Pemprov Kalbar Selalu Dukung Pelaksanaan Peringatan Hari Raya Waisak

12 Mei 2025 22:10 WIB
Pemprov Kalbar Selalu Dukung Pelaksanaan Peringatan Hari Raya Waisak
Pemprov Kalbar Selalu Dukung Pelaksanaan Peringatan Hari Raya Waisak ( Sonora Pontianak/Wilhelmus Triputra)
 
Pontianak, Sonora.ID - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Pembimas Buddha setiap tahun selalu mendukung pelaksanaan upacara peringatan Hari Tri Suci Waisak.
 
Seperti peringatan Hari Tri Suci Waisak 2569 BE yang dilaksanakan di Vihara Vajra Bumi Kertayuga, pada hari Senin (12/5/2025).
 
Pantauan Sonora.ID, umat Buddha tampak khidmat menjalankan ibadah di Vihara tersebut. 
 
Hari Raya Waisak dikenal sebagai Hari Trisuci Waisak merupakan hari raya terpenting bagi umat Buddha. 
 
"Kenapa disebut Trisuci, karena di dalamnya ada peristiwa suci, pertama, berkaitan dengan lahirnya Siddharta Gautama. Kedua, Pertapa Siddharta menjadi Buddha, dan ketiga yaitu Buddha mencapai Perinirvana," ungkap Perwakilan Pembimas Buddha, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalbar, Rakiman. 
 
 
Tiga peristiwa tersebut terjadi pada bulan yang sama yaitu bulan Waisak, di bulan purnama atau setiap tanggal 15. Hanya tahunnya yang berbeda. 
 
Rakiman mengatakan bahwa tradisi tersebut turun-temurun diperingati oleh pengikut Buddha Gautama di seluruh dunia, diantaranya dengan melakukan pemandian Rupang atau patung Siddharta dengan cara dimandikan dengan air bunga oleh para umat ataupun dengan cara-cara lainnya menurut tradisi dan cara praktik keagamaan Buddha dari majelis atau aliran yang ada. 
 
Pemerintah tetap berkomitmen mendukung kegiatan keagamaan seperti Hari Trisuci Waisak agar tetap terlaksana. 
 
"Karena peringatan keagamaan ini adalah untuk introspeksi umat ke dalam dirinya bahwa dia bagian dari pada umat itu sendiri, dan menjadi pengingat bahwa tahun ke-tahun harus lebih baik, selanjutnya secara spiritual maupun dalam konteks bernegara di Indonesia," katanya. 
 
Dalam hal ini Kemenag mencanangkan Eko Teologi, yaitu dalam kondiai ekosistem yang ada di Indonesia, tampak seperti misalnya tanda-tanda bencana. 
 
"Menteri Agama mendorong semua agama termasuk umat Buddha untuk menjalankan Eko Teologi diantaranya, penanaman pohon, penyiraman zat eco enzim ke air yang kualitasnya kurang baik, dan lainnya, Maksud dan tujuannya adalah supaya lingkungan kita berangsur pulih dan membaik demi kebaikan kita bersama dalam ekosistem kehidupan, "jelasnya. 
 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm