dan menemukan sebuah ranjau yang isinya adalah emas yang dapat dipakai sampai ke anak cucunya. Dengan kuasa Tuhan, tempat itu berdiri sebuah kerajaan lengkap bernama Puspa Sari.

Sesudah kerajaan itu berdiri, keduanya mengganti nama menjadi Maharaja Indera Angkasa dan Tuan Puteri Ratna Dewi. Kebahagiaan keduanya bertambah dengan hadirnya seorang anak perempuan bernama Nila Kesuma. Dengan kehidupan yang lebih baik, mereka pun tidak luput dari kejahatan orang setempat. Misalnya perlakuan yang dilakukan oleh Maharaja Indera Dewa, yang sangat iri dengan negeri bernama Puspa Sari dan kebaikan hati seorang rajanya. Kemudian, ia pun melakukan sebuah rencana jahat kepada keluarga Raja Indera Angkasa.

Ahli nujum pun terperangkap bujuman Raja Indera Angkasa dengan memberitahukan ramalan palsu yang mengatakan bahwa kedua anak dari Maharaja Indera Dewa hanya akan menimbulkan sebuah celaka untuk orang tuanya. Akibatnya, kedua anak itu diminta pergi atau keluar dari negeri Puspa Sari. Tidak membutuhkan waktu yang lama negeri Puspa Sari pun juga turut hancur dan raja beserta ratunya juga hidup miskin kembali.

Keduanya kemudian berlari ke hutan. Anaknya Marakarma pun disangka sebagai seorang pencuri, lalu dibuang ke laut. Sementara itu, Nila Kesuma ditemukan oleh seorang Raja Mengindera. Setelah itu menjadi seorang istrinya dan ia pun mengganti namanya menjadi Mayang Mengurai. Nasib Marakarma yang hanyut di laut sampai ditelan oleh ikan pun ditemukan oleh seorang bernama Cahaya Chairani dan Nenek bernama Kabayan.

Marakarma pun akhirnya hidup bersama dengan nenek kabayan tersebut. Kehidupannya sebagai penjual bunga dan Marakarma pun bertemu kembali dengan istrinya yakni Cahaya Chairani. Dia pun mengetahui bahwa Putri Mayang sebagai adik kandungnya berkat cerita dari nenek. Lalu, bergegas Marakarma menjumpai adiknya dan pergi ke negeri Puspa Sari untuk menemui ibunya yang masih hidup menderita menjadi pemungut kayu.

Marakarma meminta pada Dewa untuk mengembalikan negeri Puspa Sari seperti dahulu kala. Kesaktian Marakarma ini bisa mengalahkan serangan dari negeri Antah Berantah yang dengki terhadap negeri Puspa Sari. Kemudian, Marakarma menjadi seorang raja di Palinggam Cahaya, merupakan negeri dari mertuanya dan keluarganya hidup bahagia di negeri Puspa Sari.

Demikianlah paparan mengenai karakteristik teks hikayat lengkap dengan tujuan teks hikayat, nilai-nilai, dan contohnya.

Baca Juga: 10 Contoh Cerita Hikayat, Tema Beragam, Singkat, dan Penuh Makna!

Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm