10 Contoh Dialog Bahasa Indonesia yang Singkat dan Beragam Tema

15 Maret 2023 07:00 WIB
Contoh dialog bahasa Indonesia.
Contoh dialog bahasa Indonesia. ( Netflix)

Sonora.ID - Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai dialog atau percakapan dalam bahasa Indonesia.

Sebelumnya, apa sih yang dimaksud dengan dialog itu? Mengutip dari buku Get Smart Bahasa Indonesia untuk Kelas V, dialog merupakan sebuah kegiatan berbahasa lisan antara dua orang atau lebih, bisa berupa tanya jawab.

Ketika menulis sebuah dialog kita pun harus memperhatikan beberapa hal seperti penggunaan tanda baca dan lain sebagainya.

Dalam buku tersebut pun dijelaskan ada beberapa cara untuk menyusun sebuah dialog di antaranya.

  • Menentukan masalah yang akan dipercakapkan.
  • Menentukan pihak-pihak yang bercakap.
  • Menentukan susunan kalimatnya.
  • Menggunakan kata yang sesuai

Terkait dengan masalah atau topik yang ingin dibicarakan dalam sebuah dialog sebenarnya ada banyak masalah sosial di sekitar yang bisa diangkat untuk menjadi topik pembicaraan.

Sama seperti halnya kumpulan contoh dialog bahasa Indonesia di bawah ini yang mengangkat berbagai masalah atau isu sosial di masyarakat, dikutip dari berbagai sumber.

Baca Juga: 5 Contoh Cerita Inspiratif dengan Tema Kepahlawanan yang Pendek

Contoh Dialog Bahasa Indonesia 

Contoh 1

Tidak Masuk Sekolah

Mark    : Jen, Jhonny mana?

Jeno    : Sepertinya anaknya tidak masuk sekolah hari ini.

Mark    : Kira – kira, dia tidak masuk kenapa ya? Apa kamu tahu Jen?

Jeno    : Kemarin katanya Nana anak kelas sebelah dia sakit Mark. Mungkin sekarang masih sakit. Coba tanyakan ke Nana saja, kebetulan mereka berdua rumahnya berdekatan.

(Nana lewat depan kelas Mark dan Jeno)

Mark    : Na, kamu tahu Jhonny tidak masuk kenapa? Apakah dia masih sakit? Kamu sudah berkunjung ke rumahnya?

Nana    : Iya, kemarin mamanya Jhonny ke rumahku untuk memberi tahu kalau Jhonny tidak bisa masuk sekolah karena sakit. Dokter menyarankan untuk beristirahat selama 3 hari. Aku sih belum menjenguk Jhoony, rencananya nanti sepulang sekolah aku mau menjenguk Jhonny. Kalian mau ikut?

Jeno    : Wah, boleh tuh aku ikut jenguk Jhonny nanti ya. Bagaimana kamu Mark? Mau ikut juga?

Mark    : Iya boleh, nanti kita bawakan buah saja ya untuk Jhonny.

Jeno    : Na, Jhonny sakit apa? Boleh makan buah atau tidak?

Nana    : Kata mamanya Jhonny, dia sakit lambung. Jadi jangan dibawakan buah. Lebih baik kita bawakan roti saja.

Mark    : Oh, iya. Nanti sebelum ke rumahnya, kita mampir toko bawakan roti buat Jhonny.

Nana    : Iya, kita kumpul nanti sepulang sekolah. Aku balik ke kelas dulu ya.

Jeno    : Iya. Kami tunggu di depan gerbang sekolah nanti.

(Nana berjalan kembali ke kelas)

Contoh 2

Liburan

Namu     : Liburan semester ini, kamu akan liburan ke mana, Din?|

Dino       : Sepertinya aku akan pergi ke rumah kakek, di kampung. Kalau kamu Nam?

Namu     : Berarti di kampung masih banyak kerbau dan juga sawah – sawah dong. Rencananya aku dan keluarga akan berlibur ke Pulau Lombok, tau kan? Pulau yang dekat dengan  Pulau Bali.

Dino     : Meskipun rumah kakek di kampung tapi sudah tidak ada kerbau kok. Sawah – sawah dibajak menggunakan alat pertanian yang lebih modern. Sekarang juga sawah – sawah di kampung kakek sudah banyak yang berkurang, digantikan dengan bangunan – bangunan rumah.

Namu    : wah, sayang sekali ya. Padahal di kampung akan lebih terasa suasana kampungnya kalau masih banyak sawah dan juga kerbau nya. Terus selama di kampung kakek kamu punya rencana apa?

Dino    : Seperti biasanya Nam, aku akan membantu kerjaan kakek. Misalnya saja menanam padi, memanen padi, dan lainnya. Terus kamu nanti di Lombok mau ke mana saja? Aku boleh minta oleh – oleh khas dari Lombok tidak?

Namu     : Di Lombok nanti aku pergi ke Pulau Gili, menyelam, diving. Karena aku suka menyelam.

Dino    : wah, pasti seru ya. Aku boleh minta oleh – oleh khas dari Lombok tidak?

Namu    : Iya boleh, kamu mau minta oleh – oleh apa?

Dino    : Bawakan aku pasir pantai dan karang laut.

Namu    : Hahahaha, iya nanti aku bawakan sekarung pasir dan karang laut.

Dino    : Hahaha, benar ya, aku tunggu. Semoga liburan kamu menyenangkan ya Nam.

Namu    : Iya, Terima kasih ya Din.

Dino    : Sama – sama Nam.

Contoh 3

AC Kelas Rusak

Toni: “Selamat pagi.”

Guru: “Selamat pagi, Toni. Mengapa ke sini? Ada yang bisa dibantu?”

Toni: “Saya mau mengajukan keluhan mengenai AC yang ada di dalam kamar kelas yang kami tempati, Pak. Sudah dua hari tidak berfungsi dengan baik dan tidak terasa dingin padahal sudah saya sudah ganti ke suhu yang paling rendah.”

Guru: “Ruang kelas yang kamu gunakan ada di lantai berapa? Biar Bapak laporkan dan segera diperbaiki teknisinya.”

Toni: “Kelas di lantai dua, Pak. Ruang untuk IPA 11.”

Guru: “Nanti Bapak laporkan dulu, ya. Kalau butuh waktu lama untuk diperbaiki, nanti satu kelas bisa gunakan ruang yang lain dulu.”

Toni: “Baik, Pak. Nanti saya kabarkan ke teman-teman kelas. Terima kasih atas bantuannya, Pak.”

Guru: “Sama-sama.”

Contoh 4

Password Wi-Fi Sekolah

Lana: “Mohon maaf, Kak. Apakah di sekolah ini ada fasilitas Wi-Fi yang bisa digunakan siswanya? Saya siswa yang baru pindah dari luar kota.”

Dani: “Sekolah kita ada Wi-Fi. Ternyata kamu yang baru pindah. Siapa namanya? Perkenalkan, aku Dana dari kelas 11 IPS 2.”

Lana: “Saya Lana, Kak. Dari kelas 10 IPA 3. Kalau boleh tahu, kata sandi Wi-Fi sekolah apa ya, Kak?”

Dani: “Kamu harus ke kantor TU dulu agar bisa registrasi. Setiap siswa punya ID dan kata sandi masing-masing. Ruang TU ada di belakang gedung ini.”

Lana: “Oh, begitu. Saya segera ke ruang TY karena perlu untuk mengerjakan tugas. Terima kasih, Kak.”

Dani: “Sama-sama.”

Contoh 5

Penantian

Ruangan rumah yang sederhana, terlihat foto keluarga dan perabotan rumah yang serba sederhana. Terdengar suara-suara kicau burung menyambut datangnya pagi. Musik terdengar syahdu yang menggambarkan suasana pedesaan.

Ibu : "Sudah beberapa tahun aku dan anakku seperti kehilangan sesuatu. Apakah ini adalah kutukan atau mimpi jika seorang anak rindu bertemu bapaknya? Sejak suamiku memutuskan merantau, tinggallah aku dan anakku berdua. Suamiku berjanji akan datang di penghujung bulan purnama."

Datanglah si anak yang terlihat lesu, kemudian duduk di kursi.

Anak : "Bu, sudah delapan purnama kita menunggu kedatangan Bapak. Akankah ini cuma sekedar penantian, Bu?

Ibu : "Nak, sudah 20 tahun Ibu menikah dengan bapakmu. Dia sosok bapak yang bertanggung jawab atas keluarganya. Ibu yakin, Bapak kamu tidak akan ingkar janji, Nak."

Anak : "Aku tahu, Bu, tapi ini beda, Bu. Berapa lama lagi kita harus menunggu Bapak? Apakah Bapak di sana baik-baik saja?"

Ibu : "Kita harus yakin, Nak. Bapak pasti pulang dan membawa sejuta kejutan kebahagiaan bagi kita. Bersabarlah."

Hening, si anak lama berpikir dan menarik napas panjang.

Anak : "Iya, Bu. Meskipun harus 20 purnama lagi, aku yakin Bapak akan datang."

Ibu : "Kamu pasti lelah, Nak, semalaman kamu bekerja. Mandilah dulu agar badan kamu segar. Biar Ibu bikinin kopi, ya."

Anak : "Iya, Bu, aku mandi dulu. Ibu jangan terlalu kecapekan. Akhir-akhir ini, Ibu sering sakit-sakitan. Istirahat yang cukup, ya, Bu"

Si anak masuk ke kamar.

Ibu : "Bersabarlah, anakku. Akhir-akhir ini, kesehatan Ibu menurun karena Ibu selalu memikirkan Bapak dan masa depan kamu, Nak."

Si ibu pun masuk ke dalam dapur. Seorang tamu mengucapkan salam dari luar pintu.

Tamu : "Assalamualaikum."

Ibu : "Waalaikumsalam. Ya, tunggu sebentar." Keluar dari dalam dapur dengan tergesa-gesa menuju pintu. "Waalaikumsalam. Maaf, mencari siapa, ya?"

Tamu : "Maaf, Bu, mengganggu. Saya cuma mau nanya, apa benar ini rumah Bu Minten?"

Ibu : "O, iya benar! Ada perlu apa, ya, Pak?" agak panik

Tamu : "Begini, Bu, saya mau mengantarkan surat ini."

Tamu mengeluarkan amplop warna coklat bertulis: untuk Minten, istriku.

Ibu : Dengan perasaan masih bertanya-tanya, ia menerima amplop itu, "Terima kasih banyak, Pak."

Tamu : “Iya, Bu, sama-sama. Saya pamit dulu, ya, Bu. Assalamualaikum."

Ibu : "Waalaikumsalam."

Tamu pergi. Dengan rasa senang bercampur cemas, si ibu menutup pintu dan duduk di kursi tamu.

Ibu : "Nak, ini ada amplop kiriman dari Bapakmu."

(Karya Lukman Riyadi)

Baca Juga: 10 Contoh Cerita Inspiratif Singkat tentang Diri Sendiri dan Strukturnya

Contoh 6

Belajar Kelompok

Ibu: "Sin, hari ini kamu jadi pergi belajar kelompok?"

Sinta: "Iya Bu, nanti jadi."

Ibu: "Jam berapa berangkatnya?"

Sinta: "Jam 2, nunggu temen-temen pada kumpul."

Ibu: "Yaudah, nanti hati-hati ya. Ibu mau berangkat kondangan dulu, nanti kamu kunci pintunya."

Sinta: "Baik Bu."

Contoh 7

PR

Bu Dian: "Selamat pagi anak-anak?"

Murid-murid: "Selamat pagi juga, Bu."

Bu Dian: "Sebelum kelas kita mulai, kemarin Bu Dian memberikan PR dan bisa dikumpulkan sekarang ya,"

Murid-murid: "Baik Bu."

Bu Dian: "Adakah yang belum mengumpulkan PR nya?"

Lala (murid): "Saya belum bu, buku PR saya ketinggalan."

Bu Dian: "Tapi kamu sudah mengerjakan?"

Lala: "Sudah Bu, tadi malam saya mengerjakan sampai selesai."

Bu Dian: "Baik, kalau begitu kamu bisa mengerjakan PR di depan dan menuliskan di papan tulis."

Lala: "Baik Bu."

Contoh 8

Belajar Bersama

Razi      : Zi, PR Matematika kamu sudah kamu kerjakan apa belum?

Rusli    : Belum nih. Kamu sudah Li?

Razi     : Sama, aku juga belum nih. Kita kerjakan PR nya bersama – sama, mau?

Rusli    : Boleh, nanti malam saja ya. Kita kerjakan di rumah ku saja nanti.

Razi     : Iya, nanti jam 7 malam aku akan ke rumahmu.

Rusli    : Aku tunggu kamu di rumah.

Contoh 9

Libur Semester

Phana, Wayo, Ming, dan Kit adalah 4 orang sahabat dari sebuah Universitas ternama di Bandung. Mereka sedang berbincang ringan di kantin universitas tentang rencana liburan semester yang akan datang.

Phana    : “Kalian semua liburan semester nanti mau pergi liburan ke mana?”

Wayo    : “Kalau aku sih sepertinya pulang ke rumah, menghabiskan waktu libur di rumah membantu orang tua. Kalau kamu?”

Phana    : “Kalian, Ming, Kit? Kalian mau liburan ke mana?”

Ming    : “Sepertinya aku juga akan di rumah saja. Banyak belajar juga, kan semester depan sudah mulai masuk semester akhir. Jadi banyak hal yang harus dipersiapkan.”

Wayo    : “Ah, iya juga sih ya. Semester depan kita masuk jadwal sibuk – sibuknya. Sibuk mengerjakan tugas akhir dan juga tugas lapangan.”

Phana    : “Kalau kamu Kit? Kamu mau kemana liburan nanti? Apa kamu punya rencana?”

Kit    :  “Apa ya, sepertinya aku juga belum ada rencana apa – apa ini. Kalau kamu?”

Phana    : “Nah, karena kalian tidak punya rencana apa – apa. Aku punya rencana. Bagaimana kalau liburan nanti kota pergi liburan bersama – sama?”

Ming     : “Liburan bersama – sama? Boleh ini, ide yang bagus. Mau liburan kemana nih?”

Wayo    : “Iya, aku juga mau ikut dong.”

Kit    : “Ini bisa jadi liburan semester yang terakhir buat kita nih. Sebelum kita masuk dunia kerja.”

Phana    : “Karena semua setuju. Aku akan membicarakan rencanaku kepada kalian. Rencananya kita akan pergi berlibur ke Pulau Bali selama satu minggu. Tapi kita liburan ala backpacker saja. Lebih hemat dan tidak perlu yang mewah. Bagaimana?”

Ming     : “Aku ikut kamu saja Pha, apapun rencana yang kamu buat pasti seru soalnya.”

Kit    : “Iya, kita ikut kamu saja.”

Phana    : “Baiklah, nanti aku atur semuanya, kalau sudah siap kalian akan aku kabari lagi.”

Wayo, Ming, Kit : “Oke, kita tunggu kabar baiknya.”

Contoh 10

Pesan Makanan

Ina: "Aku mau pesan makan nih. Kalian mau ikutan nggak?"

Fikri: "Ikutan dong Na, udah laper juga hehehe. Itu kamu pesan di resto apa?"

Ina: "Aku beli Gacoan, guys."

Mia: "Mauuuuu, aku pesenin yang Mie Setan level 8 ya, Ina. Minumnya Es Pocong aja."

Ina: "Oke. Fikri mau yang apa?"

Fikri: "Aku Mie Iblis ya, level 4 aja, takut sakit perut besok paginya hahaha."

Ina: "Oke, udah siap ya drivernya. Kira-kira 25 menit lagi datang."

Mia: "Oke makasih Ina, ini kami kasih uangnya cash aja ya, berhubung tadi kamu udah bayar pakai e-money."

Ina: "Iya nggak apa-apa, santai. Nanti aku totalin."

Mia & Fikri: "Makasih Ina."

Baca Juga: 8 Contoh Dialog Negosiasi beserta Strukturnya, Lengkap!

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm