Program ini memiliki tujuan untuk mewujudkan komitmen PLN dalam mendukung program pemerintah, khususnya percepatan terbentuknya ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, sebagaimana telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2023.
General Manager PLN UIP KLB, Johar Wijaya menyatakan komitmen bersama untuk mewujudkan program pemerintah yaitu Zero Emission (Emisi Nol) sesuai dengan Paris Agreement yang mana bangsa Indonesia harus mengurangi emisi karbon CO2.
“Salah satunya adalah program konverasi motor berbahan bakar bensin, menjadi motor listrik, jadi salah satu program menuju program emisi karbon, “ujar Johar Wijaya, Rabu (14/5/2025).
Johar berterima kasih yang pertama kepada Ketua IMI Kalbar, Yuliansyah, kemudian Kepala Sekolah SMK N 4 Pontianak, dan juga pihak Braja Elektrik Motor, yang sudah menyelenggarakan pelatihan konversi motor biasa menjadi motor listrik, dengan begitu akan lebih memberikan bekal ilmu kepada para teknisi sehingga nantinya ke depan komunitas motor bensin bisa dikonversi menjadi motor listrik.
Dia juga menambahkan bahwa program TJSL ini sangat penting untuk mendorong lagi komunitas motor listrik.
Dia pun menyampaikan bahwa konversi ini sangat bermanfaat untuk rekan – rekan Ojol, yang mana pihak Ojol akan didukung bagaimana untuk proses peralihan Konversi mereka dari bendin ke listrik.
“Sangat bermanfaat dengan adanya konversi ini, terkait dengan biaya yang mereka keluarkan untuk akomodasi kendaraan, dengan motor listrik jadi agak murah, pendapatan Ojol pun semakin bertambah,“ imbuhnya.
Kepala Sekolah SMKN 4 Pontianak, Rohmadi Suhariyanto menyatakan komitmen terutama untuk anak–anak didiknya beralih ke motor listrik. Dia mengaku pihak sekolah sudah melakukan beberapa kerjasama dengan merk ternama seperti Toyota.
Dirinya mengatakan juga sudah menyiapkan tempat untuk nantinya disiapkan sebagai bengkel untuk motor listrik.
“Mudah–mudahan kerjasama ini tetap berlanjut,“ harapnya.
Direktur Braja Elektrik Motor, Yoga Uta Nugraha mengatakan sebenarnya sudah ada 1.300 kendaraan yang terkonversi di Pulau Jawa dan Kalimantan. Dia berharap tahun ini peminatnya semakin bertambah dan kran subsidi pemerintah sudah mulai dibuka sehingga minat dari masyarakat mulai terakomodasi.
“Harapannya dengan kerjasama ini, ketika ada pekerjaan konversi di Pontianak bisa langsung dikonversi dan dieksekusi oleh teman – teman yang sudah menjalani pelatihan dari PLN dan IMI, “katanya.
Dia juga menargetkan untuk perubahan konversi kendaraan motor listrik sebenarnya bisa dikerjakan dalam waktu satu hari.
“Target satu hari, satu unit, satu orang, bisa selesaikan konversi,“ yakinnya.(Adv)