Gelar BBM, KPwBI Sumut: Inflasi Gabungan 5 Kota IHK Sumut pada Agustus 2023 Tercatat 2,78% (yoy)

9 September 2023 19:35 WIB
Bincang-bincang Media (BBM), di Kantor Perwakilan (KPw) BI Provinsi Sumut, Jalan Balai Kota No.4 Medan, Jumat (8/9/2023).
Bincang-bincang Media (BBM), di Kantor Perwakilan (KPw) BI Provinsi Sumut, Jalan Balai Kota No.4 Medan, Jumat (8/9/2023). ( Dok. Sonora/Eric Indra)

Medan, Sonora.ID - Pada Agustus 2023, gabungan 5 (lima) kota yang masuk Indeks Harga Konsumen (IHK) Sumatera Utara (Sumut) mencatat deflasi sebesar 0,07% secara month to month (mtm), berbeda arah dibandingkan periode sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,30% (mtm).

Hal ini dipicu oleh normalisasi harga pakan ternak dan angkutan udara yang sebelumnya naik serta mulai masuknya masa panen di daerah sentra produksi.

Dengan demikian, secara tahunan, inflasi Gabungan 5 Kota IHK Sumut bulan Agustus 2023 tercatat sebesar 2,78% (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 3,27% (yoy).

“Meskipun demikian, berdasarkan komoditas, beras merupakan salah satu komoditas dengan andil inflasi tahunan terbesar merata di seluruh Kota IHK Sumut. Hal ini seiring dengan peningkatan harga gabah baik di tingkat petani maupun penggilingan,” kata I Gede Putu (IGP) Wira Kusuma, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), didampingi Indra Kuspriyadi, Kepala Divisi Implementasi Kajian Ekonomi Keuangan Daerah (KEKDA) pada Bincang-bincang Media (BBM), di Kantor Perwakilan (KPw) BI Provinsi Sumut, Jalan Balai Kota No.4 Medan, Jumat (8/9/2023).

Wira juga memaparkan, mayoritas kota IHK di Sumatera Utara mengalami deflasi dengan tingkat deflasi terdalam terjadi di Kota Padangsidempuan (-0,13% mtm).

Baca Juga: Pemko Medan Akan Bangun 15 Koridor BRT di Kota Medan Tahun Ini 

Sementara itu, untuk kota-kota lainnya, yaitu Pematangsiantar dan Medan juga mencatatkan deflasi masing-masing sebesar -0,11% (mtm) dan -0,06% (mtm).

Di sisi lain, Kota Sibolga dan Gunungsitoli masih mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,13% (mtm).

Wira menerangkan, Secara spasial, Kota Gunungsitoli dan Kota Medan mencatatkan inflasi tahunan terendah yakni masing-masing sebesar 2,09 persen (yoy) dan 2,68 persen (yoy), berada di bawah Gabungan 5 Kota IHK Sumut sebesar 2,78 persen (yoy).

Adapun inflasi tahun kalender tertinggi adalah Pematangsiantardan Kota Sibolga masing-masing sebesar 3,88 persen (yoy) dan 3,29 persen (yoy)

"Laju inflasi Sumut pada tahun 2023 diprakirakan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya dengan prasyarat perlunya peningkatan produksi bahan pangan strategis," ujarnya. 

Ia menjelaskan, sinergi kebijakan yang lebih kuat antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan Bank Indonesia, antara lain melalui penguatan implementasi GNPIP dan optimalisasi pemanfaatan anggaran pemerintah untuk pengendalian inflasi pangan, diharapkan dapat mengarahkan inflasi kembali ke dalam sasaran inflasi nasional 3%±1% lebih awal dari prakiraan sebelumnya.

"Namun demikian, masih terdapat beberapa risiko pendorong inflasi Sumatera Utara," ujar Wira.

Baca Juga: Wali Kota Medan Bobby Nasution Lantik 7 Pejabat Tinggi Pratama, Tekankan Hindari Pungli dan Korupsi

Harga Beras Melambung 

Sementara itu, pengamat ekonomi Sumut yang juga akademisi, Gunawan Benjamin, S.Kom, MSi, saat diminta analisisisnya terkait naiknya harga beras dengan kondisi ekonomi di Sumut terkini. Ia mengungkapkan bahwa beras Bulog sudah naik 15.6 persen.

Menurutnya, selama ini belum tentu Badan Pusat Statistik (BPS) akan menghitung beras Bulog dijadikan hitungan inflasi.

Hal ini dikarenakan beras Bulog bersifat sesuai kebutuhan, sebagaimana perlunya saja atau tidak rutin.

"Nah, kalau begitu inflasi yang dirilis bisa jadi tidak mencerminkan kondisi rill di masyarakat? Kalau di tahun ini Sumut deflasi, padahal kebutuhan hidup mengalami kenaikan" kata Gunawan Benjamin kepada awak media, Jumat sore (8/9/2023).

Disamping itu, harga beras di Kota Medan, dalam sepekan terakhir ini, mengalami kenaikan setelah sempat terhenti dalam satu bulan belakangan.

Harga beras medium dan premium di Kota Medan sempat naik di minggu kedua bulan Agustus, dan bertahan di level harga yang sama hingga pekan kedua September ini. 

Baca Juga: Jemaat GKDI Bersukacita, Bobby Nasution Serahkan Izin Ibadah di Adora Convention

Dari pantauan Pusat Infomasi Harga Pangan Strategis (PIPHS), harga beras medium di medan yang semula 12.800 per Kg pada 30 agustus, menjadi 13.200 per Kg pada 31 agustus dan bertahan hingga saat ini.

Untuk jenis beras medium lainnya dari harga 12.300 menjadi 12.700 per Kg nya. Dan untuk jenis beras super, naik 13.900 menjadi 14.200 per Kg.

Adapun untuk jenis beras super lainnya juga naik dari 13.400 menjadi 13.700 per kg nya. Selain di Medan, di Kota Siantar harga beras kualitas bawah juga mengalami kenaikan dari 11.300 per Kg menjadi 11.700, dan jenis beras kualitas bawah lainnya dari 12.900 per Kg menjadi 13.250 per Kg nya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm