Prabumulih Dorong Inovasi Serat Nanas, Pelatihan Pembuatan Staple Fiber Resmi Dibuka
18 Juni 2025 12:00 WIB
Plh. Asisten I Setda Prabumulih, Hj. Reni Indayani, S.K.M., M.Si., dalam pembukaan Pelatihan Pembuatan Staple Fiber dari Serat Daun Nanas, yang digelar di Koperasi MIWA Pineapple, Prabumulih. (
Diskominfo kota Prabumulih)
Prabumulih, Sonora.ID – Pemerintah Kota Prabumulih terus memperkuat komitmen terhadap pengembangan potensi lokal berbasis keberlanjutan melalui inovasi industri hijau.
Hal ini ditunjukkan dengan kehadiran Plh. Asisten I Setda Prabumulih, Hj. Reni Indayani, S.K.M., M.Si., dalam pembukaan Pelatihan Pembuatan Staple Fiber dari Serat Daun Nanas, yang digelar di Koperasi MIWA Pineapple, Prabumulih.
Pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara PT Serat Nanas Indonesia dan Koperasi Produsen MIWA Pineapple, yang bertujuan mengoptimalkan limbah daun nanas menjadi bahan baku tekstil bernilai tinggi. Inovasi ini mendukung pemanfaatan limbah pertanian sebagai sumber ekonomi baru, sekaligus memperkuat posisi Prabumulih dalam rantai pasok industri green fiber atau serat ramah lingkungan.
"Daun nanas selama ini dianggap limbah. Kini, kita ubah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi yang bisa masuk industri tekstil hingga kerajinan. Ini adalah inovasi dari kebun untuk dunia," ujar Hj. Reni saat membuka kegiatan.
Langkah Nyata Menuju Ekonomi Kreatif Berbasis Lingkungan
Dalam sambutannya, Hj. Reni menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat. Menurutnya, pelatihan ini sejalan dengan visi Kota Prabumulih dalam membangun ekonomi kreatif yang berbasis sumber daya lokal dan berkelanjutan.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, koperasi, dan masyarakat dalam menciptakan nilai tambah dari sektor pertanian. Serat nanas Prabumulih memiliki peluang besar untuk menembus pasar industri nonwoven, tekstil hijau, dan produk kerajinan ekspor.
"Kami berharap pelatihan ini tidak hanya berhenti di pelatihan teknis. Tapi bisa menciptakan unit usaha baru, koperasi yang produktif, bahkan membuka peluang ekspor," tambah Hj. Reni.
Acara pelatihan juga dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan penting, di antaranya:
Ketua KADIN Kota Prabumulih
Manajer PT Pertamina Gas
Direktur PT Serat Nanas Indonesia
Para pelaku UMKM sektor pertanian dan kriya
Anggota koperasi dari berbagai wilayah Prabumulih
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa model kolaboratif antara koperasi dan perusahaan swasta bisa mempercepat transformasi limbah pertanian menjadi produk industri yang berkelanjutan dan kompetitif.
Potensi Serat Nanas sebagai Komoditas Masa Depan
Teknologi pembuatan staple fiber dari daun nanas dinilai mampu memberikan solusi ramah lingkungan sekaligus membuka peluang bisnis baru. Dengan jumlah produksi nanas yang tinggi, limbah daun nanas di Kota Prabumulih menjadi sumber bahan baku melimpah yang sebelumnya belum termanfaatkan optimal.