Peristiwa Isra Mikraj adalah salah satu mukjizat besar yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad saw.
Dalam perjalanan itu, Allah mewajibkan kepada umat ini sebuah ibadah yang agung, yaitu salat lima waktu.
Dalam hadis sahih, Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Allah telah mewajibkan lima puluh kali salat kepada umatku. Aku terus memohon keringanan kepada-Nya hingga Dia menjadikannya lima kali. Namun, (pahala) salat itu tetap dihitung lima puluh dalam timbangan-Nya." (H.R. Bukhari dan Muslim).
Salat bukanlah sekadar rangkaian gerakan fisik dan bacaan tertentu, melainkan sebuah hubungan langsung antara seorang hamba dengan Allah Swt.
Dalam salat, seorang hamba berdialog secara spiritual dengan Tuhannya, mengungkapkan keikhlasan hati, dan memohon ampunan atas segala dosa.
Hal ini sejalan dengan penjelasan Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin yang menyebutkan:
"Salat adalah munajat seorang hamba kepada Tuhannya, yang di dalamnya terdapat keikhlasan serta permohonan ampun atas dosa."
Hadirin sidang jemaah Jum’at yang dirahmati Allah Swt,
Lebih dari itu, salat memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam. Ia merupakan tiang agama yang menjadi penopang utama keimanan seorang muslim.
Rasulullah saw menegaskan hal ini dalam sabdanya:
"Salat adalah tiang agama. Barang siapa menegakkannya, berarti ia menegakkan agama; dan barang siapa meninggalkannya, berarti ia meruntuhkan agama." (H.R. Baihaqi)
Olehnya, salat tidak hanya menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim, tetapi juga menjadi penanda utama keteguhan agama dalam kehidupan seorang hamba.
Melalui salat, seorang muslim memupuk keimanan, mendekatkan diri kepada Allah, dan menguatkan hubungan spiritual yang akan membimbingnya menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.
Hadirin sidang jemaah Jum’at yang dimuliakan Allah Swt,
Isra Mikraj adalah peristiwa luar biasa yang menyimpan banyak pelajaran berharga bagi umat Islam.
Salah satu pelajaran utama dari Isra Mikraj adalah bahwa salat merupakan hadiah istimewa yang langsung Allah Swt berikan kepada umat Nabi Muhammad saw tanpa perantara.
Hal ini menegaskan betapa penting dan istimewanya salat dalam kehidupan seorang muslim. Sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitabnya Fath al-Bari:
"Kewajiban salat dalam Isra Mikraj menunjukkan kedudukannya yang mulia sebagai penghubung antara manusia dengan Allah."
Salat memiliki peran penting sebagai penjaga moral dan akhlak seorang muslim. Allah Swt berfirman dalam Al-Qur'an: