5 Contoh Khutbah Idul Fitri Singkat dengan Beragam Tema Menarik

8 April 2024 17:49 WIB
Ilustrasi khutbah Idul Fitri.
Ilustrasi khutbah Idul Fitri. ( )

Begitu banyak keutamaan yang didapatkan seorang hamba yang senantiasa membaca Al Quran. Diantaranya sebagai berikut:

1. Pahala berlipat

Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut: "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran maka ia akan mendapat satu kebaikan dan dari satu kebaikan itu berlipat menjadi sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan alif lam mim sebagai satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf." (HR. Bukhari).

2. Obat penyakit hati

Allah SWT berfirman: "Dan Kami turunkan di dalam Al Quran suatu yang menjadi obat (penyakit manusia) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (QS al-Israa': 82)

Selain itu Allah SWT berfirman: "Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan (membaca) petunjuk Allah (Al Quran). Ingatlah, hanya dengan (membaca) petunjuk Allah (Al Quran) hati menjadi tentram." (QS ar-Ra'du: 28)

3. Jauh dari kesesatan

"Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku (wahai manusia), lalu barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka." (QS. Thaahaa: 123).

Selain itu Ibnu Abbas ra berkata: "Allah SWT memberikan jaminan bagi orang yang membaca Al-Quran dan mengamalkan kandungannya bahwa dia tidak akan tersesat di dunia dan tidak akan celaka di akhirat (kelak)."

4. Rumahnya bercahaya

Imam an Nawawi berkata: "Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk (banyak) berzikir kepada Allah SWT (termasuk membaca Al Quran dan zikir-zikir lainnya) di rumah dan hendaknya rumah jangan dikosongkan dari berzikir (kepada-Nya)."

Dalam riwayat at-Tirmidzi juga terdapat sebuah hadist yang berbunyi: "Sesungguhnya setan tidak akan masuk ke rumah yang dibaca di dalamnya surat Al-Baqarah."

5. Mendapat syafaat

"Bacalah bait Al Quran karena sesungguhnya pada hari kiamat nanti akan datang memberikan syafaat yang baik kepada pembacanya." (HR. Muslim)

6. Memperoleh kemuliaan

“Siapa yang membaca Al Quran dan beramal dengan isi kandungannya, dianugerahkan kedua ibu bapaknya mahkota di hari kiamat. Cahayanya (mahkota) lebih baik dari cahaya matahari di rumah-rumah dunia. Kalau lah demikian itu matahari berada di rumahmu (dipenuhi dengan sinarnya), maka apa sangkaan kamu terhadap yang beramal dengan ini (Al Quran).” (HR. Abu Daud)

Baca Juga: Bacaan Takbir Idul Fitri Panjang dan Pendek: Arab, Latin, dan Artinya

4. Contoh khutbah Idul Fitri tentang bersyukur

Saudara Muslimku yang dirahmati Allah.

Alhamdulillah, rasa syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT sebab kita dapat berkumpul bersama di Masjid (nama masjid) untuk menunaikan ibadah sholat Idul Fitri adalah bagian dari karunia-Nya. Selanjutnya, tak lupa juga marilah kita ucapkan sholawat serta salam kepada Nabi kita, Nabi Muhammad saw. juga kepada keluarganya serta para sahabatnya.

Saudara Muslimku yang memiliki nikmat iman Islam.

Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, Allah SWT telah memperkenankan kita untuk berkumpul bersama di hari yang fitri. Allah SWT telah mengizinkan kita untuk menjumpai dan melewati bulan yang penuh rahmat, yaitu bulan Ramadan.
Rasa syukur itu memang sudah seharusnya untuk kita sampaikan kepada Allah SWT sebab siapa yang paling berkuasa? Allah SWT.

Saudaraku yang dirahmati, Allah. Allah SWT berfirman dalam Alquran Surat Ibrahim ayat 7 yang bunyinya,

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ - ٧

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”

Apa yang Allah sampaikan? “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu”, MasyaAllah. Sungguh Maha Benar Allah atas segala firman-Nya.

Salah satu contoh adalah pernahkah Anda merasa kurang dan gelisah ketika rezeki (uang) yang Anda peroleh tidak sebanding dengan harapan? Tahukah Anda bahwa perilaku itu justru membuat hati semakin tidak tenang? Lalu apa yang harus dilakukan? Tetaplah bersyukur dan merasa cukup sebab Allah SWT berjanji “… jika kamu bersyukur niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu”.

Namun, sebagai manusia kita memang tetap harus berusaha atau berikhtiar dengan tetap menyertakan Allah dalam usaha tersebut. Tak hanya soal materi.

Syukur juga perlu dilakukan ketika mendapatkan nikmat sehat dan nikmat iman Islam. Pernahkah jari Anda terluka dan membuat Anda merasa perih terkena air? Sungguh sakit itu tidak nyaman bukan? Jadi, apa lagi alasan untuk tidak bersyukur kepada Allah. Ketika nikmat itu dicabut sungguh tidak ada satu pun manusia yang dapat tenang kecuali mereka yang mengingat Allah dan bersyukur kepada Allah SWT.

Semoga kita menjadi hamba Allah yang senantiasa bersyukur. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Baca Juga: 30 Link Gambar Tulisan Selamat Hari Raya Idul Fitri 2024, Unduh Gratis

5. Contoh khutbah Idul Fitri tentang pesan persaudaraan di hari fitri

Jamaah Shalat Idul Fitri Rahimakumullah,

Kaum muslimin dan muslimat yang dimuliakan Allah Swt

Setelah sebulan lamanya kita berpuasa, maka sekarang tiba-lah masanya kita tumpahkan rasa senang dan rasa haru. Kita ungkapkan sepenuh hati rasa gembira dan rasa syahdu, sembari mengagungkan Nama Allah Azza wa Jalla. “Allahu Akbar x 3 wa lillahil hamd”.

Betapa huranya kita, sebab Allah SWT telah menciptakan bulan Ramadan khusus untuk kita, umatnya Nabi Muhammad SAW. Di dalamnya ada 1 malam, yakni malam Lailatul Qadar, yang lebih utama daripada 1.000 bulan. Satu kali melakukan ibadah fardhu, maka pahanya seperti mengerjakan 70 ibadah fardhu. Kita melakukan ibadah sunnah-pun dicatat pahalanya seperti mengerjakan ibadah fardhu.

Dalam sebuah hadits dinyatakan:

يا أيُّها النَّاسُ قد أظلَّكم شهرٌ عظيمٌ ، شهرٌ فيهِ لَيلةٌ خَيرٌ من ألفِ شهرٍ ، جعلَ اللَّهُ صيامَهُ فريضةً ، وقيامَ لَيلِهِ تطَوُّعًا ، ومَن تقرَّبَ فيهِ بخَصلةٍ منَ الخيرِكانَ كمَن أدَّى فريضةً فيما سِواهُ ، ومَن أدَّى فريضةً كانَ كمَن أدَّى سبعينَ فريضةً فيما سِواهُ

Saudaruku, kaum muslimin dan muslimat! Wajar saja kalau kita punya rasa haru dan shaydu. Kita yang bergelimang doa ini, oleh Allah SWT masih diberikan kesempatan langka untuk menghirup dan bernafas di bulan yang suci. Sekalipun sepenuh hati kita mengakui, bahwa kita belum bisa manfaatkan waktu siang dan malam bulan Ramadan secara maksimal.

Kita hanya mengharapkan semoga puasa kita, qiyamul lail kita, bacaan Al-Qur’an kita, sedekah dan zikat kita, yang tak seberapa, dapat menebus dosa kita. Sebagai umat yang beriman kita yakin dan percaya apa yang sudah diterangkan di dalam Al-Qur’an:

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

bahwa Allah itu dekat dengan diri kita. Apa saja yang kita mohonkan kepada Allah, maka pasti akan dikabulkan Allah SWT.

Oleh sebab itu, beruntunglah kita di pagi hari ini, datang berduyun-duyun dari tempat tinggal kita, menuju mesjid tempat yang suci ini untuk menjalankan salat Idulfitri secara berjamaah. Kita bermunajat untuk mengetuk bilik-bilik rahmat-Nya Allah SWT. Pada hari Sabtu tanggal 1 Syawal 1444 Hijriyah ini, kita rayakan lebaran bersama-sama penuh suka cita dengan mengumandangkan takbir: “Allohu Akbar x3 wa lillahil hamd”.

Marilah Kita tanamkan bulat-bulat di dalam hati kita, bahwa ke depannya hidup kita akan menjadi lebih baik. Amal ibadah kita akan semakin meningkat sebagai manifestasi rasa syukur kita kepada Alloh SWT.

Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia ….

Selain kita bertekad untuk memperbaiki hubungan kita dengan Allah Yang Maha Pencipta, pada moment Idul Fitri kali ini, kita selayaknya juga memperbagus hubungan saudara, pertalian kerabat, dan interaksi sosial bermasyarakat. Dalam ajaran Islam telah diatur bahwa menjalin hubungan baik “Hablum minan-naas” sama pentingnya dengan “Hablum minallah”

Sebagai manusia yang tak luput dari salah dan alpa, baik kesalahan kita disengaja maupun tidak disengaja. Baik kepada keluarga, saudara, tetangga, maupun teman dan kerabat. Marilah kita perbaiki dengan bermaaf-maafan. Allah SWT telah berfirman dalam Surat An-Nuur ayat 22:

وَلْيَعْفُوْا وَلْيَصْفَحُوْاۗ اَلَا تُحِبُّوْنَ اَنْ يَّغْفِرَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

“…Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Di samping itu ada juga satu hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairoh ra:

قيل للنبى – صلى الله عليه وسلم – إن فلانة تقوم الليل وتصوم النهار وتفعل الخيرات وتتصدق وتؤذى جيرانها بلسانها فقال رسول الله – صلى الله عليه وسلم – لا خير فيها هى من أهل النار

Artinya Baginada Nabi Muhammad pernah ditanya. Wahai Rasulullah! Sesungguhnya ada seorang perempuan yang rajin qiyamullail di amalm harinya, rajin puasa di siang harinya, rajin mngerjakan kebaikan dan bersedekah, akan tetapi dirinya menyakiti tetangganya dengan tutur katanya. Rasulullah menjawab: Tidak ada kebaikan padanya dan dia termasuk penghuni neraka. Na’uzdubillah min dzalik!

Jamaah sholat Idul Fitri yang berbahagia…

Kita semua tahu Allah itu al-Tawwab (Maha Penerima Taubat). Kasih sayang-Nya mengalahkan murka-Nya. Rahmat-Nya jauh lebih luas dari azab-Nya. Selama seorang hamba memohon ampun kepadaNya, Allah akan mengampuninya. Namun, manusia tidak seluas itu kasih sayangnya. Manusia tidak sedalam itu kewajarannya. Bisa dibilang manusia adalah mahluk yang paling susah meminta maaf dan memaafkan.

Karena itu, Rasulullah mengajari umatnya untuk menahan diri. Jangan mudah mengumbar kata; jangan gampang menyebar berita; jangan sering menghardik sesamanya. Karena Rasulullah tahu, ruang maaf manusia terbatas, tidak seluas dan sedalam Tuhannya. Mendapatkan maaf manusia jauh lebih berat dan susah. Belum lagi jika kita tidak merasa bersalah, tapi orang lain memendam kesal kepada kita. Mengetahui diri kita salah saja, kita masih enggan meminta maaf, apalagi tak merasa bersalah sama sekali.

Hadits di atas adalah contoh nyata. Seorang wanita ahli ibadah, rajin shalat malam, gemar berpuasa, banyak bersedekah dan beramal, tapi lidahnya selalu membawa rasa sakit bagi tetangganya. Rasulullah mengatakan: “Tidak ada kebaikan padanya, dia termasuk ahli neraka.” Artinya, amal ibadah yang tidak berbanding lurus dengan perilaku sosial yang baik, ibadahnya kekurangan makna.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda (HR. Imam al-Bukhari dan Imam Muslim):

لا يَرْحَمُ اللَّهُ مَن لا يَرْحَمُ النَّاسَ

Artinya “Allah tidak mengasihi orang yang tidak mengasihi manusia (lainnya).” (Imam al-Bukhari, al-Adab al-Mufrad, 1989, h.48)

Dalam riwayat lain dikatakan,

من لا يَرحم لا يُرحم

"orang yang tidak mengasihi, maka tidak akan dikasihi.”

Ini menunjukkan bahwa kasih sayang sesama manusia tidak kalah pentingnya dengan ibadah yang bersifat ritual, bahkan Allah, dalam hadits di atas, tidak akan mengasihi orang yang tidak mengasihi sesamanya. Hal ini berarti bahwa Allah menghendaki hamba-hambanya membangun dunia yang harmonis; menciptakan lingkungan yang sehat dari kebencian; membiasakan kepedulian; membudayakan sayang-menyayangi; mengembangkan “saling asa” dan “asuh”, serta hal-hal positif lainnya.

Allahu akbar x3 walillahil hamd

Kaum muslimin dan muslimat rohimakumullah

Pada prinsipnya dengan merayakan Idul Fitri, kita bersama-sama diajarkan untuk kembali kepada jati diri manusia. Kita ini makhluk yang sangat lemah, sehingga kita membutuhkan Allah Swt untuk bersandar di mana saja dan kapan saja. Allohus-shomad! Begitu Muliya-Nya Alloh SWT memperlakukan kita, maka sewajarnya kita patuh dan taat beribadah kepada Alloh.

Sebagai makhluk sosial, kita juga sangat butuh kerjasama dan bantuan sesama manusia, khususnya orang-orang terdekat kita. Hidup bermasyarakat adalah mutiara terpendam, seperti yang disabdakan Rasulullah: “Annaasu Ma’adinun”. Oleh sebab itu janganlah kita sia-siakan hubungan di antara kita. Janganlah diperpanjang masalah di antara orang-orang di sekitar kita! Sekarang kita mungkin beranggapan tidak membutuhkan, tapi suatu saat dan kapan saja kita akan memerlukan bantuan.

Marilah kita lapangkan dada kita agar kita semua menjadi golongan orang-orang yang kembali fitri dan menjadi orang-orang yang hidupnya bahagia. Minal Aidin wal faizin. Semoga Alloh menerima niat baik dan amalan kita, serta Alloh jadikan hari-hari kita selama setahun kedepan menjadi lebih baik. Taqabbalalohu minna wa minkum. Fi kulli ‘aamin wa antum bi khoir. Amiin, Amiin. Ya Robbal a’lamiin.

Demikian 5 contoh khutbah Idul Fitri singkat dengan beragam tema yang dapat menjadi referensi.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm