Bagikan :
Manado, Sonora.ID - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah Provinsi Sulawesi Utara Gelar Rapat Koordinasi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2024 bertempat di Hotel Grand Whiz Manado.
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Drs. Steven O.E. Kandouw, didampingi Asisten 1 Setda Prov. Sulut Dr. Denny Mangala, MSi., dan Kepala Dinas P3AD Prov. Sulut Wanda L. C. Musu, SE, ME.
Pada acara ini juga, Gubernur Sulawesi Utara, Prof. Dr. (H.C.) Olly Dondokambey, SE., yang diwakili oleh Wakil Gubernur Sulut melantik dan mengukuhkan Forum Puspa (Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak) Prov. Sulut yang adalah Mitra Kerja Pemerintah yang berperan membantu untuk Peningkatan Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Sulawesi Utara.
Dalam sambutan Wagub Sulut bahwa Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri oleh karena itu perlu menggandeng para Stakeholder yakni Organisasi Perempuan, Pemerhati Anak, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Akademisi, Media dan Unsur Dunia Usaha yang dijaring menyatu dalam Forum Puspa Sulut. Diharapkan kerja dari pengurus dan anggota forum dalam upaya memberikan Pemberdayaan pada perempuan sehingga menjadi perempuan yang kuat, tangguh, memiliki Skill dan Knowledge mampu bersaing, berinovasi, serta dapat menopang ekonomi keluarga. Dengan demikian terciptanya Pemenuhan Kebutuhan Anak, dan rasa aman terhadap anak, tutur Steven Kandouw.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik BBPOM Manado Kolaborasi Panthelix dalam Forum Konsultasi Publik
Tahun lalu provinsi Sulawesi Utara telah mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat sebagai provinsi layak anak, belum sempurna 100 persen baik memang tapi paling tidak harus underline, Ia selalu mengatakan Harus mampu merubah mindset untuk mengedepankan Pendidikan anak-anak, mengedepankan gizi anak-anak. Prevalensi stunting Sulawesi Utara masih termasuk tinggi karena masih ada anak-anak ini nutrisi gizinya masih kurang dan kedua kemampuan yang kurang. Sulawesi Utara ini hanya satu persen dibanding dari penduduk Indonesia yaitu 270 juta penduduk diharapkan kualitas anak-anak ini bisa menjadi kualitas yang maju. Ini merupakan peran keluarga dan ibu-ibu penting. Dari sisi literasi sudah baik tapi jangan lupa kualitas literasi ini persaingan literasi ini bukan hanya antar negara antar daerah juga. Indeks Pendidikan Sulawesi Utara hampir kalah dengan Gorontalo mengapa? Disamping infrastruktur guru-guru yang stagnan juga mindset orang tua dan endorsement yang kurang.
Sisi lain Ia menjelaskan tentu saja pemberdayaan perempuan Sulawesi Utara selalu diatas rata-rata nasional apakah sudah puas tentu tidak tetap kita harus endorse ini ia mencontohkan di pemprov sulut ada 30 persen perempuan dari eselon dua perempuan karena kalau kepala skpd nya perempuan itu relative lebih bersih, lebih nyaman, lebih wangi tapi kalau kepala skpd nya laki-laki kadang-kadang bau kile-kile.”candanya
Apresiasi juga diberikan kepada Kepala Dinas P3AD Prov. Sulut, yang berinisiasi melaksanakan acara Rakor ini. Dalam laporannya, Kadis Wanda mengatakan tujuan pelaksanaan kegiatan ini untuk membangun Koordinasi dan Sinergitas antar Lembaga dan Instansi Dinas PPA Kab/Kota se-Prov. Sulut.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV 2023 Tumbuh 5,04% (yoy) Didukung Komponen PDB
Wagub Steven berharap untuk forum puspa ini intinya partisipasi publik dalam pemberdayaan perempuan dan anak, keterlibatan masyarakat harus mutlak ada dalam setiap upaya kebijakan pemerintah termasuk di pemberdayaan perempuan dan anak, Steven menghimbau Kepala Dinas P3AD Prov. Sulut Wanda L. C. Musu, SE, ME. melibatkan semua cari tahu dimasyarakat apa yang menjadi keinginan dan harapan masyarakat supaya kebijakan pemerintah provinsi Sulawesi utara tidak top down tapi betul-betul melebihkan, melibatkan masyarakat. Wagub Steven percaya keterlibatan perempuan dan perlidungan anak Sulawesi Utara tahun lalu sudah mendapatkan pengakuan dari pemerintah pusat provinsi layak anak tapi ini kan tidak bisa dibiarkan harus dijaga supaya betul-betul sustainable tiap tahun bahkan selama-selamanya kita jadi provinsi yang layak anak dan perempuan dari aspek gender sama dengan laki-laki. (SCR)
Saat ini sementara dilaksanakan Pendampingan dalam Evaluasi Kabupaten Layak Anak (KLA) Tahun 2024 oleh Dinas PPA Prov. Sulut, sudah ada beberapa kab/kota yang telah didampingi dan berkoordinasi dengan Gugus Tugas KLA. Diharapkan capaian yang kita capai dengan meraih Provinsi Layak Anak (Provila) dapat kita pertahankan dan bisa kembali kita raih untuk tahun ini, ucap Kadis Wanda.
Kegiatan ini dihadirkan Pemateri dari Perangkat Daerah terkait sebagai Pengampu Perencanaan Program dari Bappeda Prov. Sulut, Keuangan dan Aset dari BPKAD Prov. Sulut dan Pembina Data Statistik Prov. Sulut.
Peserta yang hadir dari Kepala Dinas PPA Kab/Kota se-Prov. Sulut, Instansi terkait, Unsur Lembaga Masyarakat, Organisasi Perempuan, dan Lembaga Pemerhati Anak.
Baca Juga: DP3A Sulut Buka Hotline 129 Kekerasan Anak dan Perempuan, Wanda Musu: Segera Lapor!
