BPS Gelar Rakorda Sensus Pertanian 2023 Prov Kalimantan Barat

4 Desember 2023 17:55 WIB
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat, Muh Saichudin, di sela kegiatan Rapat Koordinasi Daerah Sensus Pertanian 2023 Provinsi Kalimantan barat, di Mercure Hotel, Senin (4/12/2023).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat, Muh Saichudin, di sela kegiatan Rapat Koordinasi Daerah Sensus Pertanian 2023 Provinsi Kalimantan barat, di Mercure Hotel, Senin (4/12/2023). ( William)

Pontianak, Sonora.ID – Kepala BPS Provinsi Kalimantan Barat membuka kegiatan Rapat Koordinasi Daerah Sensus Pertanian 2023 Provinsi Kalimantan barat, di Mercure Hotel, Senin (4/12/2023).

Pada kegiatan ini dipaparkan Rilis hasil dari Sensus Pertanian 2023. Sensus Pertanian 2023 bisa terselenggara dengan baik berkait kerjasama dari stakeholder terkait, masyarakat, dukungan pemerintah daerah dan kondtribusi dari ketua RT untuk perizinan di lapangan.

“Sensus Pertanian 2023 hari ini bisa kita rilis untuk mewujudkan data statistik pertanian yang berkualitas, “ ungkap Muh Saichudin, saat ditemui usai pembukaan Rapat Koordinasi Daerah Sensus Pertanian 2023.

Saichudin mengatakan bahwa jumlah usaha pertanian memang mengalami penurunan sebanyak 17,16% dari hasil Sensus Pertanian 2023 yaitu sebanyak 730.595 unit. Sedangkan hasil dari Sensus Pertanian 2013 terdapat  881.984 unit.

“Penyebab penurunan jika dilihat di Kalbar sudah banyak usaha kelapa sawit sehingga beberapa masyarakat cenderung beralih dari pertanian ke perkebunan, karena dinilai lebih menjanjikan, “ paparnya.

Kemudian lanjutnya, sektor perikanan untuk usaha arwana juga jika dilihat dari hasil rilis terjadi peningkatan rumah tangga usaha perikanan dan perkebunan.

Sementara itu hal lainnya adalah generasi muda menjadi tantangan BPS ke depan karena mereka cenderung tidak mau bekerja di pertanian lebih mudah bekerja menjadi paramuniaga dan bekerja di luar negeri dari pada bidang pertanian.

“Kemudian lahan pertanian yang sudah mulai berkurang, karena tadinya kita lihat jumlah petani gurem yang mengalami jauh peningkatan karena satu rumah tani punya anak, dan lahan diwariskan kepada anaknya sehingga mereka mengusahakan luas pertanian yang sempit, akibatnya  mereka lebih baik mencari kerja di sektor perdagangan ataupun menjadi tenaga kerja di luar daerah, “ jelasnya.

Jika dilihat rumah tangga tani yang Generasi X itu mencapai 42,81 %, memang kalo kalo dilihat dari sebaran kelompok umur itu umumnya di rentang usia 35 s/d  54 tahun, terbagi menjadi; usia 35 s/d  44 tahun  ada 28% dan usia 45 s/d  54 tahun ada 28%.

“Jadi memang paling banyak ada pada generasi  X, kemudian generasi milenial usia 27 s/d  42 tahun ada 33,56%.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Baca Juga: Festival Film Bulanan Sukes Gelar Road To Awarding Night di Pontianak

PenulisWilliam
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm