3 Khutbah Jumat tentang Bulan Ramadhan Penuh Berkah yang Menyentuh Hati

22 Maret 2024 09:40 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat tentang Bulan Ramadhan Penuh Berkah
Ilustrasi Khutbah Jumat tentang Bulan Ramadhan Penuh Berkah ( )

Bulan Ramadhan merupakan bulan turun wahyu Allah yang pertama (610 M), yang membuka pewahyuan Al-Qur’an pada bulan-bulan selanjutnya selama lebih kurang 23 tahun, sebelum Rasul Muhammad wafat di Madinah 632 M.

Keistimewaan nilai-nilai Ramadhan, Bulan Ramdhanan, konon ada yang mengklasifikasi tiga fase nilai:

Pertama, fase Rahmat, di tanggal 1-10 Ramadhan. Di fase ini  ada dilebihkan nilai kasih sayang (rahmat) bagi siapa saja yang ingin memperolehnya.
 
Maka tundukkanlah rasa hati orang yang berpuasa untuk meningkatkan mutu berbuat baik, meraih kebaikan dan pahala dengan saling menghormati, menjaga ukhuwah musawwah, mau bebagi atau bersedekah, berderma dan lainnya.
 
Kedua, fase  Maghfirah, di tanggal 11-20 Ramadhan. Ini fase yang lebih memberi bonus ampunan dari Allah kepada manusia (hamba-Nya), yang dalam puasanya ia pun selalu bertaubat, mengharap maghfirah Allah.
 
Lebih bisa mengevaluasi kesalahan dirinya dan kekurangan yang ada padanya, bukan lebih pandai mengevaluasi kekurangan diri orang lain.
 
 
Maka perbanyak dzikir, istighfar, beramal  baik yang mendatangkan rahmat, dan mampu menekan dirinya dari sifat-sifat buruk seperti ujub, takabur, merasa paling benar, merasa paling hebat, yang lain dianggap rendah, dan sebagainya.
 
Artinya di fase ini perbanyaklah muhasabah, muqarrabah, mujahadah untuk mengharap ampunan Allah bagi dirinya, dan memohonkan kepada Allah utuk orang lain, bapak dan ibu (orang tua), sanak saudara, kakek dan nenek, saudara seiman dan setanah air kita yang berpuasa.
 
Memohonkan maghfirah untuk kita dan mereka yang masih hidup dan apalagi yang sudah almarhum dan almarhumah sangat mengharapkan kiriman doa kita untuknya.
 
Ketiga, fase itqum minan nar, fase tanggal 21 hingga akhir malam Ramadhan (28, 29, atau 30 Ramadhan) supaya orang yang berpuasa selalu berdoa agar dijaga dari siksa api neraka.
 
Di fase ini, perbanyaklah Iktikaf di masjid, dekatkanlah sedekat-dekatnya diri kita dengan Allah, jalinlah hubungan mesra hamba dengan Allah, lebih dekatlah antara yang dikasihi (hamba) dengan yang mengasihi.
 
Allah swt berfirman: Jika kamu (hamba) cinta kepada-Ku, Aku (Allah) lebih dekat cinta kepadamu, bahkan Allah memberi rahmat dan maghfirah kepadamu (QS Ali Imran: 31).

Allah pun membuka sayembara doa kepada hamba yang punya hajat: Allah adalah dekat dan paling dekat, maka wahai hamba-Ku mintalah, memohonlah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan doa dan hajatmu (QS Al-Baqarah: 186).

Oleh karena itu, supaya kita tidak tegolong orang yang merugi, kita amalkan apa-apa amalan ibadah untuk meraih keuntungan nilai ibadah pada masing-masing fase Ramadhan untuk meningkatkan Iman dan taqwa. 

Untuk selalu mendapatkan petunjuk Allah dan untuk kita selalu bersyukur kepada-Nya, karena kita orang-orang yang berpuasa bisa mengerti, memahami isi dan esensi puasa Ramadhan. Wallahu a’lam bish shawab.

3. Khutbah Jumat tentang Ramadhan, Al-Quran dan Keberkahan

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، الْقَائِلِ فِيْ كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيِّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّيْ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْمَنَّانِ . وَقَال: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah Menjadi sebuah keniscayaan bagi kita untuk terus menguatkan rasa syukur kepada Allah yang senantiasa menganugerahkan nikmat yang banyak tak terhingga di antaranya nikmat Islam, iman, ihsan, dan juga kesempatan umur panjang sehingga kita masih dipertemukan dengan bulan Ramadhan yang penuh keberkahan ini.

Wujud syukur ini bisa kita lakukan dengan terus meningkatkan komitmen ketakwaan kita kepada Allah swt dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi larangan-Nya.

Ketakwaan ini akan mengarahkan kita kepada jalan yang senantiasa diridhai oleh Allah swt. Takwa akan menjadi bekal yang terbaik dalam menjalankan misi utama kita hidup di dunia yakni beribadah kepada Allah swt. Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 197:

وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ

Artinya:"Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat."

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah Bulan suci Ramadhan menjadi momentum tepat bagi kita untuk kembali menguatkan kesadaran untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah.

Di bulan yang penuh keberkahan ini, kita diberi 'banjir bonus' oleh Allah swt dengan dilipatgandakannya amal ibadah lebih dari bulan-bulan lainnya.

Ramadhan menjadi bulan penuh keberkahan yang harus kita manfaatkan untuk menjadikan kita masuk kepada golongan orang-orang yang bertakwa sebagai muara dari ibadah puasa yang kita lakukan di bulan ini.

Keberkahan Ramadhan terbukti dari diturunkannya pada bulan ini panduan utama umat Islam dalam kehidupan yakni Al-Qur'an al Karim, yang berisi firman-firman Allah dan tak terbantahkan kebenarannya. Hal ini disebutkan dalam Surat Al-Baqarah Ayat 185:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ

Artinya: Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang haq dan yang batil).

Dalam Tafsir Kementerian Agama disebutkan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya untuk pertama kali diturunkan Al-Qur'an pada lailatul qadar, yaitu malam kemuliaan, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang benar dan yang salah.

Berkaitan dengan peristiwa penting ini, ada beberapa informasi Al-Qur'an yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk menetapkan waktu pewahyuan ini.

Ayat-ayat itu antara lain surah al-Qadar: 1,yang mengisyaratkan bahwa Al-Qur'an diwahyukan pada malam yang penuh dengan kemuliaan atau malam qadar.

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatulqadar."

kemudian Surah Ad-Dukhan 3, yang mengisyaratkan bahwa Al-Qur'an diturunkan pada malam yang diberkahi.

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ

Artinya: "Sesungguhnya Kami (mulai) menurunkannya pada malam yang diberkahi (Lailatulqadar). Sesungguhnya Kamilah pemberi peringatan."

Ada juga surat Al-Anfal: 41 yang mengisyaratkan bahwa Al-Qur'an itu diturunkan bertepatan dengan terjadinya perang Badar.

وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya: "Ketahuilah, sesungguhnya apa pun yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlimanya untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnusabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Nabi Muhammad) pada hari al-furqān (pembeda), yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Dari beberapa informasi Al-Qur'an ini, para ulama menetapkan bahwa Al-Qur'an diwahyukan pertama kali pada malam qadar, yaitu malam yang penuh kemuliaan, yang juga merupakan malam penuh berkah, dan ini terjadi pada tanggal 17 Ramadan.

Tanggal ini juga bertepatan dengan bertemu dan pecahnya perang antara pasukan Islam dan tentara kafir Quraisy di Badar, yang pada saat turun wahyu itu Muhammad berusia 40 tahun.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah
Setelah mengingat kembali bahwa Al-Qur'an yang penuh keberkahan diturunkan pada bulan dan waktu yang berkah, maka tentunya akan semakin menguatkan kita untuk senantiasa dekat dan cinta kepada Al-Qur'an untuk meraih keberkahannya.

Upaya meraih keberkahan ini bisa kita lakukan dengan membaca, mengajarkan, memahami, dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur'an dalam setiap tarikan nafas kehidupan kita.

Intensitas membaca Al-Qur'an di bulan Ramadhan perlu kita tambah, baik membaca secara perorangan maupun secara berjamaah atau dalam bentuk tadarus. Dalam sebuah hadits dari an-Nu'man ibn Basyir, Rasulullah bersabda:

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِي قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ

Artinya: "Rasulullah saw bersabda, 'Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur'an." (HR. Al-Baihaqi).

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah
Selain membaca, kita juga perlu untuk membumikan atau memasyarakatkan Al-Qur'an melalui majelis-majelis yang mengajar dan mengkajinya.

Karena selain membaca, mengkaji dan mengajarkan Al-Qur'an juga memiliki banyak keutamaan. Hal ini seperti sabda Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari:

عن عثمانَ بن عفانَ رضيَ اللَّه عنهُ قال : قالَ رسولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : خَيركُم مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَعلَّمهُ

Artinya: "Dari Usman bin Affan ra, Rasulullah saw. bersabda, 'Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya."

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah Lebih dari itu semua, nilai-nilai kandungan Al-Qur'an menjadi hal utama yang perlu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

Jangan sampai kita melihat Al-Qur'an hanya sebatas teks-teks saja namun harus dipahami sebagai firman mulia dari Allah yang memerintahkan kita untuk beramal dan berbuat kebaikan di dunia.

Esensi dari ajaran agama melalui Al-Qur'an lah yang perlu kita praktikkan. Bukan beragama yang mengedepankan tampilan fisik dan memahami Al-Qur'an secara tekstual saja.

Semoga di bulan Ramadhan ini, kita bisa benar-benar meraih keberkahan melalui maksimalisasi kecintaan kepada Al-Qur'an melalui membaca, mengkaji, mengajarkan, dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur'an.

Semoga kita dan keluarga kita termasuk orang-orang yang selalu menanamkan nilai-nilai Al-Qur'an dalam kehidupan, khususnya di bulan Ramadhan ini dan seterusnya. Amin

بِسْمِ الله الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ . يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ .بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ، وَاسْتَغْفِرُوْا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Baca Juga: 3 Khutbah Jumat Awal Ramadhan, Penuh Makna dan Menyejukkan Hati

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm