15 Cerita Rakyat Pendek, Menarik, Populer, dan Penuh Pesan Moral

7 Juni 2023 13:14 WIB
Cerita rakyat pendek.
Cerita rakyat pendek. ( Freepik)

Mereka sepakat untuk menjual tongkat tersebut, nanti uang itu akan digunakan untuk modal usaha. Berangkatlah sang anak ke seberang pulau. 

Setelah tongkat itu terjual, sang anak mendapatkan beratus-ratus keping emas. Bukannya pulang ke rumah, ia malah pergi berlayar untuk berdagang. 

Kedua orang tuanya terus menunggu dan mengira kalau putra mereka sudah tewas. Beberapa tahun berlalu, datanglah kapal mewah milik saudagar kaya bersama 15 orang istrinya. 

Sang anak pun menghampiri kedua orang tuanya sembari memberikan sekantung uang, tetapi salah satu istrinya merasa tidak senang. 

Ketika ditanya siapa kedua orang itu, ia menjawab mereka adalah pengemis. Jawaban ini terdengar oleh kedua orang tuanya.

Terjadilah badai, kapal yang ditumpangi sang anak dan para istrinya pun karam. Bangkai kapal yang mewah menjelma menjadi sebuah pulau. 

Konon sang saudagar bersama para istrinya menjelma menjadi monyet penunggu pulau yang diberi nama Pulau Kapal tersebut.

Contoh 9

La Moelu

La Moelu menceritakan tentang seorang gadis perempuan bernama La Moelu yang diberi tugas oleh ayahnya untuk mengurus ikan kecil dan aneh yang ditangkap ayah tersebut ketika memancing. 

La Moelu pun kemudian melepaskan ikan yang diberi nama Jinnade tersebut ke laut. La Mooelu berpesan kepada ikan tersebut, ketika ia memanggil namanya, Jinnade harus langsung ke permukaan, karena akan diberi makan. 

Namun, tetangganya yang serakah memanggil Jinnade dan menangkapnya untuk dijadikan lauk makan. La Moelu yang mengetahui hal tersebut pun sedih hatinya.

Kemudian La Moelu pun mengubur duri dan tulang belulang Jinnade. Lama kelamaan dari tulang belulang Jinnade, tumbuh pohon emas yang bisa digunakan untuk kebaikan La Moelu, yang juga memiliki sikap dan hati yang sangat baik.

Contoh 10

Alue Naga

Alue Naga adalah cerita rakyat yang berasal dari Riau dan menceritakan sebuah tempat dimana terdapat seekor naga yang kepalanya tertusuk pedang.

Naga tersebut diselamatkan oleh seorang raja dan pangeran. Menangis kesakitan, ketika diselamatkan, naga pun menggeser tubuhnya menuju laut secara perlahan. 

Seketika, daerah tersebut kemudian membentuk sebuah alur sungai kecil yang dipenuhi oleh rawa dan genangan air. 

Raja dan pangeran pun kemudian memberi nama tempat tersebut sebagai Alue Naga, berdasarkan apa yang dialami.

Contoh 11

Asal-usul Danau Toba

Suatu hari di wilayah Sumatera Utara, hiduplah seorang laki-laki musa. Pada suatu waktu, pemuda itu pergi memancing. 

Sudah cukup lama melemparkan pancing, namun tak ada seekor ikan pun yang memakan umpannya. Pemuda itu pun akhirnya mencoba sekali melemparkan pancingnya dengan mengarah ke tengah sungai.

Namun, tiba-tiba ada seekor ikan yang menyambar umpan itu. Langsung, pemuda itu pun menarik pancingnya, hingga pada akhirnya tampak seekor ikan yang besar di ujung tali pancingnya. 

Dengan senang hati pemuda itu bergegas pulang ke rumah, dan berniat untuk langsung membawa ikan itu ke dapur.

Ketika hendak memasak ikan itu, sayangnya persediaan kayu bakar di dapurnya itu habis. Oleh karena itu, ia pun pergi untuk mengambil persediaan bayu bakar. 

Tak lama saat ia kembali ke dapur, ikan hasil tangkapannya pun lenyap. Ikan tersebut justru berganti menjadi beberapa keping uang emas. Sontak pemuda itu pun bingung.

Melihat hal itu, pemuda itu pun langsung mengambil kepingan uang emas untuk disimpan di kamar. Betapa terkejutnya ia saat membuka pintu kamar, ia malah melihat seorang gadis cantik yang ternyata jelmaan dari ikan tangkapannya tadi. Gadis cantik itu pun meminta ke pemuda itu, untuk diperbolehkan tinggal di rumahnya.

Singkat cerita, mereka berdua pun jatuh cinta dan hendak menikah. Namun, sebelum menikah gadis jelmaan ikan itu memberi syarat ke sang pemuda, bahwa ia harus bersumpah tidak akan pernah mengungkit asul-usulnya itu yang merupakan ikan.

Setelah menikah memiliki seorang anak laki-laki. Pada suatu hari, ibu menyuruh anak itu untuk mengantarkan bungkusan makan untuk ayahnya di ladang. 

Namun, ketika di tengah perjalanan, tiba-tiba anak itu merasa lapar. Lalu, ia pun memakan sebagian isi bekal untuk bapaknya itu.

Ketika telah sampai di ladang, sang anak pun segera menyerahkan bungkusan bekal ke ayahnya. Ketika melihat setengah bekal makanya itu telah di makan, sang ayah pun murka.

la pun murka sambil berkata, "Dasar kau anak keturunan ikan!"

Secara tak sadar, ia pun melanggar syarat yang diberikan istrinya yang jelmaan ikan itu. Kemudian, anak itu lari pulang dan langsung mengadukan kejadian itu pada ibunya. Sontak, sang ibu pun sedih mendengar cerita itu.

Sang ibu lalu menyuruh anaknya agar naik ke puncak bukit, sembari ia sendiri berlari menuju ke sungai. Saat dirinya berada di tepi sungai, cuaca yang tadinya cerah, tiba-tiba berubah menjadi gelap. 

Langit bergemuruh kencang yang juga disusul oleh petir dan hujan yang dahsyat. Pada saat itulah, sang ibu langsung melompat ke dalam sungai. Kemudian, ia berubah menjadi seekor ikan besar. 

Dalam sekejap, sungai itu pun meluap yang menyebabkan banjir sehingga membentuk bendungan air yang besar yang akhirnya berubah menjadi danau. Dari cerita tersebut, masyarakat setempat menyebut danau sebagai Danau Toba.

Contoh 12

Batu Belah

Diceritakan bahwa daerah pesisir Tobelo, Maluku Utara, merupakan wilayah yang memiliki kekayaan laut yang melimpah. 

Salah satu hasil laut yang sangat digemari oleh para nelayan di sana yaitu ikan Papayana karena dagingnya bergizi dan enak.

Orang di sana punya kepercayaan bahwa jika menyimpan telur ikan Papayana di rumah sebelum melaut, hal itu bisa menjaga keselamatan para nelayan ketika sedang melaut.

Ada salah satu nelayan di sana bernama Malaihollo yang tinggal bersama istri dan dua anaknya. Anak sulungnya bernama O Bia Moloku dan si bungsu bernama O Bia Mokara.

Suatu hari, Malaihollo berhasil mendapat seekor ikan Papayana yang cukup besar dan juga bertelur banyak. 

Sebelum Malaihollo berangkat melaut lagi, ia berpesan kepada sang istri untuk menyimpan telur itu, selama dirinya melaut. Istrinya pun segera menyimpannya di lemari. 

Sebelum pergi kebun, ibu berpesan kepada anak sulungnya agar tidak memakan telur ikan itu. Pasalnya, jika hal itu terjadi ayahnya akan terancam bahaya di laut.

Tidak lama setelah sang ibu pergi, karena lapar tiba-tiba O Bia Mokara menangis, dan ia ingin makan dengan telur ikan. 

Sontak sang kakak pun berusaha untuk menjelaskan apa yang telah ibu nasihati. Namun, sang adik terus saja menangis sambil mengguling-gulingkan badannya.

Merasa kasihan, O Bia Moloku kemudian langsung mengambil beberapa telur ikan di lemari lalu, yang kemudian diberikan kepada adiknya. 

Namun, pada akhirnya O Bia Moloku memberikan semua telur ikan itu agar sang adik tidak merengek-rengek lagi.

Saat sang ibu sampai di rumah ia pun marah mendapati telur ikannya telah habis. Seketika, ia merasakan firasat buruk terhadap suaminya. Ia pun merasa kesal, dan segera berlari menuju pantai.

Sesampainya di pantai, ia pun berdiri di atas sebuah batu besar. Dengan segera ia memohon kepada batu itu untuk menelannya. 

Sontak batu besar itu pun terbelah menjadi dua. Setelah sang ibu masuk ke dalamnya, batu itu langsung tertutup kembali.

Mengetahui ibunya berlari menuju pantai, O Bia Moloku lari juga menyusulnya sang ibu sambil menggendong adiknya. 

Ketika sampai di pantai, ia melihat sedikit kain di antara batu besar. Seketika O Bia Moloku dasar kalau ibunya telah ditelan batu. Ia pun bersama adiknya menangis dan menyesal. Sejak saat itu, batu besar tersebut dinamakan Batu Belah.

Contoh 13

Hang Tuah Kesatria Melayu

Pada zaman dahulu, ada seorang kesatria bernama Hang Tuah. Saat berusia 10 tahun, Hang Tuah telah pergi berlayar ke Laut Cina Selatan bersama 4 sahabatnya, yang bernama Hang Kasturi, Hang Jebat, Hang Lekir, dan Hang Lekiu. 

Saat berada di perjalanan, mereka pun sempat berkali-kali diganggu oleh para bajak laut. Namun, mereka selalu berhasil mengalahkan gerombolan bajak laut itu. 

Kabar tersebut pun tersebut terdengar sampai ke telinga Bendahara Paduka Raja Bintan. Lalu singkat cerita, Raja Bintan tersebut mengangkat mereka sebagai anak angkat.

Suatu hari di istana Majapahit, telah terjadi kegaduhan. Di mana, prajurit Majapahit yang sudah tua namun amat tangguh bernama Taming Sari, tiba-tiba mengamuk. 

Mengetahui keadaan itu, Hang Tuah kemudian membuat pilihan untuk menghadang Taming Sari. Hang Tuah pun berhasil mengalahkannya. Atas kemenangannya tersebut, Hang Tuang lalu diberi gelar "Laksamana" dan dihadiahi keris Taming Sari.

Sejak saat itu, Hang Tuah menjadi laksamana yang amat disayang dan dipercaya raja. Namun, hal itu justru menimbulkan rasa iri pada Patih Kerma Wijaya, sehingga ia pun menoba menyebar fitnah kepada Hang Tuah. 

Fitnah itu kemdian dipercaya raja, sekitika itu baginda raja pun marah lalu mengusir Hang Tuah untuk meninggalkan Melaka.

Hang Tuang lalu pergi ke Indrapura. Ketika di sana, Hang Tuah kedatangan tamu dari Melaka yang memintanya untuk kembali ke Melaka. 

Ia mendapat tugas menjadi Laksamana Melaka lagi. Suatu hari, Hang Tuah melakukan pelayaran ke Cina.

Di pelabuhan negeri Cina, rombongannya sempat berselisih paham dengan orang-orang Portugis. Saat perjalanan pulang kembali ke Melaka, mereka akhirnya diserang oleh Portugis. Namun, ia mampu selamat dari serangan itu.

Mendengar kemenangan Hang Tuah, Gubernur Portugis di Manila pun sangat marah. Sehingga, sebagai balas dendam ia melakukan penyerangan ke Selat Melaka. 

Pada saat itu raja di sana memerintahkan Tuan Bendahara untuk meminta bantuan Hang Tuah. Hang Tuah pun tetap memimpin pasukan, walaupun sedang dalam keadaan sakit. 

Namun, ada sebuah peluru Portugis yang menghantam Hang Tuah. Sehingga, membuatnya terlempar sejauh 7 meter dan terjatuh ke laut. Tapi beruntung, Hang Tuah berhasil diselamatkan.

Peperangan itu pun berakhir tanpa pemenang dan si kalah. Setelah sembuh, Hang Tuah tak lagi menjabat sebagai Laksamana Melaka. Ia menjalani hidupnya dengan menyepi di puncak bukit Jugra di Melaka.

Contoh 14

Asal Usul Nama Kota Dumai

Di daerah Dumai, Kepulauan Riau, berdiri sebuah kerajaan Seri Bunga Tanjung. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang ratu bernama Cik Sima. 

Ratu itu memiliki 7 orang putri yang cantik dan rupawan, yang dikenal dengan Putri Tujuh. Dari ke-7 putri tersebut, putri bungsulah bernama Mayang Sari yang dianggap paling cantik.

Pada suatu hari, 7 putri itu sedang mandi dilubuk Sarang Umal. Namun, tanpa sadar, ternyata ada beberapa pasang mata yang sedang mengamati mereka, yakni Pangeran Empang Kuala dan para pengawalnya. 

Pangeran itu telah terpesona oleh kecantikan Putri Mayang Sari, dan jatuh cinta kepadanya. Pangeran Empang Kuala pun sering bergumam "Gadis cantik di lubuk Umai... cantik di Umai. Ya, ya... dumai... dumai". Dari cerita itu, konon nama kota Dumai berasal.

Beberapa hari kemudian, pangeran mengirim utusan untuk meminang putri Mayang Sari. Pinangan itu disambut baik oleh Ratu Cik Sima. 

Namun, berdasarkan adat kerajaan, putri yang tertua yang berhak menerima pinangan terlebih dahulu. Mengetahui pinangannya ditolak, Pangeran Empang Kuala pun naik pitam karena malu.

Lalu, ia pun segera memerintahkan para panglima dan prajuritnya untuk menyerang Kerajaan Seri Bunga Tanjung.

Mengetahui hal itu, Ratu Cik Sima segera melarikan ke-7 putrinya ke dalam hutan dengan membekali mereka makanan untuk 3 bulan. Setelah itu, ratu kembali ke kerajaan untuk melawan pasukan Pangeran Empang Kuala.

Sudah 3 bulan berlalu, pertempuran antara kedua kerajaan itu tak usai-usai. Di suatu senja, pasukan Pangeran Empang Kuala tengah beristirahat di hilir Umai dan berlindung di bawah pohon bakau. 

Ketika menjelang malam, tiba-tiba mereka tertimpa beribu-ribu buah bakau yang jatuh hingga menusuk ke badan mereka.

Saat pasukan Kerajaan Empang Kuala tak berdaya, datanglah utusan Ratu Cik Sima yang meminta pangeran untuk menghentikan peperangan ini. 

Seketika, Pangeran Empang Kuala menyadari kesalahannya dan dengan segera menghentikan peperangan.

Contoh 15

7 Anak Lelaki

Ada sebuah kampung di wilayah Nanggroe Aceh Darussalam yang tengah dilanda musim kemarau yang berkepanjangan. Banyak tumbuhan yang mati, sehingga membuat persediaan makanan semakin menipis. 

Atas keadaan tersebut, ada sepasang suami-istri yang mempunyai tujuh orang anak laki-laki yang masih kecil, lemas kelaparan.

Suami istri itu pun mencoba untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dengan menanam sayuran untuk dimakan lalu sisanya dijual ke pasar. 

Keadaan kemarau yang berkepanjangan itu semakin membuat mereka tidak sanggup, untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Sehingga pada suatu malam, mereka sepakat untuk membuang semua anaknya ke sebuah hutan yang jauh dari perkampungan. Namun,salah seorang anaknya mendengar pembicaraan orang tuanya itu.

Pada hari yang ditentukan, suami dan istri itu mengajak ketujuh anaknya untuk mencari kayu bakar ke hutan. 

Saat sedang istirahat makan siang, suami istri itu berpura-pura pergi untuk mencari air minum. Memasuki senja, ketujuh anak itu mulai cemas, karena orang tuanya belum juga kembali. 

Lalu, salah satu anak menghalangi niat saudara-saudaranya yang hendak mencari orang tua mereka, ia pun akhirnya menceritakan semua pembicaraan orang tuanya.

Mendengar cerita tersebut, ketujuh kakak beradik itu sedih. Lalu mereka memutuskan untuk menyusuri hutan hingga menemukan sebuah rumah besar. 

Ternyata rumah itu adalah milik seorang raksasa yang baik hati. Sontak, mereka masuk dan disuguhi makanan enak diberi emas serta intan untuk melanjutkan perjalanan.

Emas dan intan akhirnya mereka jual pada seorang saudagar kaya. Hasilnya digunakan untuk membangun rumah masing-masing. 

Setelah bertahun- tahun bekerja keras dan saling membantu, mereka berhasil memiliki harta kekayaan yang melimpah.

Suatu hari, mereka pun berinisiatif untuk mencari orang tuanya. Setelah perjalanan panjang, mereka berhasil menemukan dan memilih untuk membawa orang tua mereka agar tinggal bersama di rumah yang bagus. Akhirnya, suami istri itu bisa berkumpul kembali dan hidup bahagia bersama anak-anaknya.

Baca Juga: Pengertian dan 5 Contoh Cerita Rakyat, Sudah Pernah Anda Dengar?

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm